UM Sidoarjo

Dr Septi Budi Sartika MPd dosen UM Sidoarjo menemukan model ETNO-STEM dalam strategi pembelajaran IPA yang efektif bagi siswa dan guru selama masa pandemi. Model ini ia peroleh berawal dari keresahan akan sistem pembelajaran yang dilakukan tanpa bertatap muka. Etno merupakan model pembelajaran yang diambil dari pengamatan terhadap kearifan lokal.

Kata Etno berhubungan dengan kearifan lokal yang dijadikan model dalam pembelajaran IPA. Dr Septi mencoba untuk mengangkat kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan pembelajaran IPA sehingga ditangkap dengan mudah oleh siswa. “Misalnya saja kita belajar konsep tekanan, hal ini dapat dipelajari melalui konsep pembuatan industri tas Sidoarjo yang dikombinasikan dengan materi IPA tekanan zat,” ungkapnya melalui podcast UMSIDA menyapa, (02/02).

Sedangkan STEM merupakan penggabungan antara Science, Technology, Engineering, dan Mathematic. “Karena tuntutan era revolusi industri 4.0, dengan itu STEM melatih konsep IPA, matematika, juga melatih teknologi,” ujarnya.

Dari penelitian ini kami sudah menghasilkan pengembangan perangkat instrumen pembelajaran. “Bidikan kita agar siswa dapat berpikir tingkat tinggi, kami telah membuat instrumen yang sudah divalidasi dan sudah diujicoba yang mana hasil nilai siswa cukup signifikan meningkat,” ungkapnya. Saat ini sudah ada 10 sekolah yang telah diaplikasikan kepada guru IPA SMP Muhammadiyah se-Sidoarjo.

Etno-Stem Kombinasikan Materi IPA dan Kearifan Lokal untuk Siswa

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *