Disaat genting pemimpin harus tetap kekeh ketika memiliki prinsip untuk menyelamatkan keadaan. Ia harus memiliki kapasitas untuk membangun sesuatu dan itu memerlukan visi, pemikiran serta kemampuan. Berikut papar Prof Haedar Nashir sebagai keynote speaker pada pembukaan Leadership Training Angkatan 5 yang diadakan Majelis Diktilitbang PPM di Hotel Jayakarya Yogyakarta, Senin (24/02).

Prof Haedar melanjutkan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dapat tumbuh dari kecil menjadi besar dikarenakan kemampuan membangun para pimpinannya. “Muhammadiyah kultur membangunnya itu kuat, sehingga kita harus punya gagasan untuk menjadikan PTMA sebagai center of excellent dan pusat kemajuan atau keunggulan, itu tidak lain kita harus punya kemampuan membangun,” paparnya.

Periode ini, LT angkatan ke 5 mencapai jumlah peserta terbanyak hingga 42 peserta. “Peserta terjauh berasal dari Sorong dan yang terdekat dari Magelang dengan usia tertua 64 tahun dan termuda 32 tahun,” jelas Ahmad Muttaqin saat menyampaikan laporan.

Seperti angkatan sebelumnya, Leadership Training akan diisi oleh beberapa narasumber baik dari dalam maupun luar PTMA. Narasumber dari luar yaitu BAN-PT dihadiri Prof Dr Fauzi dan Kemendikbud yang akan dihadiri Prof dr Ali Ghufron Mukti. “Kemudian akan diisi pula oleh beberapa Pimpinan PTMA yang akan membagi pengalaman serta ilmunya selama memimpin dan memajukan kampusnya,” lanjut Muttaqin.

Selain itu, akan diadakan pula National Leadership Conference On Muhammadiyah Higher Education yang pesertanya adalah para alumni angkatan 1 sampai 4. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau progress pelaksanaan rencana tindak lanjut yang sudah dibuat ketika di akhir LT yang diikuti. “InsyaAllah sebelum muktamar, kami akan melakukan satu lagi leadership training afirmatif untuk PTMA yang jumlah mahasiswanya masih sedikit dan perlu pembinaan khusus. []APR

Prof Haedar Nashir: Pemimpin PTMA Harus Punya Kemampuan Membangun

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *