Pendampingan Peningkatan Akreditasi PTMA

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Persiapan Visitasi Akreditasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) di Hotel Arjuna Yogyakarta pada 4-6 Agustus 2017.

Dijelaskan Edy Suandi Hamid, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah kegiatan ini dikhususkan untuk persiapan visitasi akreditasi AIPT agar kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah semakin baik.

“Kita memiliki kredo unggul, berdaya saing dan berkemajuan. Tentu butuh upaya yang luar biasa untuk mewujudkannya, kita harus bersinergi anatara Pimpinan Pusat dan PTMA,” ujar Edy dalam pidato pembukaan acara.

Sebagai informasi, acara yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan PTMA ini terdiri dari 54 orang, baik dari sekolah tinggi, akademik, politeknik dan universitas Muhammadiyah.

Lebih lanjut Edy mengatakan bahwa peserta pada acara ini adalah perguruan-perguruan tinggi yang sudah mengajukan penilaian akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), sehingga diharapkan persiapan yang dilakukan oleh PTMA dapat berjalan maksimal.

“Kita di sini melakukan persiapan bersama-sama, di akhir juga akan ada simulasi visitasi agar PTMA memiliki gambaran yang jelas untuk visitasi dari BAN PT,” tambahnya.

Edy berharap dari kegiatan ini Muhammadiyah akan semakin maju dalam menyerukan dakwah bidang pendidikan serta terus membaktikan diri untuk negeri melalui jalur pendidikan. (nisa)

Tingkatkan Akreditasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dari B ke A, Majelis Diktilitbang Kembali Gelar Workshop di Surabaya

Setelah Palembang dan Jakarta, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali menggelar Workshop Nasional Persiapan dan Pembekalan AIPT dari B ke A yang digelar Rabu-Kamis (8-9/3) di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), di Kota Surabaya.

Workshop ini diikuti oleh 23 peserta dari 9 Perguruan Tinggi Muhammadiyah, diantaranya UM surabaya, UM Jember, UM Gresik,UM Makassar, UM Parepare, UM Ponorogo, UM Pontianak, UM Sidoarjo. Bertindak sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut Prof Edy Suandi Hamid, Daniel Fernadez, dan Budi Akbar.

Dalam sambutanya Rektor UM Surabaya, Sukadiono mengatakan terima kasih sudah mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah, UM Surabaya siap mendukung untuk melaksanakan AIPT B ke A pada tahun 2020 sesuai dengan renstra UM Surabaya.

“Beberapa program akselerasi AIPT telah kami siapkan baik SDM maupun Infrastruktur, dalam SDM tahun ini akan mengirimkan dosen untuk studi lanjut ke S3 minimal 2 orang per-prodi, selain prasarana sudah disiapkan mulai dari kelengkapan laboratorium, perpustakaan dan unit penunjang lainya dengan dibangunnya gedung At Tauhid Tower 13 lantai”, kata Sukadiono.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, mengatakan perkembangan PTM saat ini cukup menggembirakan, semua PTM telah melakukan transformasi menjadi PTM yang unggul.

“Peran Diktilitbang saat ini sangat dibutuhkan dan terus mengawal dan melakukan pendampingan menuju AIPT A,” ujarnya. (dzar)

Tingkatkan AIPT Bagi PTM, Diktilitbang PP Muhammadiyah Gelar Workshop

Guna meningkatkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Workshop Nasional Pembekalan AIPT dari B ke A yang diselenggarakan sejak tanggal 1 hingga 2 Maret 2017 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Disampaikan Edy Suandi Hamid, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, bahwa Diktilitbang sebelumnya telah mengadakan acara serupa di UM Palembang. “UMJ yang kedua dengan peserta 10 PTM dan PTA, dan yang terakhir untuk PTM di Jawa Timur dan Indonesia Timur akan dilaksanakan pada 8-9 Maret 2017 di UM Surabaya dengan 10 PTM yang terakreditasi B ke A,” jelas Edy, Rabu (1/3).

Sementara itu, Rektor UM Jakarta Syaiful Bakhri mengapresiasi atas kegiatan tersebut. “Dengan harapan kesepuluh PTM yang hadir dapat meningkatkan akreditasi B menjadi A dan tetap mendapatkan pendampingan dari Diktilitbang,” imbuhnya.

Senada dengan Syaiful, Ketua BPH UM Jakarta, Husni Thoyar turut memotivasi PTM agar berkemajuan. “ Dalam artian dapat meningkatkan akreditasi Prodi yang dimiliki untuk meraih akreditasi AIPT yang maksimal,  jangan asal ada borang (bohong dan ngarang), harus disiapkan data yang akurat,” ucapnya.

