UM Sukabumi, KKN, KKN tematik, dikti, diktilitbang.jpeg

UM Sukabumi Pelopori KKN Tematik Lingkungan Muhammadiyah

Rektor Univesitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)  Sakti Alamsyah melepas 512 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)  tematik Lingkungan Hidup. UMMI merupakan salah satu pelopor Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang melaksanakan jihad lingkungan hidup Muhammadiyah di abad ke-Dua.

Sakti Alamsyah menegaskan kepada mahasiwa akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. “Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang sehat dan terawat. Tugas mahasiswa bagaimana bisa memberikan pemahaman dan bersama-sama masyarakat mewujudkannya,” kata dia, dalam acara pelepasan Mahasiswa KKN UMMI, Selasa (24/7).

Selain itu, Rektor yang juga sebagai pendiri UMMI tersebut, mengingatkan kembali pentingnya peran KKN sebagai aktualisasi mahasiswa selama studi. “Ini adalah pembelajaran riil, sejauh mana kemanfaatan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah bisa dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Amalia Nur Milla Dekan Fakultas Pertanian (FP) UMMI, menyampaikan bahwa KKN tematik lingkungan merupakan ide yang terus digelorakan oleh FP sebagai bentuk response atas kondisi lingkungan hidup di Sukabumi. “Di UMMI tema KKN bisa diajukan oleh Fakultas dan Lembaga, kita FP selalu mendorong dan akan terus mendorong tema ini,” ungkapnya.

KKN tematik Lingkungan sendiri di UMMI sudah dilaksanakan dalam Tiga tahun terakhir, bekerjasama baik dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PPWA) Jawa Barat dan juga Dinas Lingkungan Hidup kota dan kabupaten Sukabumi.

Pameran PTM di Thailand

Sebanyak 10 Perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) mengikuti pameran Pendidikan di Prince Shongkla University, Hat Yai Thailand 17-18 Agustus lalu. Pameran dibuka oleh mantan Perdana Menteri Chuan Leek Pai.

Prof. Dr. Lincolin Arsyad Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhamadiyah, mengatakan keikutsertaan dalam pameran untuk mempromosikan PTM kepada masyarakat Thailand. Menurut beliau saat ini lebih dari 300 mahasiswa Thailand kuliah di sejumlah PTM di Indonesia seperti UM Malang, UM Medan dan UM Yogyakarta. “Kami akan terus meningkatkan promosi disini sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah melalui Pendidikan bagi siapapun” ujar Lincolin.

Konsul RI Di Songkhla Thailand, Triyogo Jarmiko, mengatakan potensi pasar Pendidikan tinggi di Thailand masih sangat besar. Di wilayah Selatan saja, potensi setiap tahun sekitar 1.700 mahasiswa, namun baru termanfaatkan sekitar 1.100 mahasiswa.

Prof. Dr. Edy Suandi Hamid Wakil Majelis Diktilitbang mengatakan saat ini PTM tidak hanya menjaring mahasiswa dari Thailand, tetapi juga mengirimkan mahasiswanya untuk KKN dan praktik di Thailand Selatan. “Kami juga ucapkan terima kasih, Karena pameran PTM mendapat bantuan dari Konjen”.

Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI)  PTM Endang Zakaria mengatakan, tahun lalu PTM menerima sekitar 100 mahasiswa  asal Thailand Selatan. “Itu kita seleksi dari ratusan pelamar yang mendaftar melalui Southern Border Province Administration Center dan Moslem Education Development Asscociation of Thailand,” ujarnya Endang Zakaria yang jadi ketua ASKUI PTM. (Dev)-m/Arif

Homepage

Perlunya Peta Dakwah Muhammadiyah dalam KKN

Kelihatannya masalah Kuliah Kerja Nyata  (KKN) ini  simple dan sepele, padahal ini bisa menjadi lorong yang bisa ditempuh dalam kerangka dakwah tutur Prof Sjafri Sairin  guru besar antropologi di UGM  sekaligus anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah disela-sela sebagai narasumber di acara “Workshop Peta Dakwah Melalui Program KKN. Ide peta dakwah ini sudah digagas beliau sejak periode lalu, namun belum direspon oleh pengurus Karena kejar target program yang lain pada periode itu.

