Mahasiswa STIT Muh Bojonegoro menjadikan kegiatan KKN sebagai ajang edukasi mengenai virus Corona ke warga setempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satu kegiatan yang digalakkan ialah sosialisasi mengenai kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bersama dengan anggota kelompoknya, Echa Nur Kharisma menggelar edukasi gemar cuci tangan secara rutin di Desa Kedungdowo, Kecamatan Sugihwaras.  Keantusiasan terlihat dari anak-anak SD hingga yang SMP yang mengikuti kegiatan ini..

Sementara itu, kelompok KKN lain melakukan edukasi dengan membuat inovasi wadah cuci tangan portabel menggunakan ember. Ide ini muncul karena harga ember kran air di pasaran terbilang cukup mahal. Moch. Sulthon Ulum, peserta KKN di Desa Kedungdowo menyampaikan bahwa harga beli ember kran sudah jadi mulai dari 50 ribu rupiah hingga ratusan ribu. “Kalau kita buat sendiri, hanya bermodalkan 15 ribu sudah dapat wadah cuci tangan portable,” ujar Sulthon.

Sebelumnya, di Desa Ngalajang, Kecamatan Sugihwaras, peserta KKN telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum, seperti balai desa, sekolah, dan masjid. Kegiatan penyemprotan ini bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sugihwaras. Kepala Desa Nglajang Syafi’i mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap dengan adanya pandemik ini, masyarakat bisa menjadi lebih wasapada.

Peserta KKN STIT Muh Bojonegoro Edukasi Warga Mengenai Covid-19

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *