Dosen Unimus Lakukan Online Visiting Lecture di UPSI Malaysia

Jumat (11/9), tiga dosen Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan visiting lecture ke Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia secara daring. Tiga dosen tersebut terdiri dari Dr Rokhdi Wasono, MSi, Iswahyudi Joko, MPd, dan Tiani Wahyu Utami, MSi. Ketiga dosen mengisi mata kuliah Confusional Probability and Bayes Theorem dengan topik “Conditional Probability and Bayes Theorem” di depan mahasiswa semester 5 Fakulti Sains dan Matematika UPSI. Perkuliahan dimoderatori Dr Foo Chuan Hui (dosen Pendidikan Matematika Fakulti Sains dan Matematika/FSM UPSI), dengan dihadiri Dr. Eny Winaryati, M.Pd. (Dekan FMIPA Unimus ), dosen, dan sivitas akademika Fakultas MIPA Unimus.

Dalam sambutannya Dekan FMIPA Unimus menyampaikan visiting lecture tersebut merupakan kali kedua diadakan FMIPA Unimus. Selain itu disampaikan juga bahwa beberapa hari ke depan giliran dosen UPSI Dr Foo Chuan Hui akan mengajar mahasiswa FMIPA Unimus. “Ke depannya, para pengajar FMIPA Unimus dan FSM UPSI menjadi tim teaching untuk mengajar silang di kedua universitas” ujar Dr Eny Winaryati.

Lebih lanjut, Dr. Eny Winaryati memaparkan tujuan visiting lecture selain silaturahmi, juga mencapai kesamaan wawasan dan pemahaman terkait pembelajaran. Ada diskusi tentang konten apa yang diberikan sehingga dosen paham betul apa yang akan diajar serta menjadi refleksi dosen. “Kegiatan ini diawali dari diskusi dua tim, metodenya apa, strategi pembelajaran, medianya apa. Kalau sudah bicara strategi, metode, media dan lain lain berarti sudah bicara ranah proses pembelajaran efektif efisisien. Kita tahu dan paham bagaimana strategi pembelajaran di UPSI sehingga tanpa kita sadari menjadi pengayaan diri, pendewasaan diri, peningkatan pemahaman yang lebih daripada sebelumnya,” tandasnya.

Pengukuhan Guru Besar UNIMMA

Senin (31/8), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengukuhkan Prof. Dr. Purwati, MS., Kons sebagai guru besar dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Pengukuhan ini bersamaan dengan Laporan Tahunan Rektor dalam Sidang Terbuka Senat UNIMMA yang merupakan acara puncak milad. Sidang dipimpin langsung Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag. sedangkan Surat Keputusan pengukuhan dibacakan Sekretaris Senat, Ns. Sigit Priyanto, M.kes.

Dalam menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Pengembangan Moral Sebagai Penguat Karakter Anak”, Prof Purwati memaparkan mengenai bentuk perilaku menganggu pada beberapa taman kanak-kanak di bulan Desember 2015. Hasil observasi menunjukkan anak-anak sering berperilaku agresif dan suka melukai teman-temannya, mengamuk, selalu melanggar dan menerjang aturan, melawan, merengek-rengek, menangis, berteriak-teriak, merebut mainan temannya, dan lain-lain. “Dampak dari realitas tersebut, pada satu sisi dapat mengikis moralitas yang dapat memicu bentuk perilaku menyimpang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof Purwati menjelaskan pengembangan moral anak dapat dilakukan sejak dini agar nilai-nilai moral yang bersumber pada ajaran Islam benar-benar terinternalisasi pada diri anak, terpetakan di kognisi anak, dan digunakan untuk membimbing perilaku dalam praktik kehidupan sehari-hari. Pengembangan moral tersebut dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk engembangan moral di lingkungan keluarga, orang tua berperan penting dalam menerapkan pola asuh sekaligus model bagi anak. “Sementara pengembangan moral anak di sekolah, pendidik dan pengasuh sangat penting karena mereka melaksanakan menu pembelajaran dengan bermain yang dapat diberi muatan nilai moral sekaligus menjadi model bagi anak,” jelas Prof Purwati.

