PROGRAM studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melakukan penguatan akademik melalui ekspansi kerjasama dengan lembaga luar negeri. Kali ini, bersama National University of Singapore (NUS), UMM menginisiasi kemitraan akademik dengan fokus utama pembentukan staf pengajar bahasa Inggris yang profesional dan strategis, khususnya di wilayah Jawa.

Menurut sekretaris prodi Bahasa Inggris UMM Bayu Hendro Wicaksono MEd PhD, melalui bantuan dana dari Tamasek Foundation, Center for English Language Communication (CELC) NUS juga akan melibatkan tujuh perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya yang terletak di Jawa, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Gresik dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Melalui penyelenggaran nota kesepahaman (MoU) antara UMM dan NUS di Ruang Sidang Senat UMM, Kamis (7/8) Deputi Direktur CELC NUS Susan Tan, bersama dua perwakilan NUS lainnya, Norhayati Bte Ismail dan Radhika Jaidev, menyebutkan bahwa kerjasama ini akan berlangsung selama dua tahun, pada rentangan Agustus 2014 hingga Juli 2016 dengan agenda kemitraan yang dilakukan secara bertahap.

Untuk fase pertama, kata Susan, akan diadakan diskusi dan analisis kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. “Yang akan kita bahas mulai dari strateginya, metodenya, perkembangan kurikulum hingga hal-hal taktis seperti keterampilan guru serta seperangkat alat yang diperlukan ketika proses belajar mengajar di kelas,” jelasnya.

Selain itu, akan juga dilakukan tes bagi kepala prodi dan dosen bahasa Inggris di 8 PTM mitra. “Nantinya, akan dipilih dua pimpinan prodi dan satu dosen dari masing-masing PTM yang akan mewakili untuk berkunjung ke NUS,” papar Susan.

Selain itu, kata Susan, masih ada sejumlah program strategis lainnya, baik dalam hal pengembangan kurikulum yang fokusnya adalah penguatan institusi, maupun pengembangan kompetensi dan metode ajar yang fokusnya adalah pembentukan staf pengajar profesional. “Termasuk di antaranya hal-hal teknis namun krusial seperti kemampuan menulis academic writing serta mempresentasikan data-data saintifik,” ujarnya.

Terkait kemitraan ini Bayu menambahkan, hal tersebut selaras dengan kebutuhan institusi, yaitu terkait pengembangan pengajaran bahasa Inggris. Dalam hal ini, kata Bayu, sebelummya prodi Bahasa Inggris UMM ikut membidani Muhammadiyah English Education Department Association (MEEDA) sebagai lembaga yang menaungi prodi bahasa Inggris di perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia.

Menurut Bayu, salah satu tujuannya adalah agar kualitas pengajaran di UMM makin kreatif dan kaya, karena melalui MEEDA, masing-masing PTM bisa saling memperkuat strategi dan metode ajar yang dikembangkan. “Ini hal yang praktis, namun amat penting,” pungkas Bayu yang saat ini dipercaya sebagai ketua MEEDA. (ida/han)

Sumber : www.umm.ac.id

Kemitraan Prodi Bahasa Inggris UMM-NUS Perkuat Kualitas Ajar

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *