Keperawatan Unimus Gelar Webinar Kesehatan Perempuan di Masa Pandemi

Kamis (11/6), empat Prodi Keperawatan di Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengadakan seminar daring (webinar) dengan tema “Kesehatan Reproduksi pada Ibu Hamil dan Menyusui di Masa Pandemi Covid-19”. Seminar ini merupakan wujud keprihatinan atas dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Diikuti 4000 peserta, jalannya seminar dipandu oleh moderator Ns. Erna Sulistyowati, M.Kep.

Webinar kali ini menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. Yati Afiyanti, S.Kp., M.N (Guru Besar Keperawatan Maternitas Universitas Indonesia). Materi yang dibawakan bertajuk “Pendekatan Keperawatan Komprehensif dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan di Masa Pandemi Covid-19”. Sedangkan narasumber panel diskusi ialah Dr. Ns. Sri Rejeki, M.Kep., Sp.Kep.Mat (Dosen Keperawatan Unimus, Praktisi Keperawatan Maternitas dan Konselor Nyeri Persalinan) dan Ns. Nikmatul Khayati, M.Kep (Dosen Keperawatan Unimus, Konselor Laktasi dan Terapis Pijat Laktasi).

Yati memaparkan bahwa perempuan adalah kelompok berisiko. Pandemi Covdi-19 ini menambah risiko pada perempuan terkait kondisi kesehatan fisik dan psikisnya bahkan juga terjadi peningkatan kekerasan pada perempuan. Oleh karenanya dibutuhkan pelayanan keperawatan komprehensif pada perempuan di masa pandemi. “Seperti layanan antenatal care, prenatal care, dan new born care. Layanan komprehensif lainnya yang perlu dioptimalkan adalah adalah Keluarga Bencana, screening kanker servik, aborsi yang aman, pencegahan dan pengendalian penyakit menular seksual, juga layanan terhadapa korban kekerasan gender dan kekerasan dalam rumah tangga,” tutupnya.

Sri dalam materi bertopik “Kehamilan dan Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 memaparkan risiko penularan Covid-19 ibu hamil yang lebih tinggi dikarenakan perubahan hormon selama hamil dan menyusui yang menyebabkan menurunnya imunitas. Ironis bahwa kehamilan seharusnya menjadi masa yang penuh kebahagiaan dan harapan namun di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi justru kekhawatiran dan kecemasan karena penularan virus yang tidak bisa diduga. “Tentu kehamilan dan melahirkan yang aman perlu mendapatkan perhatian, artinya protokol kesehatan selama kehamilan dan melahirkan harus dipatuhi dengan baik,” pungkasnya.

Nikmatul kemudian menambahkan dalam materinya yang berjudul “Breastfeeding pada masa pandemi Covid-19″, ibu menyusui terkonfirmasi positif Covid-19 tidak disarankan menyusui secara langsung. Namun, ibu perlu memerah ASI-nya dan menyimpan di tempat yang aman baru kemudian diberikan kepada bayi. “Relaktasi dilakukan jika Ibu sudah sembuh dari Covid-19. Diperlukan juga komitmen ibu, dan dukungan sosial pada ibu baik dukungan dari pasangan, keluarga, komunitas atau tenaga kesehatan untuk keberhasila relaktasi dan laktasi,” ujar Nikmatul.

60 Mahasiswa Magister Keperawatan UMY Siap Praktik Klinik di 5 Negara

Sebanyak 60 mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan akan melakukan praktik klinik yang tersebar di 5 negara. Ke-59 mahasiswa tersebut terbagi ke dalam lima kelompok sesuai penempatan negaranya. Memasuki tahun keenam ini, sebanyak 15 mahasiswa akan melakukan praktik di Guang Xi Medical University China, 20 orang di Angeles University Foundation dan Cebu Normal University Filiphina, 5 orang di Changhua Christian Hospital Taiwan, 10 orang di International Islamic University Malaysia dan 10 di Ubon Ratchathani University Thailand.

Hal tersebut dikatakan oleh Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D selaku Kepala Program studi Magister Keperawatan dalam sambutannya pada acara “Pelepasan International Experience Nursing Education and Medical Surgical Nursing Practice” pada Rabu (5/10) di Ruang Amphiteater lt.4 gedung Pascasarjana UMY. Ini juga merupakan kelanjutan dari Magister Keperawatan UMY yang telah sukses memberangkatkan mahasiswanya ke empat negara pada tahun sebelumnya.

Fitri melanjutkan, bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan skill para mahasiswa sehingga bermanfaat bagi profesi perawat. “Program ini memang sudah ada di kurikulum sejak awal berdirinya Magister Keperawatan. Kita kembangkan menjadi tidak hanya fokus pada satu negara, melainkan lebih dari satu negara. Untuk tahun ini kita mengirimkan ke 5 negara. Kami mencoba berkontribusi dalam pengembangan skill mahasiswa untuk bisa mencari pengalaman di luar negeri. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan andil dalam profesi keperawatan,”tuturnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa program ini lahir atas kesadaran akan globalisasi yang harus dikuti. “Sudah saatnya kita sadar akan globalisasi yang telah ada di depan mata. Seperti sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an. Iqro’ yang berarti membaca, yang bisa kita tarik ke bahasa umum yaitu membaca untuk belajar. Semangat itulah yang menginisiasi program ini agar kita bisa terus belajar, terus menggali pengalaman bahkan sampai ke luar negeri,”paparnya.

Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A yang hadir dan melepas secara resmi ke 60 mahasiswa tersebut turut mengapresiasi langkah yang dicapai Program studi Magister Keperawatan. “Saya mengapresiasi langkah yang telah dilakukan. Suatu terobosan yang baik bagi program yang sudah berjalan selama 6 tahun ini. M Kep juga merupakan satu-satunya program studi magister yang mewajibkan mahasiswanya untuk praktik di luar negeri, “ungkapnya.

Prof. Bambang berharap selama sebulan di sana, para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar dan setelah kembalinya dari sana dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat. “Kami berharap selama sebulan tersebut adik-adik mahasiswa sekalian dapat benar-benar mempelajari budaya di sana. Semoga tiba di sana dengan selamat, bisa mengemban tugas dan kembali dengan selamat pula sehingga memberi manfaat,” tutupnya. (bagas)

Sumber : www.umy.ac.id