Kunang-kunang, Satu Jejak Kehidupan yang Hilang

Kemanakah kunang-kunang itu perginya? Kisah kunang-kunang malang yang terabaikan dan tergusur oleh sikap dan perilaku egois manusia, sungguh menyedihkan. Bagi orang seperti saya yang tergolong ‘Yesterday People’. Kunang-kunang sungguh begitu memorable karena mereka pernah menghiasi kemeriahan malam-malam kami di kampung yang dulu gelap gulita dikarenakan belum adanya listrik untuk menyinari. Bersama mereka, kami menjalani malam-malam yang romantis. Meskipun terkadang takut juga karena termakan mitos bahwa kunang-kunang berasal dari kuku orang mati. Pada malam-malam tertentu, kunang-kunang hadir begitu meriah mempertontonkan kerlipan cahaya (sebagai efek kerja bioluminescence) dan tidak kenal lelah terbang ke sana ke mari menjadikan malam begitu indah dan terasa megah.

Jika  Rachel Carson menulis sebuah buku yang legendaris: “Silent Spring”, sebagai ungkapan keterkejutan dan kesedihannya menyaksikan alam sekitar yang berubah secara tiba-tiba. Musim semi yang biasanya meriah dan riuh rendah sebagai “lebaran” para binatang sehabis hibernasi di musim dingin yang mencekam,  tapi di pagi musim semi itu justru sangat sepi. Kemanakah gerangan burung-burung, serangga, dan binatang lain perginya secara tiba-tiba? Jawabannya, menyedihkan. Ternyata mereka semua tidak lagi dapat bersuara karena sedang menderita sakit akut, bahkan mati bergelimpangan karena efek berantai penggunaan pestisida yang tidak terkontrol. Jadilah, pagi itu musim semi yang sunyi, dan tersunyi dari musim-musim semi sebelumnya.

Maka, pada konteks yang sama  kita dapat mengambil angle dan perspektif Carson terhadap fenomena menghilangnya kemeriahan bias sinar kunang-kunang di malam hari, sebagai “Blue Night”. Malam yang sendu dan suram. Malam-malam penuh cahaya alam nan natural dan syahdu kini tergantikan cahaya lampu yang gemerlapan dan masif, yang justru disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab kepunahan kunang-kunang. Cahaya buatan yang dimaksud para peneliti mencakup pencahayaan langsung, seperti lampu dan papan iklan, serta skyglow yang merupakan pencahayaan pada malam hari yang menyebar dan biasanya tampak lebih terang daripada bulan purnama.

Menurut  sebuah studi, polusi cahaya di samping menganggu bioritme alami kunang-kunang, juga benar-benar mengacaukan ritual kawin kunang-kunang. Banyak kunang-kunang yang bergantung pada kemampuan diri mereka untuk bercahaya dalam mencari dan menarik perhatian pasangan. Lingkungan yang terlalu terang akibat cahaya buatan manusia bisa mengganggu ritual ini. Polusi cahaya bahkan disebut para ahli sebagai ancaman tingkat global paling serius kedua bagi kunang-kunang.

Namun faktor penyebab utama punahnya kunang-kunang adalah hilangnya habitat “special” kunang-kunang, yaitu sebuah habitat alaminya yang harus bebas dari jenis pupuk ataupun pestisida sintetis. Selain itu kunang-kunang menyukai  tempat yang memiliki kelembapan tinggi, cenderung basah, dan hangat seperti hutan basah, rawa-rawa, sepanjang tepian sungai, lahan perkebunan dan lahan tanaman padi. Berdasarkan karakteristik tersebut, kunang-kunang sering dijadikan bio-indikator lingkungan alami dan bersih. Sebab, kunang-kunang merupakan serangga yang sangat sensitif/rentan terhadap degradasi dan pencemaran lingkungan.

Lalu, bagaimana dengan pendapat bahwa kunang-kunang banyak tinggal di kuburan karena berasal dari kuku orang mati? Itu mitos atau fakta? Dua-duanya, kunang-kunang secara  fakta menyukai tinggal di kuburan karena tanah kuburan beberapa tahun lalu adalah tanah yang relatif steril, yang bebas dari penggunaan pupuk organik dan pestisida (bukan karena berkembang biak dari kuku orang mati). Namun seiring perkembangan zaman dengan mudah dan murahnya  membeli pestisida, maka untuk menyiangi rumput-rumput yang tumbuh di pemakaman tidak lagi menggunakan cangkul  tapi pestisida rumput (herbisida). Telur dan larva kunang-kunang pun mati dan terkubur di kuburan manusia.

