KUI UM Purwokerto Gelar International Summer Course Virtual

Senin-Jumat (31/8-4/9), Kantor Urusan Internasional (KUI) UM Purworejo menyelenggarakan acara tahunan International Summer Course 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumya, tahun ini kegiatan diadakan secara virtual karena kondisi masih dalam keadaan pandemi. Sebanyak 345 orang telah terdaftar untuk mengikuti rangkaian kegiatan.

Condro Nur Alim selaku Ketua KUI UM Purworejo memaparkan International Summer Course bertujuan untuk memperluas hubungan antara UM Purworejo dan mahasiswa internasional. Kegiatan ini juga untuk memperkenalkan potensi dari UMP yang merupakan tempat riset besar tentang pengobatan dan kosmetik herbal.

“Sayangnya dikarenakan kondisi pandemi, partisipan tidak bisa merasakan langsung pengalaman bagaimana membuat jamu, menggoreng mendoan, dan juga jalan-jalan di sekitar Purwokerto,” ujar Condro. Namun ia tetap berharap para peserta dapat mendapatkan pemahaman tentang pengobatan dan kosmetik herbal yang ada di Indonesia meskipun tidak diadakan secara tatap muka.

7 Negara Ikuti International Harmony Day Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kantor Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Purwokerto (KUI UMP) semakin memantapkan internasionalisasinya, tidak hanya melalui forum formil, kali ini, KUI UMP mengadakan kegiatan yang menggandeng Warga Negara Asing (WNA). Kegiatan yang berlangsung di pelataran kantor pusat Kamis (02/07) bertajuk International Harmony Day. Suatu acara yang melibatkan perwakilan 7 negara untuk mengikuti sejumlah lomba. Pelaksananya yang dimulai dari sore hari menjelang waktu berbuka puasa, International Harmony Day sukses merebut perhatian dari berbagai kalangan baik mahasiswa, pegawai bahkan masyarakat sekitar.

Peserta acara ini merupakan mahasiswa dan kolega UMP dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Unitied State of America (USA), Scotlandia, Cina, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Kebanyakan di antara peserta adalah mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di UMP atau warga asing yang mengambil program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) Setiap peserta dintuntut untuk bisa memperkenalkan makanan khas dari negaranya masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga akan saling berlomba memasak makanan khas Indonesia yaitu nasi goreng dan mengikuti Lomba Cerdas Cermas (LCC) yang pertanyaannya terkait dengan wawasan Indonesia. Kegiatan pertama yang mereka lakukan adalah memperkenalkan makanan khas negaranya yang langsung dibuat oleh peserta, seperti Kimbab Korea, Cinnamon Rolls dan Apple Pie dari USA, Chili Con Carne dari Scotlandia, Tom Yam dari Thailand, Shui Jiau dari Cina, Laksa dari Malaysia, dan yang terakhir salah satu makanan khas Indonesia Empal Gentong. Tantangannya, mereka juga harus menjual makanan tersebut pada pengunjung. Upaya ini membuahkan hasil, mereka mampu menjual makanan dan menghasilkan pemasukan sejumlah Rp. 1500.000. Keberhasilan penjualan ini memberi kesan tersendiri bagi mereka, apalgi hasil penjualannya akan disumbangkan ke panti asuhan yang ada di daerah Purwokerto.

Tidak kalah serunya ketika lomba memasak nasi goreng, peserta nampak agak kesulitan memasak makanan ini, namun upaya mereka tetap memberikan hiburan tersendiri bagi penonton. Hasilnya, peserta dari Korea Selatan berhasil menjuarai lomba nasi goreng, disusul dengan Indonesia dan Thailand. Acara kemudian dilanjutkan dengan lomba cerdas cermas tentang wawasan keIndonesiaan. Peserta saling berebut menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh panitia. Tidak sedikit juga diantara mereka yang berbicara bahasa Indonesia dengan aksen terbata-bata. Lomba ini dimenangkan oleh peserta dari Cina, juara kedua dan ketiga diraih oleh peserta dari Scotlandia dan Korea. Ir. Regawa Bayu Pamungkas, MT selaku wakil rektor bidang pengembangan dan kerjasama UMP menyambut baik acara semacam ini. Menurutnya kegiatan ini dapat menambah wawasan internasional semua peserta. Regawa juga berharap “Kita dapat membangun persahabatan, saling mengerti, dan saling memahasmi satu dengan lain sehingga kehidupan disekeliling kita UMP khususnya bisa tetap harmonis,” tuturnya. (Nur/Est/Pra)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Purwokerto