program studi terbanyak

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan Program Studi Terbanyak

Muhammadiyah dan ‘Aisyiah hingga hingga Maret 2021 memiliki 165 perguruan tinggi. Beberapa di antaranya memiliki program studi terbanyak dari yang lain. Banyaknya program studi (prodi) menjadi salah satu bentuk keragaman disiplin ilmu yang didalami oleh kader-kader persyarikatan.

Prodi yang ada terbagi dalam jenjang D1, D3, D4, Profesi, S1 Spesialis, S1, S2, hingga S3. Berikut daftar perguruan tinggi Muhammadiyah dengan prodi terbanyak dirangkum dari Forlap Dikti 2020 :

  1. Universitas Muhammadiyah Surakarta (77)

Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0330/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta dan menjadi PTM dengan prodi terbanyak di Indonesia.

Hingga Desember 2020, UMS tercatat memiliki 77 prodi yang terbagi dalam beberapa fakultas dan jenjang pendidikan.

program studi terbanyak
program studi terbanyak
  1. Universitas Muhammadiyah Malang (70)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belum lama ini menduduki peringkat satu perguruan tinggi Islam terbaik di dunia versi Unirank. Tak hanya itu, kampus kebanggaan Malang ini juga merupakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan prodi terbanyak.

Hingga Desember 2020, UMS tercatat memiliki 70 prodi yang terbagi dalam beberapa fakultas dan jenjang pendidikan.

  1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto (57)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) merupakan alih bentuk dari IKIP Muhammadiyah Purwokerto, yang sudah berdiri pada tanggal 5 April 1965. Dengan dasar SK Dirjen Dikti Depdikbud No. 345/DIKTI/Kep/1995 tanggal 26 Juli 1995, IKIP Muhammadiyah Purwokerto berubah menjadi UMP.

Hingga Desember 2020, UMP tercatat memiliki 57 prodi yang terbagi dalam beberapa fakultas dan jenjang pendidikan.

  1. Universitas Muhammadiyah Jakarta (55)

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) merupakan salah satu PTM tertua dan terbesar di Indonesia. Berlokasi di Tangerang Selatan, UMJ kini memiliki program studi yang cukup banyak.

Hingga Desember 2020, UMJ tercatat memiliki 55 prodi yang terbagi dalam beberapa fakultas dan jenjang pendidikan.

  1. Universitas Muhammadiyah Makassar (54)

Universitas Muhammadiyah Makassar (UM Makassar) merupakan salah satu PTM terbesar di wilayah timur Indonesia. Hingga kini UM Makassar terus berkembang di berbagai aspek, salah satunya program studi.

Hingga Desember 2020, UM Makassar tercatat memiliki 54 program studi yang terbagi dalam beberapa fakultas dan jenjang pendidikan.

Data diolah dari Pusat Pangkalan Data Pendidikan Tinggi 2020.

Prestasi PTM

Berkat Prestasi, 3 PTM Duduki Peringkat Kampus Islam Terbaik Dunia

Prestasi membanggakan dirah  tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang menduduki 10 besar 2021 Top Islamic Universities versi UniRank . Ketiganya yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

“Berdasarkan hasil pemeringaktan UniRank posisi kampus Muhammadiyah di atas kampus-kampus yang selama ini menjadi rujukan umat Islam, dari sisi akreditasi program dan dari indikator yang dibuat oleh UniRank hasilnya PTM kita cukup membanggakan,” jelas Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Sayuti pada Kamis (18/2).

Sayuti juga mengatakan bahwa kampus Muhamamdiyah cukup efisien dan efektif dibandingkan kampus lainnya, tetapi prestasi PTM jauh lebih tinggi dari budget yang ada. “Semoga kampus-kampus PTM lain dapat terpacu untuk terus berprestasi dan melakukan Continuous Improvement guna memperbaiki diri dan meningkatkan kuliatas,” tutur Sayuti.

Spirit untuk memajukan PTM dikatakan Sayuti tidak boleh berhenti dan energi yang ada harus digunakan untuk terus menghadirkan PTM berkemajuan.“Mengelola PTM harus dilakukan dengan spirit dakwah dan amal jariyah, serta meneruskan amal sholeh yang telah dirintis KH Ahmad Dahlan,” tutur Sayuti.