Di tempat lain pun begitu, malah lebih parah. Hampir semua sawah dan kebun kita kini penuh dengan pupuk sintetetis dan residu kimia pestisida. Saatnya, kita mengucapkan selamat jalan kepada kunang-kunang dari kampung atau pun kota yang kita tinggali seraya meminta maaf atas apa yang telah kita lakukan kepada mereka. Sambil berharap semoga mereka dapat menemukan tempat baru yang lebih homy dan menjamin keberlangsungan kehidupannya.

Penulis : Dr. Achyani, M.Si. (Dosen S2 Pendidikan Biologi UM Metro)

Dosen IP UMY Raih Penghargaan dari Indonesia Human Initiative

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rachmawati Husein, MPC, PhD, mendapatkan penghargaan ‘Human Initiative Lifetime Achievement Award 2019’ di Balai Kartini, Selasa (10/12). Penghargaan ini diberikan oleh Indonesia Human Initiative kepada tokoh-tokoh yang menginspirasi dan konsen dalam dunia kemanusiaan.

Rachamawati mengungkapkan penghargaan ini diberikan kepadanya karena telah melakukan pengabdian selama 15 tahun di bidang kemanusian dan konsisten mengupayakan kolaborasi di bidang kemanusiaan. “Seperti Humanitarian Forum Indonesia, Aliansi Kemanusiaan Indonesia. Lalu ada di tingkat Regional yaitu Regional Steering Group (Kelompok pengarah) KTT Kemanusiaan untuk wilayah Asia Utara (Jepang, Korea China, Mongolia, Nepal dan Asia Tenggara), serta kerja sama dengan HI/PKPU untuk penguatan kapasitas tanggap darurat,” ujar Rachmawati

Penghargaan ini diharapkan dapat membuat orang akan terus bergerak di isu kemanusiaan dan kebencanaan. Rachamawati pun mengajak anak muda untuk tidak acuh dengan isu-isu kemanusiaan di sekitar mereka. “Kalau di Indonesia anak muda perlu terlibat dengan mulai dari meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan khususnya kesiapan bencana yang terjadi karena Indonesia rawan bencana. Kemudian, pemuda perlu meningkatkan empati dan kepedulian yang tinggi tidak hanya untuk krisis kemanusiaan di Indonesia tetapi juga di Luar Negeri,” tegasnya.

Sebagai informasi tambahan Rachamawi dinobatkan menjadi salah satu tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga dipercaya oleh PBB untuk menjadi salah satu anggota Advisor Group pada Central Emergency Response Fund (CERF).

Dosen UM Metro Menangkan Lomba Anugerah Inovasi Daerah 2019

Dosen Universitas Muhammadiyah Metro kembali mencetak prestasi dalam Lomba Anugerah Inovasi Daerah 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pemerintah Provinsi Lampung, Selasa (29/10). Mengusung inovasi agroindustri berkelanjutan yang diberi nama Pumakkal Hijau Lestari (PUHAMITARI), tim yang beranggotakan Dr Agus Sutanto, MSi, Dr Achyani, MSi, Dr Hening Widowati, MSi, Dr Handoko Santoso, MPd, Rasuane Noor, MSc, dan Suharno Zein, MSi berhasil meraih juara 3.

Dr Agus Sutanto, MSi selaku ketua tim mengucapkan syukur atas perolehan timnya ini. Agus memaparkan pada seleksi pertama, timnya berhasil masuk 31 besar dari 133 naskah yang masuk untuk kategori peneliti. “Tahap selanjutnya kami berhsil masuk 16 besar. Setelah itu tim kami pendapat kunjungan lapangan dari penilai lomba dan berhasil masuk 6 besar,” tambah Agus.

Tahap terakhir lomba ini presentasi naskah masing-masing tim di depan juri. Agus pun berharap inovasi sederhana ini dapat ikut andil dalam menyelamatkan generasi masa depan.

Bantuan SPP S-2/S-3 dan Biaya Penelitian Tesis/Disertasi

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menawarkan bantuan SPP dan biaya penelitian untuk tesis/disertasi bagi dosen perguruan tinggi Muhammadiyah dan ’Aisyiyah (PTMA) yang sedang menempuh S-2/S-3 (on going) di dalam negeri.

