ITB Ahmad Dahlan Juarai Kontes Robot Nusantara 2019

Mengusung proyek bertajuk Cleanerbot, tim robotik Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) meraih juara ketiga pada kategori Creative Open Robot di Kontes Robot Nusantara (KRON) 2019 pada Selasa, (22/10). Tim robotik ini terdiri dari mahasiswa S-1 Sistem Informasi dan S-1 Teknologi Informasi, yaitu Abyan Taqy Boynge, Anggita Larassati, Dendi Raihan, Dicky Novrianto, dan Oman Rohman.

Ungkapan bangga disampaikan oleh Rektor ITB-AD, Mukhaer Pakkanna, atas pencapaian mahasiswanya. “Kami akan terus mendukung upaya-upaya peningkatan prestasi mahasiswa,” tegas Mukhaer.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Rektor 1 ITB-AD Bidang Akademik, Sutia Budi. Menurutnya saat ini kampus tengah fokus pada pengembangan socio technopreneur dan pengembangan teknologi masa depan. Oleh karenanya, sejak awal mahasiswa sudah diarahkan untuk ikut aktif dalam berinovasi.

Setelah menjuarai KRON 2019, tim robotik ITB-AD melaju ke kompetensi tahap selanjutnya yang dilaksanakan di Thailand.

Kembangkan Lembaga Wakaf, ITB-AD Siap Jadi Pusat Pengembangan Wakaf Muhammadiyah

Dalam Kuliah Umum dan Seminar Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) yang bertemakan “Urgensi Gerakan wakaf dan Implementasinya di Muhammadiyah” pada Sabtu (28/09) lalu di Ruang Syahrir Nurut ITB-AD Kampus Ciputat, Dr. Mukhaer Pakkanna selaku Rektor ITB-AD mengatakan pihaknya akan mengembangkan lembaga wakaf yang siap menampung investasi wakaf Muhammadiyah.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Prof. Dr. Raditya Sukmana, Ketua Departemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga, serta Dr. Amirsyah Tambunan, Wakil Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Muhammadiyah, dan Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dikonfirmasi, Mukhaer pada Senin (30/09) mengatakan, “Kami memang akan mengembangkan lembaga wakaf dan besar harapan kami ini akan menjadi percontohan bagi kampus-kampus Muhammadiyah atau amal usaha muhammadiyah lainnya atau dengan kata lain, kami siap menjadi pusat pengembangan investasi wakaf Muhammadiyah,” ujarnya.

Menurut Mukhaer, pengembangan bisnis melalui wakaf khusunya di Muhammadiyah memiliki asset dan potensi yang sangat besar. Hanya saja, wakaf sebagai instrumen keuangan belum mampu dioptimalkan dalam membangun ekonomi umat.

“Kita sangat mengapresiasi gagasan ITB-AD soal pendirian Pusat Pengembangan aset Wakaf Muhammadiyah. Aset dana yang segar ada di perbankan minimal 20 Triliyun milik Muhammadiyah. Sedangkan aset keseluruhan dengan tanah minimal 200 Triliyun. Melalui gagasan ini, ITB-AD menjadi yang pertama Perguruan Tinggi yang concern terhadap pengembangan Wakaf Indonesia,” katanya.

ITB AD Siap Kembangkan Digital Campus Millennials dan Menjadi Socio-Technopreneur University

Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) siap kembangkan digital campus millennials dan menjadi socio-technopreneur university. Hal ini disampaikan oleh Rektor ITB-AD, Dr. Mukhaer Pakkanna saat sambutan pada perkulihan perdana ITB-AD Tahun Akademik 2019/2020 di Auditorium Syafruddin Prawiranegara, Gedung ITB-AD Kampus Ciputat (Sabtu, 14/09).

Tema yang diusung pada kegiatan perkuliahan perdana yakni “Enterpreneur Sebagai Pahlawan Pembangunan”. Mukhaer mengatakan tema ini relevan dengan isu setelah menjadi ITB-AD yang sebelumnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan (STIEAD) yaitu menjadi socio-technopreneur university.

Socio-technopreneur yang dimaksudkan Mukhaer adalah entrepreneur berbasis teknologi yang berjiwa sosial, saling membantu, saling bekerja sama, saling silahturahim dan kaya akan soft skill. “Harapan ke depan adalah bagaimana energi berkembang menjadi socio-technopreneur university ini, mampu membawa kita menjadi kampus yang melahirkan para technopreneur yang berjiwa sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut Mukhaer menjelaskan kampus ini akan melahirkan jiwa-jiwa enterpreneur, spirit mandiri, merdeka, inovatif serta tidak cengeng, tidak mengeluh, berorientasi ke depan, tidak mencaci, mencerahkan, senantiasa memberi cahaya. “Arah kita ke depan menjadi entrepreneur yang mencerahkan, tidak selalu menyumpahi ke gelapan, ” tegasnya. Selanjutnya, Mukhaer mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan suasana digital campus millennials. Selain itu, Gedung ITB-AD Kampus Karawaci akan dikembangkan menjadi delapan lantai menuju digital campus millennials. “Mahasiswa baru akan distimulasi digital campus, dengan dikenalkan Artificial Intelligence (AI) di kesan pertama. Selain itu, digitalisasi dikembangkan untuk menunjang riset pengabdian masyarakat dan proses akademik lainnya,” terangnya.