KKN harusnya dapat memanfaatkan diri untuk bikin data etnografi terus dibikin filing (file), selama ini lebih banyak persepsi bukan data etnografi. Kita bisa mencontoh Jepang yang masih punya data abad ke-7 dengan lengkap. Ada persepsi yang harus diluruskan. Selama ini kita belum punya budaya menulis dan menyimpan dengan baik. Kita itu malu kalau tidak baru. Kalau ada orang mengurus arsip masih dianggap tidak penting, kuno, dll. itu pandangan yang sangat materialistik. Kita sudah harus beralih dari mental pemalas dan materialistik menjadi orang yang mau membangun budaya menulis, menyimpan dan meneliti.

KKN bisa jadi ujung tombak untuk melaporkan profil komunitas. Satu tim khusus bisa bikin etnografi. Saya ingin Muhammadiyah harus punya file KKN etnografi yang sudah punya data maka harus bikin basic data untuk sambut masyarakat yang berkemajuan, orang yang mau membangun budaya menulis, menyimpan dan meneliti Pungkas Prof Sjafri.

Prof Dr Amri Marzali menambahkan  “Participatory Rural Appraisal (PRA) bagi Membangun Satu Model Dakwah Komuniti yang Wasatiyyah dan sesuai dengan Budaya Lokal”. PRA ini cucunya etnografi. Etnografi itu makro, PRA itu mikro. Tugas Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi sosial Islam adalah menyebarkan ajaran agama Islam yang berkemajuan ke tengah masyarakat.Tugas ini telah dilaksanakan oleh Muhammadiyah dengan berbagai cara melalui berbagai institusi. Salah satu cara yang belum difungsikan secara maksimal dalam mengemban tugas ini adalah dakwah komuniti melalui KKN.

Dalam konteks KKN PTM dan PTA,  PRA adalah “Sejumlah pendekatan dan metode untuk mempelajari kondisi dan kehidupan keagamaan masyarakat pedesaan, yang dilakukan bersama dengan masyarakat desa, dalam rangka membuat satu perencanaan dan pelaksanaan program dakwah Islam yang sesuai dengan budaya setempat.”

Dalam PRA, mahasiswa dan masyarakat tidak hanya sekedar belajar bersama, tetapi juga melakukan pekerjaan yang lebih luas, yaitu mengumpulkan data, menganalisis data, merencanakan program, dan melaksanakan program secara Bersama tutup Prof Amri. (Arif W/Robby A)

Peta Dakwah Muhammadiyah Lewat KKN

Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan keagamaan Islam melalui berbagai kegiatan yang didasarkan pada nilai  Amar Makruf Nahi Munkar, telah melakukan berbagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menyebarkan agama Islam di tengah kehidupan masyarakat, Muhammadiyah telah melaksanakan berbagai strategi dakwah mulai dengan yang konvensional seperti kegiatan pengajian, ceramah agama di kalangan komunitas terbatas sampai dakwah modern melalui media sosial, Radio dan Televisi.

Kehadiran sekolah tinggi dan universitas yang didirikan oleh Muhammadiyah menjadi fenomena tersendiri. Tercatat sebanyak 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan delapan Perguruan Tinggi Aisyiah telah berdiri di berbagai penjuru tanah air, dari Banda Aceh  sampai Jayapura. Mayoritas PTM dan PTA melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai implementasi dari salah satu Dharma Tri Dharma Perguruan  Tinggi, yaitu Pengabdian Terhadap Masyarakat. Sebagai agent of change, lulusan Pendidikan Tinggi dituntut untuk dapat menyaksikan realitas kehidupan masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah yang umumnya tinggal di daerah pedesaan atau kawassan perkampungan di kawasan perkotaan.

Dr. Robby Abror H, Dr. Chairil Anwar

Program KKN mengandung sejumlah fungsi penting dalam dakwah tutur Wakil Ketua juga sekaligus Koordinator Bidang 3 Penelitian dan Pengembangan Budaya Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam pembukaan Workshop Pengembangan Peta Dakwah Muhammadiyah melalui KKN.

Pertama, program KKN dipandang sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mempertajam dan mempertebal empati terhadap kehidupan masyarakat yang tingkat kesejahteraannya masih relatif rendah.

