Pascasarjana UAD Bentuk Himpunan Mahasiswa

Pendidikan yang berkualitas harus ditunjukkan dengan keterlibatan semua pihak. Bagi civitas akademika, menjadi insan yang berkualitas tentu menjadi tujuan utama. Pendidikan tinggi diharapkan mampu menjadi uswah hasanah bagi jenjang pendidikan di bawahnya. Seperti halnya program pascasarjana, yang harus menjadi teladan bagi pendidikan sarjana, begitu seterusnya.

Oleh karena itu, mahasiswa pascasarjana sudah selayaknya mampu memberi effect ihsan yang dapat berpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada institusi, masyarakat, serta bangsa secara lebih luas.

Untuk mewujudkannya, diperlukan gagasan-gagasan besar mahasiswa pascasarjana dalam mengimplementasikan ilmunya. Hal ini agar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut menjadi institusi terdepan yang dapat menjawab persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, diadakanlah Silaturahmi dan Sarasehan Pembentukan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UAD (HIMA PPs) pada Selasa, (5/5/2015) di kampus I. Acara ini diselenggarakan untuk mempererat silaturahmi, memetakan potensi mahasiswa, mendorong mahasiswa program pascasarjana UAD untuk ikut dalam percepatan peningkatan mutu, dan untuk membentuk wadah organisasi bersama mahasiswa pascasarjana UAD.

Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. selaku Direktur Pascasarjana UAD dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya bahwa mahasiswa pascasarjana memiliki semangat berorganisasi yang tak kalah dengan mahasiswa S-1.

“Manusia dilahirkan ke bumi sebagai khalifah untuk mengemban tiga hal, yaitu menghamba kepada Allah, berbuat untuk kemakmuran, dan menegakkan keadilan. Insya Allah, jika tiga hal tersebut dapat dijalankan maka misi manusia sebagai rahmatan lil ‘alamiin dapat tercapai,” ucapnya.

Pembentukan HIMA PPs dipimpin oleh Wakil Direktur Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Dalam pengantarnya, ia menyampaikan bahwa banyak program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Dikti yang belum terserap, yakni masih sekitar 40%. Hal tersebut menjadi peluang bagi mahasiswa pascasarjana UAD untuk berkolaborasi. Ia juga berharap agar para mahasiswa dapat meningkatkan networking dengan pascasarjana lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

Tahap pertama pembentukan HIMA PPs UAD adalah pemilihan formatur. Mereka adalah Imam Ahmad Amin Abdul Rozaq (Psikologi Sains), Harun Al-Rasyid (MP), Ardiansyah (Farmasi), Muhammad Irma Sukarelawan (PFis), Fathkurohman (PFis), dan Pramugara Robbyyana (PBI).

Tahap Kedua, tim formatur memilih ketua, wakil ketua, dan sekretaris jenderal. Akhirnya, terpilihlah Imam Ahmad Amin Abdul Rozaq sebagai ketua, Harun Al-Rasyid sebagai wakil ketua, dan Pramugara Robbyyana sebagai sekretaris jenderal. Kelengkapan kepengurusan ini akan dilanjutkan pada Kamis (7/05/2015).

Hadir dalam acara tersebut adalah direktur, wakil direktur, para kaprodi di lingkungan pascasarjana UAD, para mahasiswa perwakilan pascasarjana, serta para staf di kantor pascasarjana dan program studi.

Pascasarjana UMP Seminarkan Hasil Penelitian

Senin, 27 April 2015 program pascasarjana program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) adakan seminar bersama hasil penelitian dan penandatangan Memorandum of Understanding (Mou) dengan dinas Pendidikan kabupaten Banyumas. Bertempat di gedung Rektorat aula AK Anshori, acara ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten Banyumas, Wakil Rektor bidang Akademik, Direktur Program Pascasarjana UMP, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMP, Dosen, guru, mahasiswa dan alumni Pascasarjana UMP.

Dalam rangka mencerdasakan warga banyumas, kulitas guru juga harus ditingkatkan. Direktur Program Pascasarjana UMP, Dr. Akhmad Jazuli, M.Si mengatakan bahwa kegiatan seminar ini diharapakan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. “Agendakan guru dan alumni pascasarjana UMP untuk mengkolaborasikan hasil penelitiannya. Sehingga forum ini dapat mewadahi para guru untuk berbagi ilmu,” jelasnya.

Sementara itu perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan starting point untuk dinamisasi perkembangan di dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Pendidikan. “diharapkan agar Banyumas menjadi Pusat pertumbuhan pendidikan. Kompetensi para pendidik harus naik satu tingkat. Pendidikan karakter berawal dari gurunya.  Menuju Indonesia emas 2015 tergantung dari tangan dingin dan tangan sakti para guru,” katanya. Banyak perguruan tinggi menawarkan diri seperti toko kelontong, tapi UMP punya konektivitas dan kualitas yang baik serta lulusan yang jelas. “nek mau kuliah di UMP saja,” tambahnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi oleh penyaji materi. Diantarannya Ani Widusari M.Pd membahas tentang pengembangan model pebelajaran menulis cerita anak berbasis dialog di SD dengan model GROW, “bagaimana guru bisa mencerdaskan anak dengan kreatiitas kita,” katanya. (Faj)

Sumber : UMP.AC.ID