Berikut urutan lengkap sepuluh teratas Universitas Islam dunia hasil uniRank tahun 2021:  (1) Universitas Muhammadiyah Malang Indonesia, (2) Iran University of Science and Technology Iran, (3) Cairo University Egypt, (4) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Indonesia, (5) Umm Al-Qura University Saudi Arabia, (6) Shahid Beheshti University of Medical Sciences Iran,  (7) Universiti Islam Antarabangsa Malaysia Malaysia, (8) Universitas Muhammadiyah Surakarta Indonesia, (9) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Indonesia, (10) Universitas Islam Indonesia. Dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya tersebar di berbagai urutan setelahnya.

 

Sumber : Muhammadiyah.or.id

Prof Suyatno: Riset Tidak Berdaya Saing Hanya Tumpukan Kertas

“Kalau kita melakukan riset berarti kita harus mengeluarkan produk berdaya saing, misal di Lampung ada kopi Lampung, coba di riset, mampu tidak mengalahkan prodak lain, kalo tidak berdaya saing berarti riset kita masih hanya tumpukan kertas,” papar Prof Dr Suyatno selaku Rektor UM Bandung sekaligus Bendahara Umum PP Muhammadiyah saat mengisi Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SNPPM) UM Metro di Aula Gedung Hubungan Internasional, Rabu(13/11).

Prof Suyatno melanjutkan banyak hal tentang penelitian yang semestinya dilakukan di perguruan tinggi. Bahkan menurutnya, jika perguruan tinggi memiliki produk yang bagus dari hasil riset, maka perguruan tinggi tersebut akan memiliki daya saing.

Meski begitu, Prof. Suyatno menyadari bahwa sampai saat ini budaya riset di perguruan tinggi masih rendah, lebih-lebih menurutnya, dunia industri dan perguruan tinggi belum jalan selaras. Maka, ia berpendapat bahwa kedua sektor ini harus menjalin kersama.

“Memang dibalik itu industri-industri kita belum meresap hasil penelitian perguruan tinggi, maka dari itu, industri dan perguruan tinggi harus bekerjasama. Sulit memang membangkitkan budaya penelitian, tapi kalau sudah terbiasa riset pasti akan enak, meneliti akan jadi hobi. Maka dari itu harus dibuat kebijakan untuk mendukungnya,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia juga menyoroti soal peran dosen di berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang dikaitkan dengan jargon “Muhammadiyah Organisasi Berkemajuan”. Menurut Prof. Suyatno arti berkemajuan ketika kita sudah mencintai ilmu.

“Di Muhammadiyah yang artinya berkemajuan adalah orang yang mampu memberi pencerahan, bagaimana bisa mencerahkan, berarti harus membekali diri dengan ilmu, jadi berkemajuan adalah orang yang mencintai ilmu, mencari ilmu dan mengamalkan ilmu. Bagaimana mau mencerahkan kalau tidak membekali diri dengan ilmu” tutupnya.

Workshop AIK untuk PTM Indonesia Timur : Tingkatkan Kapasitas Kompetensi Dosen AIK

Workshop penyegaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kawasan timur dilaksanakan di Sorong, Selasa hingga Kamis (27-29/08). Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Muhammadiyah Sorong. Dibuka oleh Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, PhD, acara ini dihadiri oleh perwakilan dari PTM yang berada di daerah timur Indonesia, seperti STIKES Muhammadiyah Manado, STIKOM Muhammadiyah Jayapura, STIKIP Muhammadiyah Manokwari, Universitas Muhammadiyah (UM) Kupang, UM Sorong, UM Maluku Utara, dan Unimuda Sorong.

Rektor UM Sorong, Dr. Hermanto Suaib, MM, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas kompetensi dosen-dosen AIK agar dapat menyesuaikan tuntutan zaman. Diakui juga meskipun berada di wilayah mayoritas non muslim, pertumbuhan PTM cukup menggembirakan serta mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah sekitar.

Hermanto berharap kegiatan ini bisa menjamin keberlanjutan kiprah PTM di wilayah-wilayah mayoritas non muslim. “Ketulusan dan keikhlasan dalam bekerja dan beradaptasi dengan lingkungan adalah salah satu kunci keberhasilan,” tambahnya.

Diktilitbang Luncurkan SBM PTM

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) secara resmi meluncurkan SBMPTM atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Hotel Harris Gubeng, Surabaya, Sabtu (14/4).

“Pelaksanaan SBMTPM dilandasi kebersamaan dan untuk membesarkan PTM”.