Kedua,  bagi masyarakat penerima, program KKN  dapat menjadi sarana bagi tumbuhnya nilai-nilai baru tentang pentingnya kedudukan pendidikan dalam menopang kehidupan masyarakat.

Ketiga, bagi Muhammadiyah sebenarnya Program KKN dapat menjadi sarana penting bagi kepentingan pengembangan dakwah yang dilakukan. Selama ini ini fungsi itu sudah dijalankan, dengan turunnya para mahasiswa dan dosen memberikan pengajian atau membuka kursus membaca Al Quran selam program KKN berjalan.

Acara ini dilaksanakan selama dua hari yakni sejak tanggal 14 hingga 15 Juni 2017 di Universitas UHAMKA dan diikuti oleh beberapa PTMA perwakilan. Ide cerdas yang diajukan oleh Prof Sjafri Sairin (Anggota Majelis Diktilitbang) ini harus disambut baik karena akan berkontribusi pada peningkatan kualitas KKN di PTM/A. (Arif W/Robby A)

KKN Internasional UMY Angkatan ke-7 Resmi Ditutup

Program Learning Express dan KKN Internasional periode 19 September – 1 Oktober 2016 telah usai dan ditutup secara resmi oleh Wakil Rektor I UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP bertempat di Hall UMY Boga, Kamis (29/9). Program KKN Internasional UMY ini sudah memasuki angkatan ke 7 dalam pelaksanaannya. Sebanyak total 52 orang mahasiswa yang terdiri dari 25 mahasiswa Singapore Polytechnic (SP), 11 mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta, dan 16 mahasiswa UMY telah mengikuti KKN ini. Dalam acara ini, para peserta juga memamerkan hasil prototype mereka guna membantu mengangkat potensi di desanya masing-masing.

Wakil Rektor I Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP dalam sambutannya menyatakan apresiasinya terhadap peserta KKN. “Terima kasih untuk seluruh peserta KKN Internasional yang hadir di sini. Bekerjasama dengan UPN dan Singapore Polytechnic adalah pengalaman yang baik bagi kami, khususnya bagi mahasiswa kami. Diskusi dan bekerja bersama untuk memecahkan masalah teknologi yang tepat bagi masyarakat merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan skill para mahasiswa. Dan tentunya melalui Learning Express dan KKN Internasional ini, para mahasiswa mempunyai atmosfer Internasional untuk meningkatkan hardskill dan softskill mereka dan dapat menyadari peran mereka dalam mengembangkan masyarakat,”paparnya.

Gunawan juga menambahkan pentingnya teknologi lokal yang membantu masyarakat memudahkan pekerjaan untuk meningkatkan hasil produksi potensi lokal. “Indonesia merupakan negara besar dengan banyak keragaman dalam ekonomi, pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi dasar mengapa kita harus mengembangkan teknologi lokal untuk membantu memudahkan pekerjaannya. Oleh karena itu, masyarakat pedesaan butuh bantuan untuk menemukan teknologi baru yang simpel tanpa meninggalkan kearifan lokal mereka. Saya percaya bahwa dengan Program Learning Express ini, mahasiswa mampu membantu kesulitan mereka,”jelasnya.

Sementara itu, Mr. Agus selaku perwakilan dari Singapore Polytechnic berterima kasih kepada tuan rumah, UMY dan UPN. “Saya berterima kasih kepada seluruh peserta, juga UMY dan UPN sebagai tuan rumah di Yogya ini telah menyambut kami dengan baik. Terima kasih telah memberikan fasilitas-fasilitas yang membantu mensukseskan program ini,” ungkapnya.

Sebagai penutup Mr. Agus juga sempat menyodorkan pantun perpisahan khas melayu kepada para peserta. “Kalu ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, kalau ada umur panjang, boleh kita bertemu kembali,”katanya.