Acara tersebut diikuti oleh 28 orang dari perwakilan PTM dan PTA dari Jawa Tengah,  DIY, DKI dan juga Banten. (adam)   

Ingin Capai Akreditasi A, Edy Suandi Hamid: PTM Harus Ubah Mindset Berpikir

PALEMBANG – Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) menurut Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah harus berupaya mengubah mindset berpikir agar mencapai akreditasi perguruan tinggi A.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Prof Dr Edy Suandi Hamid saat memberikan arahan kepada seluruh PTM se Sumatera di Universitas Muhammadiyah Palembang, Jumat (10/2).

Edy kembali menegaskan, PTM harus mengubah mindset dalam pencapaian target. “Jangan ada lagi PTM yang memiliki akreditasi C. Semua harus bisa mencapai akreditasi A,” katanya.

Hal itu, kata dia, bukan mimpi, dan bisa dicapai. “Frame berpikir sudah harus diubah. Perguruan tinggi apa yang bisa bertahan saat ini”, tegasnya.

Menurut mantan Rektor UII Yogyakarta ini hal yang bisa bertahan tentu yang kompetitif, baik daya saing lembaga, maupun lulusan. Juga yang bisa unggul, atau leading. Hal Ini dilakukan dengan riset, serta ada satu atau beberapa prodi unggulan. Yang bermutu akan bisa eksis dan dibutuhkan.

Keunggulan itu, tambah Edy adalah SDM yang berkualitas, seperti jumlah guru besar, jenjang pendidikan akademik dosen, karya penelitian, dan publikasi bermutu.

Lalu, sarana dan prasarana pendidikan yang baik, serta proses belajar mengajar yang terstruktur, baik, disiplin, sehingga melahirkan lulusan yang unggul.

Edy menegaskan PTM harus siap dalam persaingan terbuka. Jangan sampai PTM hanya jago di kandang sendiri. “Perguruan tingi jadi komoditas persaingan,” katanya.

Rektor UM Palembang Abid Djazuli mengatakan, UM Palembang diharapkan dapat berkembang menjadi PTM akreditasi A. Strategi yang dilakukan, sebutnya, seperti SDM.

Dalam dua tahun kedepan tambah Abid, ditargetkan jumlah doktor di UMP bisa mencapai 75 orang merata di prodi, dan guru besar 10 orang. “Karena syarat di prodi minimal 30 persen akreditasi A. Jadi perlu dinilai dulu melalui masing masing prodi,” ujarnya.

Foto: Rektor UM Palembang, Dr. Abid Djazuli, SE MM

Dalam acara tersebut UM Palembang sebagai tuan rumah persiapan dan pembekalan AIPT B menuju A. Acara ini diikuti beberapa PTM se Sumatera diantaranya, UM Sumatera Utara,  UM Bengkulu,  UM Tapanuli selatan,  UM Riau,  UM Metro Lampung, STIKES Muhammadiyah Palembang dan STIKES Muhammadiyah Pringsewu, Lampung. (dzar)

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dorong PTM Se-Sumatera Capai Akreditasi A

PALEMBANG – Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Lincolin Arsyad mendorong Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang mencapai akreditasi A. Dalam sosialisasi di depan 8 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Sumatera di aula KPA UMP, dia berharap target itu segera tercapai.

“Kita mendorong UMP dan UM Sumatera Utara segera memacu itu,” kata Lincolin Arsyad, Jumat (10/2).

Menurutnya, karena perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) tersebut dinilainya kelengkapan untuk menuju ke arah itu sudah mendekati.

Di UMP, tambah Lincolin saat ini sudah ada sebanyak 44 bergelar strata 3, dan 2 guru besar. “Sudah saatnya, dipacu SDM seperti dosen dipersiapkan. Karena itu menjadi syarat krusial atau paling utama. Kemudian, kesiapan tata kelola akademik, dan kesiapan sarana prasarana”, ungkap Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada ini.

Ketiga pilar tersebut, menurut Ketua Prodi Pascasarjana MM UGM tersebut, menjadi syarat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi. UMP sebutnya harus bisa memanfaatkan kesempatan. Terlebih saat ini Kemenristek Dikti membuka peluang tersebut. “Ini menjadi tantangan ke depan,” ujarnya.

Majelis Dikti PP Muhammadiyah, kata dia, ingin membantu. Salah satunya dengan bantuan hibah penelitian sebesar Rp 10 juta/proposal.

Dalam acara tersebut UM Palembang sebagai tuan rumah persiapan dan pembekalan AIPT B menuju A. Acara ini diikuti beberapa PTM se Sumatera diantaranya, UM Sumatera Utara,  UM Bengkulu,  UM Tapanuli selatan,  UM Riau,  UM Metro Lampung, STIKES Muhammadiyah Palembang dan STIKES Muhammadiyah Pringsewu, Lampung. (dzar)