Harapannya dengan program ini dapat menyerap input yang baik, lulusan berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Ujar Lincolin Arsyad Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

SBMPTM menggandeng 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang memiliki Fakultas Kedokteran yakni Universitas Ahmad Dahlan, UM Jakarta, UM Makassar, UM Malang, UM Palembang, UM Prof. Dr. Hamka, UM Purwokerto, UM Semarang, UM Sumatera Utara, UM Surabaya, UM Surakarta, dan UM Yogyakarta. Tes seleksi menggunakan Computer Based Test (CBT). Ada dua macam tes yaitu Potensi Akademik (TPA) dan Materi IPA.

Lincolin mengungkapkan Muhammadiyah memiliki 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tersebar di seluruh Indonesia. Persebaran tersebut menjadi potensi dilakasnakannya seleksi bersama terintragasi.

Muhammad Da’i sekretaris Panitia Pusat SBMPTM menambahkan, keunggulan pendaftaran online SBMPTM adalah memudahkan bagi calon mahasiswa dalam memilih PTM tujuannya. Calon mahasiswa yang berada di Surabaya misalnya, tidak harus mengikuti test di Jakarta, saat ingin masuk ke prodi Pendidikan Dokter UM Jakarta. Calon mahasiswa cukup mendaftar melalui portal online dan melakukan pembayaran melalui transfer via Bank Syariah Mandiri terdekat.

“Sehingga pada pelaksanaannya diharapkan lebih efisien, murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah,”

Harga pedaftaran yang harus dibayarkan 750 ribu dapat memilih 3 prodi di PTM yang berbeda. Pendafaran melalui SBMTPM ini akan dibuka selama sebulan mulai 1-30 juni 2018. Tes aka dilakukan pada minggu ke tiga bulan juli 2018. Kuota yang dibuka untuk tahun ini yakni 5 ribu mahasiswa. Panitia menyediakan 210 kursi calon mahasiwa lolos tahap satu. Calon mahasiswa yang lolos kan melanjutkan tes selanjutnya di PTM masing-masing.

Forum Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Berubah Menjadi Asosiasi FEB PTM

Setelah sekitar 10 tahun berkiprah, Forum Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah berubah menjadi Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah. Hal Ini diputuskan dalam pertemuan Workshop Nasional Pembahasan Kepemimpinan Publik Forum Dekan FEB PTM Menuju Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis PTM di kampus UM Surabaya, Rabu, (9/3).

Dalam sambutannya pada forum tersebut Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Edy Suandi Hamid menyampaikan agar sebagai asosiasi agar tidak hanya berkutat pada persoalan internal akademik saja. “Itu jangan ditinggalkan namun juga harus ikut terlibat dalam memikirkan masalah bangsa ini,” ujarnya.

Ia meminta asosiasi ini jangan hanya berada di menara gading. “Kita akan ikuti itu, dan nanti akan berorientasi keluar juga. Tak hanya inward looking,” kata Mukhaer Pakpana yang memimpin asosiasi tersebut. Kami, ujarnya, akan menginduk dan bekerja sama dengan Majelis Diktilitbang dan juga Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan.

Sebelumnya, Sebanyak 85 dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia berhimpun sejak 5-8 Desember 2016 di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) yang berkedudukan di Banda Aceh.

Berbagai kegiatan dilaksanakan Fordek  PTM Se-Indonesia di Banda Aceh. Di antaranya adalah pemilihan Koordinator Forum Dekan FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk periode berikutnya. (dzar)

Pembentukan Asosiasi Dekan Fisip PTM Sangat Penting

Pembentukan Asosiasi Dekan Fisip Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia sangat penting dan strategis, karena para dekan dapat saling bertukar informasi, bertukar pengalaman, serta memberi respons terhadap masalah-masalah politik, sosial, dan kemasyarakatan.

Secara internal, para Dekan Fisip (Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Politik) dapat saling bertukar informasi dan bertukar pengalaman tentang fakultas yang dipimpin dan disitulah kita dapat saling membantu dan melengkapi. Secara eksternal, kita juga dapat terlibat atau memberi respons terhadap masalah-masalah politik, sosial, dan kemasyarakatan,” papar Dekan Fisip Unismuh Makassar, Dr Muhlis Madani, kepada Operator Wartawan AKSI Unismuh Makassar, Sabtu, 24 September 2016.