Ketentuan:

  1. Total bantuan yang tersedia adalah Rp300.000.000,00(bantuan dari Bank Syariah Mandiri).
  2. Bantuan SPP dan biaya penelitian ini hanya satu kali pada semester Genap 2018/2019.
  3. Diprioritaskan untuk dosen dari PTMA yang jumlah total mahasiswanya kurang dari500 orang.
  4. Majelis Diktilitbang akan menyeleksi calon penerima bantuan berdasarkan dokumen yang dikirim dengan prioritas untuk PTM dan dosen yang paling membutuhkan bantuan SPP dan biaya penelitian.
  5. Majelis Diktilitbang yang menentukan besaran bantuan SPP/biaya penelitian yang akan diberikan.
  6. Pendaftaran ditutup hari Sabtu tanggal 5Januari 2019 pukul 23:59.

Persyaratan:

  1. Dosen tetap PTMA dengan jumlah mahasiswa <500 orang (ditunjukkan dengan rekomendasi Rektor/Ketua/Direktur),
  2. Memiliki NIDN,
  3. Tidak sedang menerima beasiswa dari manapun (dengan surat pernyataan),
  4. Tidak sedang cuti kuliah saat menerima bantuan SPP/biaya penelitian,
  5. Sedang menempuh pendidikan S-2/S-3 di Indonesia,
  6. Mengisi biodata secara daring (online),
  7. Mengirimkan slip tagihan SPP/atau kuitansi pembayaran SPP semester lalu,
  8. Mengirimkan rencana anggaran penelitian untuk tesis/disertasi,
  9. Mengirimkan proposal tesis/disertasi untuk pelamar yang mengajukan bantuan biaya penelitian untuk tesis/disertasi,
  10. Masa studi tidak lebih dari empat semester untuk S-2 dan delapan semester untuk S-3.

Unggah Dokumen:

  1. Surat rekomendasi Rektor/Ketua/Direktur,
  2. Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa dari mana pun (dengan materai 2000/6000)
  3. Foto kartu mahasiswa atau surat keterangan masih aktif kuliah,
  4. Foto KTP,
  5. Foto Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) jika ada,
  6. Daftar riwayat hidup,
  7. Slip tagihan SPP/atau kuitansi pembayaran SPP semester lalu,
  8. Rencana anggaran dan proposal penelitian untuk tesis/disertasi (bagi pelamar bantuan penelitian tesis/disertasi).

Berkas download disini:

1341-Pengumuman Beasiswa

Link Pendaftaran https://bit.ly/BantuanSPPS2S3

Curiculum Vitae Bantuan

SURAT PERNYATAAN Beasiswa S2-S3

 

Kontak:

Evi +62 856-4301-9297

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah
Jln. K.H.A. Dahlan 103 Yogyakarta 55262.
Telepon 0274-376336/389485, WA: +62 889 696 936 462.
Email: diktilitbang@muhammadiyah.id Website: www.diktilitbangmuhammadiyah.org

Bermitra dengan Arab Saudi, Universitas Muhammadiyah Malang Latih Guru dan Dosen Bahasa Arab

SELAMA empat hari, Selasa-Jumat (11-14/10) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui International Relations Office (IRO) mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi pengajar Bahasa Arab bagi 40 tenaga pendidik Bahasa Arab. Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi kerjasama antara UMM dengan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Arab Saudi.

Para peserta pelatihan terdiri dari dosen program studi Pendidikan Bahasa Arab UMM, dosen laboratorium Bahasa Arab, dosen ma’had Abdurrahman bin ‘Auf, guru sekolah Muhammadiyah di Malang, serta dosen utusan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Menurut Kepala IRO UMM Dr Abdul Haris MA, pelatihan yang berlangsung di Auditorium UMM  ini dibimbing oleh perwakilan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia, yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) yang bermarkas di Jakarta.

Bentuk pelatihan ini adalah penyampaian materi, praktek, dan ujian yang digelar di hari terakhir. Hari ini, materi digelar secara klasikal. Sedangkan di hari kedua dan ketiga materi Bahasa Arab dipelajari secara berkelompok. Tak hanya materi, para peserta pelatihan ini juga akan melakukan praktek mengajar.

Salah satu pemateri dari Arab Saudi Dr ‘Aaidl as-Su’uudi menyatakan, tak hanya penguasaan bahasa Arab yang perlu dimiliki seorang guru, ia juga harus memiliki kepribadian yang kuat dan wawasan yang luas. “Guru yang sukses ditandai oleh beberapa hal, di antaranya memiliki kepribadian yang kuat, mampu bersikap objektif dan adil pada peserta didik, menghargai perbedaan budaya, berwawasan luas, memiliki inovasi dalam mengajar, serta selalu bersemangat dan suka menolong,” beber ‘Aaidl as-Su’uudi.