Dalam acara ini, para peserta juga memamerkan hasil prototype mereka guna membantu mengangkat potensi di desa pengabdiannya masing-masing. Selama satu minggu mereka telah menyusun prototype teknologi untuk membantu mengangkat potensi yang ada di desa mereka. Salah satu peserta KKN Internasional, Aqil (HI UMY 2013) merasakan manfaat dari kegiatan ini. Kelompoknya membuat prototype yang membuat jamur tumbuh lebih besar. “Mengikuti program ini bisa menambah teman, tidak menutup kemungkinan dari seluruh dunia. Selain itu, kita bisa membantu menemukan teknologi yang bisa membantu pekerjaan masyarakat. Saya harap program ini terus berlanjut dan terus mengalami perkembangan,” tutupnya. (bagas)

Sumber : www.umy.ac.id

Mahasiswa UMP Ke Thailand

KKN dan PPL adalah program rutin yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP). Program tersebut mengalami perubahan, selama ini KKN n PPL hanya dilakukan di sekitar wilayah Palangkaraya, namun sekarang mulai melebarkan sayap keskala yang lebih luas lagi ke skala internasional.

Langkah realistis yang sudah dilakukan adalah dengan mengirimkan mahasiswa UMP KKN n PPL ke Thailand. Ini merupakan gelombang kedua dari program tersebut, dimana pada semester yang lalu UMP juga sudah mengirimkan mahasiswanya untuk berangkat ke Thailand. Menurut Rektor UMP Drs. H. Bulkani M.Pd “ pengiriman mahasiswa KKN n PPL ke luar negeri ini menjadi program rutin UMP, kita akan mengirimkan mahasiswa kita tiap semester keluar negeri”.

Hal senada disampaikan juga oleh pendamping KKN n PPL Hendri, M.Pd. “ mahasiswa yang kita kirim ada 10 orang dimana mereka yang berangkat ini adalah mahasiswa yang telah lulus dari serangkaian tes yang sudah dilaksanakan”. Mahasiswa KKN n PPL ditempatkan di beberapa wilayah di Thailand diantaranya Pattani, Yala, Narathiwat, Songkhla dan beberapa wilayah lainnya. Program ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni dan akan berakhir pada November 2015. Mahasiswa akan mengajar disekolah-sekolah dan ikut serta dalam tiap kegiatan kemasyarakatan, dan diharapkan sepulang dari Thailand banyak manfaat dan pengalaman yang didapatkan serta dapat mereka terapkan ketika mereka berada ditanah air.

Sumber : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Mengirim Mahasiswanya untuk KKN-PPL Luar Negeri Ke Thailand Selatan

Dalam rangka meningkatkan mutu serta pengalaman mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata dan Program Praktek Lapangan (KKN-PPL) ke Thailand Selatan dengan memulai program tersebut melalui tahapan seleksi yang telah direncanakan dan disusun oleh tim seleksi UM Palangkaraya. Semangat untuk mengikuti program tersebut dapat terlihat dari puluhan mahasiswa UM Palangkaraya mengikuti tes seleksi bagi calon peserta yang akan dikirim selama 5 bulan tersebut.

Tim seleksi yang terdiri dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayrakat (LP2M), Lembaga Pembinaan Pengembangan Keislaman Kemuhammadiyahan (LPPKK), Unit pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (UP3L), dan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ini telah berjuang untuk menseleksi mahasiswa-mahasiswa yang di laksanakan pada tanggal 8 April 2015. Hal ini dilakukan agar mahasiswa-mahasiswa yang telah lolos benar-benar mahasiswa yang siap secara mental dan pengetahuan.

Kegiatan program ini dilaksanakan sejatinya karena Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Praktik Lapangan (PPL) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral yang kedepannya sangat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri baik dari segi pengetahuan maupun pengalaman karena mereka akan melakukan pengajaran dan mempraktekkan ilmunya secara langsung di lapangan.

Mahasiswa yang telah lolos seleksi berjumlah 10 mahasiswa, atas nama Nur Ameliawati, Antoni, Nor Rohmat, Taufik Fatkhurrohman Sholeh, Devie Misriyati, Insia Palupi Handayani, Ita Safitri Paris, Sri Sumardiyah, Sudadi Purwanto, Normalia Malik. UM Palangkaraya sangat mengharapkan kepada seluruh mahasiswa yang terpilih dapat melakukan tugasnya dengan baik karena mereka semua membawa nama baik Universitas, Daerah, bahkan Negara di kancah internasional.

Kegiatan program KKN-PPL Luar Negeri UM Palangkaraya ini di laksanakan 2 kali dalam setahun yang di harapkan kedepan akan menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai kompetensi yang kuat untuk bersaing dan mengabdikan ilmunya kepada masyarakat secara luas.