Asosiasi Dekan Fisip juga dapat membahas standar kurikulum mata kuliah yang diajarkan pada Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Politik, sehingga ada acuan bagi seluruh Fisip PTM dalam menyusun kurikulum dan bahan ajar.

Saya kira akan banyak manfaatnya kalau asosiasi ini dibentuk, karena sudah ada beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah yang memperoleh Akreditasi A secara institusi, seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kami di Fisip Unismuh Makassar juga bisa menjadi contoh untuk akreditasi program studi, karena Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh sudah mengantongi Akreditasi A, tutur Muhlis.

Pendapat tersebut dikemukakan setelah mengikuti Pertemuan Dekan Fisip PTM se-Indonesia dengan agenda Rencana Pembentukan Asosiasi Dekan Fisip PTM se-Indonesia, di Gedung Pascasarjana Lantai I Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta, Senin, 19 September 2016.

Selain Muhlis Madani selaku Dekan Fisip Unismuh Makassar, pertemuan tersebut juga dihadiri Prof Sudarnoto (PP Muhammadiyah), Daniel (PP Muhammadiyah), Nurmandi (PP Muhammadiyah), Endang (Universitas Muhamamdiyah Jakarta/UMJ), Asep (UM Malang), Yusup (UM Ponorogo), Kosasih (UM Tangerang), Abrar (Universitas Muhamamdiyah Sumatera Utara/UMSU), Harianti (Stisipol Sidrap), Said Ramadan (Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka/Uhamka), dan Ali (UM Yogyakarta).

Pertemuan ke-2 di UM Jakarta
Dalam pertemuan pertama di UM Yogyakarta, kata Muhlis Madani, disepakati beberapa hal, antara lain pertemuan ke-2 akan dilaksanakan pada Oktober 2016, di kampus UMY, dengan agenda pembentukan pengurus Forum Dekan Fisip PTM se-Indonesia.

Acara diawali dengan mengadakan seminar tentang isu-isu nasional. Dalam pertemuan pertama juga disepakati bahwa Ibu Endang dari UM Jakarta ditunjuk sebagai ketua sementara sampai dengan ditentukannya ketua definitif dalam pertemuan berikutnya dengan mengundang seluruh PTM dan sekolah tinggi yang ada Prodi Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politiknya, jelas Muhlis Madani. (win/hh/ar)

ASOSIASI DEKAN FISIP PTM. Dekan Fisip Unismuh Makassar, Dr Muhlis Madani (keenam dari kiri), foto bersama dengan sejumlah Dekan Fisip perguruan tinggi Muhammadiyah, di Pertemuan Dekan Fisip PTM se-Indonesia, di Gedung Pascasarjana Lantai I Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta, Senin, 19 September 2016.

Sumber : www.unismuh.ac.i

Online Survey Kinerja Riset Dosen PTM-PTA

Bapak/Ibu dosen PTM dan PTA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah), mohon kesediannya untuk mengisi kuesioner Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah secara online di: klik disini Data yang Bapak/Ibu berikan akan sangat bermanfaat untuk peningkatan kinerja riset dosen PTM/PTA.
Selain itu, mohon Bapak/Ibu dapat menyebarkan online survey ini kepada jaringan Bapak/Ibu sesama dosen di lingkungan PTM/PTA. Terimakasih.

PTM Kaji Cetak Biru Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Empat perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) akan mengkaji cetak biru gerakan ekonomi Muhammadiyah yang baru saja selesai dirumuskan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK)PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) pada 5-7 Juni 2015.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan (STIEAD) Jakarta Mukhaer Pakkanna mengatakan, empat PTM tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), STIEAD Jakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Yohyakarta (UMY).

UMM, katanya akan mengkaji makro gerakan ekonomi Muhammadiyah, STIEAD Jakarta mengkaji tentang filosofi pengembangan ekonomi Muhammadiyah sebagai gerakan,?UMS mengkaji tentang pengembangan lembaga keuangan syariah dan?UMY mengkaji pengembangan ekonomi mikro terkait sektor ritel dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Mukhaer Pakkanna sebagai pemimpin sidang rekomendasi mengatakan cetak biru gerakan ekonomi Muhammadiyah akan disampaikan dalam acara Muktamar Muhammadiyah di Makasar pada Agustus 2015. Menurutnya, hasil seminar dan lokakarya di UMP-Palembang perlu dikaji secara khusus, untuk itu dalam acara tersebut belum bisa menjadi rekomendasi secara utuh.

