Simpatisan Muhammadiyah harus Militan, Peduli, Berakal dan Inovatif

“Muhammadiyah itu adalah berbuat amal untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan memberikan kebermanfaatan demi kemasalahatan umat dan bangsa. Contohnya kita tidak hanya mengisi absensi atau hadir di dalam sebuah lembaga ataupun di dalam masjid Muhajjirin yang megah ini, melainkan kita juga dituntut untuk memakmurkan masjid ini,” begitu papar Prof. Dr. H. Achmad Nurmandi, M.Sc., saat berkesempatan memberikan kuliah subuh di Masjid Muhajirin Pangkalpinang.

Turut hadir Rektor Unmuh Babel sekaligus Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung , Fadillah Sabri, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Membidangi Majelis Ekonomi, H. Warsangka dan sejumlah pengurus dan kader pemuda Muhammadiyah Babel lainya.

Peneliti sekaligus Pakar Ahli Ilmu Pemerintahan ini juga mengajak kepada seluruh kader, baik pengikut, pengurus maupun simpatisan Muhammadiyah yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk senantiasa menanamkan semangat untuk berbuat kebaikan. “Tapi dalam melakukan atau berbuat itu juga harus dilakukan menggunakan akal. Oleh karena itu dalam matan keyakinan Muhammadiyah bahwa beragama itu harus menggunakan akal dan tidak cenderung hanya asal berbuat. Contohnya adalah kenapa Muhammadiyah juga mendukung pemerintah menggunakan masker? jawabnya adalah karena ada akal dan ada ilmunya,” tambahnya.

Untuk bisa beramal, maka juga perlu berorganisasi. Oleh karena itu di Muhammadiyah juga ada yang namanya cabang, ranting, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Majelis, Ortom. Karena ini adalah tubuh dari organisasi Muhammadiyah. Karena tidak mungkin juga kita mau berbuat baik tanpa ada organisasi yang baik. “Sebab sejatinya seorang simpatisan Muhammadiyah itu selain dituntut militan, peduli, berakal dan juga harus inovatif dan terampil dalam berorganisasi. Yakni kader organisasi yang mampu memberikan peran, mengayomi untuk betul-betul beramal kebaikan bagi kepentingan agama, masyarakat bangsa dan negara,” pungkasnya. []Sumber: Humas Unmuh Babe

Simpatisan Muhammadiyah harus Militan, Peduli, Berakal dan Inovatif

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *