Tingkatkan Kapasitas Pimpinan, Unmuha Adakan Training of Leadership

Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) mengadakan Training Of Leadership Rapat Koordinasi Pimpinan, di Gedung LPMP Aceh Besar, Kamis-Minggu (27-30/6/2019). Bertemakan Transformasi Kepemimpinan Berkemajuan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pimpinan Unmuha dalam rangka transformasi kepemimpinan dan pembahasan pra raker Unmuha.

Turut hadir sebagai narasumber perwakilan dari Majelis Diktilitbang PPM yaitu, Muhammad Samsudin, Taufiqur Rahman, H. Ahmad Muttaqin, Puja Punang Amari, (Putra Kuntowijoyo).

Kegiatan juga dihadiri peserta dari STIKes Muhammadiyah Aceh, Direktur Akfis Muhammadiyah Banca Aceh, dan Direktur Akademi Pawiwisata Muhammadiyah Banda Aceh.

Leadership Training Pimpinan PTM Angkatan II

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah kembali mengadakan “Leadership Training Pimpinan PTM” angkatan ke-dua dengan tema “Strategi Perubahan Menghadapi Era Disrupsi” pada tanggal 6-12 Agustus 2018 di Hotel Jayakarta, Yogyakarta.

Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaiakan latar belakang pelaksanaaan kegiatan ini adalah karena kaderisasi pemimpin di PTM yang masih kurang baik. Majelis Diktilitbang ingin menyiapkan kader pimpinan PTM yang punya kapasitas sebagai bagian dari proses regenerasi dan kaderisasi.

“Kami bergerak untuk menciptakan pemimpin yang tidak hanya punya kapasitas, tapi juga berkarakter, setidaknya memiliki 4 karakter seperti yang dipaparkan Rasulullah Saw yakni jujur, amanah, tabligh (kemampuan berkomunikasi) sebagai soft skill yang paling utama, dan terakhir adalah fathanah (cerdas dan pintar),” kata Lincolin.

Lincolin mengatakan, pemimpin wajib memiliki sifat jujur. Di lingkup PTM misalnya, pemimpin harus jujur dalam mengelola keuangan PTM.

“Yang paling penting adalah jujur, punya sikap dan karakter yang baik, sehingga akan mampu membawa kemajuan bagi PTM dan persyarikatan,” kata Lincolin.

Turut hadir dalam agenda itu, Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah. Dalam sambutannya, Dahlan mengatakan bahwa  perihal kempimpinan dengan merujuk pada semboyan Jawa yakni ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karsa dan tut wuri handayani, para pemimpin harus punya nilai untuk diteladani.

“Pemimpin harus memiliki karakter unggul tertentu yang membedakan sosok satu dengan yang lain. Pemimpin juga harus menjadi teladan. Untuk menjadi teladan, setidaknya pemimpin harus berada di atas rata-rata,” kata Dahlan.

Dahlan berpesan, ketika kita merasa demikian kecil, kita harus lihat dalam diri kita, nilai apa yang membuat kita “plus”, karena orang memiliki kelebihan masing masing.

“Pemimpin itu ada yang dilahirkan, tapi ada juga yang tumbuh karena dibina dan dididik dengan sedemikian rupa sehingga menjadi pemimpin yang teladan, dan tugas kita selain memimpin diri sendiri, juga membina persyarikatan ini agar semakin berkemajuan,”katanya. (nisa)

Cetak Pimpinan PTM yang Unggul

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan “Leadership Training Bagi Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah” angkatan satu  dengan tema “Strategi Perubahan Menghadapi Era Disrupsi” di Hotel Jayakarta pada tanggal 22 hingga 28 Januari 2018. Acara ini diikuti oleh 44 perwakilan PTM yang merupakan para pimpinan PTM.

Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan training ini menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul guna menghadapi dinamika Perguruan Tinggi yang semakin menantang.

“Selain menjadi tonggak untuk perbaikan-perbaikan program di Majelis Diktilitbang, training ini dibutuhkan mengingat sisi perubahan sosial politik dan lingkungan eksternal yang cepat berubah,” ujarnya.

Lincolin juga menegaskan, kegiatan training ini merupakan langkah awal menciptakan pemimpin yang visioner, inovatif serta fleksibel untuk kemajuan PTM.

“Saat ini terjadi perkembangan dunia pendidikan tinggi yang sangat kompleks, perguruan tinggi asing akan mulai masuk ke Indonesia, salah satunya Australia, sehingga harus diantisipasi dengan menyiapkan SDM yang unggul serta ide-ide solutif dan langkah strategis untuk menghadapinya,” imbuhnya.

Lincolin menegaskan, saat ini tantangan perguruan tinggi adalah menyiapkan SDM yang unggul dan bisa berkompetisi untuk meningkatkan kualitas.

“Kualitas PTM yang unggul adalah sebuah keharusan, sehingga kita harus sama-sama mewujudkannya untuk kebaikan institusi maupun persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya. (nisa)