Tak hanya itu, ada hal-hal yang harus diperhitungkan oleh guru apabila ingin menjadi guru yang berhasil. “Mengatur dan audit kerja, kebijaksanaan dalam pengelolaan kelas, menghormati pendapat siswa maupun mahasiswa, serta berkomunikasi aktif dengan mahasiswa,” lanjut ‘Aaidl as-Su’uudi.

Abdul Haris berharap, dari kegiatan ini jalinan kerjasama yang dibangun makin kuat, juga meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab di UMM khususnya dan lembaga pendidikan Muhammadiyah pada umumnya.

Sumber : www.umm.ac.id

10 Dosen Mengikuti Sosialisasi Sertifikasi Dosen

Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan serdos karena ketidakjelasan bagi DYS (dosen yang disertifikasi) tentang proses serdos itu sendiri, baik dalam segi teknis maupun substantif. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Prof. Fachriyan H Pasaribu, PTP Serdos Pembina UMJ, pada kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Pendidik  untuk Dosen (Seros) Terintegrasi Tahap II tahun 2016 PTU Universitas Muhammadiyah Jakarta, di ruang pertemuan rektor, gedung rektorat lantai 2, Jumat (30/9) lalu.
Menurutnya, sosialisasi serdos sendiri merupakan tugas dan wewenang PTU (perguruan tinggi pengusul) dan Kopertis bagi seluruh DYS yang memenuhi syarat termasuk dosen yang sedang studi lanjut di luar negeri. Bagi dosen yang tidak mengikuti sosialisasi, lanjutnya, maka PTU dan Kopertis berwenang untuk tidak menyerahkan akun kepada DYS.
Prof. Fachriyan melanjutkan bahwa terdapat 4 (empat) unsur nilai kelulusan. Pertama, persepsional mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri; kedua, deskripsi diri oleh asesor; ketiga, konsistensi antara nilai persepsional dan deskripsi diri, dan; keempat, gabungan nilai angka kredit, skor persepsional, skor kemampuan berbahasa inggris, dan skor potensi akademik atau skor PEKERTI dan/atau AA. “DYS dinyatakan tidak lulus apabila tidak lulus salah satu di antara keempat unsur penilaian tersebut,” katanya jelas.
Pada kegiatan ini, sosialisasi serdos hanya diikuti oleh 10 peserta. Menurut Rektor UMJ Prof. Syaiful Bakhri, sebagai pembina UMJ Prof. Fachriyan sudah berhasil 100 persen dalam melakukan pembinaan. “Dosen yang tidak lulus kan karena sebelumnya tidak hadir (sosialisasi),” jelasnya.
Sumber : www.umj.ac.id

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIMUS MERAIH PROGRAM BIPA SAME DIKTI 2015 Ke KHON KAEN UNIVERSITY BANGKOK-THAILAND

Dengan rasa bangga, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Ibu Dian  Candra Prasetyanti.M.Pd, berhasil lolos dalam program  SAME BIPA DIKTI Republik Indonesia 2015 ,  selama 5 bulan mulai tanggal 10 Agustus- 31 Desember 2015.  Pada ASEAN Language Center (ALC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora KKU University (Khon Kaen University- Bangkok Thailand) SAME (Scheme for academic mobility and exchange) BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) Program ini adalah program pengiriman dosen ke berbagai perguraun tinggi luar negeri untuk pengajaran bahasa dan budaya Indonesia dalam rangka misi kebangsaan atas permintaan dari perguruan tinggi atau perwakilan Indonesia di luar negeri.

Pelepasan di hadiri oleh Rektor Unimus Prof Dr. H. Masrukhi.M.Pd, Wakil Rektor I, Bidang Akademik, Dr. Nurahman.M.Si, Wakil Rektor II Dr. Hj. Sri Rejeki, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat,  Bidang Administrasi dan Keuangan, Dan Direktur Eksekutif International Relationship Office (IRO-Unimus) M.Yusuf.PhD.  serta Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Program  SAME BIPA DIKTI 2015, yang diraih oleh Ibu Dian.M.Hum, adalah merupakan komitmen Unimus dalam mengembangkan pendidikan, Penelitian, Pertukaran Mahasiswa, Staff dan kerjasama luar negeri, antara Unimus dengan Khon Kaen University-Bangkok Thailand sebagai bagian menuju Unimus Excellence.

Sumber : Universitas Muhammadiyah Semarang