Bahasa Indonesia jadi Bahasa Kedua Akademik di Al-Azhar

Universitas Muhammadiyah Surakarta bersama Universitas Gadjah Mada dan UIN Maulana Ibrahim Malang menjadi stakeholder utama penyedia SDM pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar.

Tergabung dalam Konsorsium Pengajaran Bahasa Indonesia, ketiga perguruan tinggi tersebut digandeng oleh Universitas Al-Azhar untuk membuka prodi Bahasa Indonesia pada Fakultas Bahasa dan Terjemah yang diinisiasi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Usman Syihab.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Al-Azhar atas kepercayaannya mendapuk bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua akademik,” ujar Helmy Fauzi selaku Duta Besar RI untuk Kairo melalui press release yang kami terima. Ia melanjutkan tujuan utama pengajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar adalah bahwa bahasa Indonesia banyak digunakan oleh mayoriyas bangsa Asia Tenggara, di mana mayoritas penduduknya beragama Islam.

UM Malang Siap Kembangkan Kelas Internasional Berbahasa Indonesia

WAKIL Ketua Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mendorong agar UMM dapat mewujudkan kampus kelas dunia melalui internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal itu disampaikan Muhadjir yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada lawatannya ke UMM, Sabtu (22/10).

Muhadjir berharap, UMM mampu mempelopori kelas internasional dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya. “Tujuannya, agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipelajari oleh  mahasiswa asing dan tetap menjadi bahasa utama kita. Wajibkan mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia melalui BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing),” ujarnya.

Muhadjir juga menghimbau agar para dosen di UMM tak melulu mengirimkan papernya ke jurnal internasional.“Karya Bapak-Ibu, yang dikirim ke jurnal internasional, akan malah membuat bahasa Indonesia tidak laku. Harusnya dorong jurnaldalam negeri agar punya rekognisi internasional, caranya buat jurnal internasional berbahasa Indonesia,” harap mantan Rektor UMM ini.

Terlebih, kata Muhadjir, UMM diharapkan dapat menjadi rujukan bagi ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.Untuk itu, lanjutnya, program studi yang ada di UMM harus diperkuat. Hal ini merujuk pada empat sektor yang menjadi andalan pemerintah saat ini, salah satunya yaitu industri kreatif.

“Prodi ilmu komunikasi di UMM itu salah satu yang siap diusung ke industri kreatif. Saat ini sudah bagus, tapi perlu lebih ditingkatkan, terutama di bidang grafis dan sinematografi,” ungkapnya.

Mengamini hal tersebut, Rektor UMM Fauzan mengatakan, internasionalisasi di UMM tidak hanya mengharuskan kampus ini mengembangkan sayap kemitraan ke berbagai negara di dunia. Internasionalisasi juga berarti membuat warga asing lebih familiar dengan budaya Indonesia dan atrmosfer UMM. “Di sini, mahasiswa asing harus bisa berbahasa Indonesia. Mereka juga harus bisa menyatu dengan mahasiswa pribumi,” ujarnya.

Terkait industri kreatif, Fauzan menjelaskan, saat ini Wakil Rektor III UMM tengah menyiapkan strategi agar mahasiswa siap merambah wilayah tersebut. Prodi Ilmu Komunikasi UMM yang sukses menyulap kampung kumuh menjadi kampung warna-warni Jodipan adalah salah satu buktinya.

UMM, lanjut Fauzan, juga tengah melakukan peningkatan sumber daya manusia. Ada 14 profesor yang melakukan pendampingan intensif pada 74 dari 114 doktor di UMM untuk digurubesarkan. Di lingkup Wakil Rektor I, penataan akademik dan pelayanan administrasi dan pembelajaran kini tengah menjadi fokus. Sedangkan Wakil Rektor II terus melakukan perbaikan tata kelola di bidang keuangan.

Silaturrahim dan arahan Muhadjir ini dihadiri oleh dekan, pembantu dekan I, II, dan III dari semua fakultas, kepala program studi, kepala badan,dan kepala lembaga se-UMM. Sebelum bertemu jajaran dekanat dan staf, Muhadjir sempat bertandang ke Student Day Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta menilik perkembangan pembangunan GKB IVUMM.

Sumber : www.umm.ac.id

Bahasa Indonesia Alat Pemersatu Bangsa

bertepatan dengan ulang tahun Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (IMABSI) seluruh indonesia yang ke-11 pada (06/05), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sastra Indonesia (Himadiksatria) mengadakan aksi “Gerakan Cinta Basaha dan Sastra Indonesia” yang dilaksanakan di Depan Laboratuium Terpadu Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) dan di Bundaran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), aksi tersebut berlangsung dari pukul tiga sore hingga petang berupa pembacaan puisi dan orasi berlangsung ramai.

Aksi yang menggalakan Gerakan Cinta Bahasa dan sastra Indonesia ini berlangsung atas himbauan Sekjen pusat IMABSI kepada seluruh anggota IMABSI di seluruh Indonesia. “Aksi ini merupakan himbauan dari sekjen pusat IMABSI kepada seluruh anggota IMABSI di seluruh indonesia agar menyelenggarakan aksi serentak pada 6 mei bertepatan dengan ulang tahun IMABSI ke-11,” ungkap koordinator lapangan (korlap) Itsnan Fauzan.

Tidak hanya itu, lewat aksi yang diselenggarakan Himadiksatria, orator sekaligus bersosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMP untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. “kami berinisiatif untuk tidak hanya membacakan puisi saja tapi kami juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa UMP untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar misalnya menggunaan kata sekedar menjadi sekadar, tergantung menjadi bergantung dan masih banyak lagi,”ungkap Itsnan.

Tema yang dingkat dalam pembacaan puisi beraneka ragam. Dari nasionalisme, kedaulatan rakyat, hingga romantisme mahasiswa diera revormasi 1998. Walaupun dengan tema yang beraneka ragam para orator memfokuskan untuk masalah nasionalisme. Seperti yang terdapat pada teks sumpah pemuda “Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” Himadiksatria berupaya untuk mengalakan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. “Disini kami tidak hanya berbicara bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, tapi juga bagaimana menaggapi budaya dengan benar. Karena dari dulu nasionalisme hanya berkutat dengan tanah air dan bangsa. Padahal bahasa juga sebagai alat pemersatu bangsa,” tandasnya.(Nur)

Sumber : UMP