“Berhubung waktu muktamar Muhammadiyah sudah berdekatan pada bulan Agustus maka MEK dan Forum Dekan Fakultas Ekonomi PTM-Se Indonesia meminta kepada empat perguruan tinggi tersebut pada tanggal 20 Juni sudah selesai mengkaji hasil rekomendasi cetak biru gerakan ekonomi Muhammadiyah,” ujar Mukhaer dalam pernyataan resmi, Ahad (7/6).

Mukhaer memaparkan dalam aspek makro cetak biru ekonomi Muhammadiyah berisikan tentang pengembangan ekonomi Muhammadiyah ‘incorporate’ ekonomi jaringan. Filosofinya adalah bagaimana Muhammadiyah mampu melakukan konsolidasi segala amal usaha Muhammadiyah secara integrasi dalam sistem teknologi modern.

Dengan demikian, lanjutnya, Muhammadiyah akan semakin jelas peran dan fungsinya dalam memberikan kontribusi kepada bangsa terkait pengembangan ekonomi. Sedangkan di aspek mikro, Muhammadiyah membagi dalam dua aspek mikro yakni sifatnya yang keuangan yang berisikan tentang pengembangan lembaga keuangan syariah dan non-keuangan yang berisikan tentang penyusunan pengembangan ritel usaha mikro kecil dan menengah serta kewirausahaan di Muhammadiyah.

“Inilah yang menjadi garis-garis besar dalam perumusan cetak biru gerakan ekonomi Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh MEK PP Muhammadiyah,” kata Mukhaer.

Sementara Ketua MEK PP Muhammadiyah Syafrudin Anhar menegaskan cetak biru tersebut merupakan hasil pemikiran MEK dan para pakar ekonomi dari dekan fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah se-Indonesia yang mencoba merumuskan agar Muhammadiyah pada abad ke-2 menjadi suatu kekuatan ekonomi yang bisa memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Syafrudin, dengan adanya cetak biru tersebut dapat menjadi barometer bagi Muhammadiyah dalam mengembangkan kegiatan ekonomi umat.? Selain itu dalam isi cetak biru tersebut dalam 10 tahun yang akan datang Muhammadiyah fokus dalam pengembangan sektor riil diantaranya adalah dengan membangun industi otomotif, pariwisata, pangan, kelautan yang disenergikan dengan industri keuangan syariah.

“Dengan adanya cetak biru inilah kami menyakini Muhammadiyah akan tumbuh ribuan pelaku usaha bisnis diberbagai daerah dan memiliki kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Syafrudin.

Sumber : REPUBLIKA

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Gelar Pekan Seni Mahasiswa

Sebanyak 36 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) akan mengikuti Pekan Seni Mahasiswa PTM ke 2 di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Sabtu-Ahad (16-17/5). Menurut rencana pekan seni ini akan dibuka Menteri Ristek dan Perguruan Tinggi, Prof H Mohammad Nasir.

Dijelaskan Ketua PP Muhammadiyah, Sukriyanto, sejak Muktamar di Yogyakarta PP Muhammadiyah menggalakkan seni dan budaya. Kesenian yang sudah berjalan di antaranya, penggalakan lagu-lagu anak-anak di Jawa dan luar Jawa.

“Mengapa Muhammadiyah menggalakan seni dan budaya? Karena pendiri Muhammadiyah cinta seni dan budaya,” kata Sukriyanto.

Sedang Ketua Penyelenggara Pekan Seni Mahasiswa PTM, Jabrohim, pekan seni budaya ini akan memperlombakan 11 tangkai lomba. Yaitu, lomba baca puisi (putra-putri), lomba qiroah (putra-putri), lomba monolog, lomba pop religi, lomba musikalisasi puisi, lomba desain batik, lomba kaligrafi dekor, dan lomba vokal grup.

Tujuannya, kata Jabrohim, untuk memberikan ruang gerak bagi setiap mahasiswa Muhammadiyah untuk menuangkan, mempresentasikan, mengaktualisasikan gagasan, ide, pemikiran inovatif melalui seni. Juga sebagai ruang untuk unjuk prestasi para mahasiswa Muhammadiyah di bidang seni dan budaya.

Kegiatan ini, kata Jabrohim, ditutup dengan dialog budaya yang menampilkan Prof Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Selain itu, juga ada Emha Ainun Najib, Deddy Mizwar, Dessy Ratnasari, Prof Suminto A Suyuti. N heri purwata

Sumber : Republika