UMRI Gelar Kuliah Terbuka bersama Indonesia Usana Health Science

Kamis (31/10), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan kuliah terbuka bersama Indonesia Usana Health Science di Aula Kampus Utama UMRI. Kuliah terbuka ini menghadirkan Nathan Mccolough, International Business Coach, Neli Iswari MM, General Manager Coca-cola Distribution Indonesia, Commercial Director AJE Indonesia, Vice President MPMP, Financial & Relationship Channel, Noviral MM, Wasit Nasional Angkat Berat Indonesia, Pengurus PABBSI, Enterpeuner, dan Pegawai Pemerintah Provinsi Riau. Sementara itu moderator dibawakan oleh Pahmi, S.Pd, M.A selaku Kepala Upt. Bahasa.

Mengusung tema Self Development & Awareness Toward the Changing of New World, sebanyak 149 mahasiswa terlihat antusias mengikuti jalannya kuliah terbuka ini. Kolaborasi kuliah terbuka ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran para generasi mendatang terutama para mahasiswa untuk mulai menyiapkan diri menghadapi perubahan. Selain itu kuliah terbuka ini juga memberikan pengetahuan baru mengenai tren di dunia industri dan kerja serta kemampuan apa saja yang dibutuhkan agar selalu dapat mengikuti perkembangan yang terus terjadi.

Di Era Revolusi Industri 4.0 ini, automasi teknologi di segala bidang pekerjaan telah mengambil alih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh tenaga manusia. Generasi baru harus mulai sadar dan sigap mengembangkan skill sehingga eksistensinya tidak akan tergerus oleh perkembangan teknologi.

UM Metro Gelar Dialog Pembelajaran AIK Bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Metro, Mata kuliah AIK adalah salah satu mata kuliah utama yang harus dipelajari oleh seluruh mahasiswa UM Metro. Prof. Dr. H. A. Munir Mulkhan, SU adalah Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan pengamat sosial keagamaan. Dialog pada hari kamis tanggal 15 september 2016 yang dimulai ba’da sholat ashar di UM Metro diharapkan dapat mengoptimalkan MK AIK sehingga bisa berjalan sesuai harapan dan tujuan.

Disela-sela dialog Prof. Syeikh (Panggilan akrab Prof. Dr. H. A. Munir Mulkhan, SU) memberikan hadiah kenang-kenangan kepada Prof. Dr. H. Karwono. M. Pd.

Karena pentingnya mata kuliah AIK, banyak permasalahan-permasalahan baru yang dilontarkan oleh para peserta dialog untuk didialogkan dan ditemukan solusinya, salah satunya yang disampaikan oleh Dr. Muhfahroyin, M.T.Atentang wacana materi-materi MK AIK yang sesuai dengan setiap prodinya.

Dialog ini diikuti oleh dosen-dosen dari beberapa Universitas; Universitas Muhammadiyah Metro dan STKIP Muhammadiyah Kota Bumi, dan ditutup dengan sesi photo bersama.

Sumber : www.ummetro.ac.id

 

Universitas Islam Riau Pelajari Tata Kelola Perguruan Tinggi di UMM

SEBANYAK 21 orang rombongan dari Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru, bersilaturahim ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (13/9). Kunjungan tersebut dimaksudkan mempelajari tata kelola perguruan tinggi, khususnya seputar pengelolaan kepegawaian dan hukum, pemeliharaan dan pengelolaan aset, administrasi umum, keuangan, serta kehumasan.

Ketua rombongan UIR, yang juga Kepala Biro kepegawaian dan Hukum UIRDr ArdiansyahMH mengatakan, status UMM yang telah meraih akreditasi A merupakan pertimbangan utama dijadikannya UMM untuk belajar tata kelola perguruan tinggi.

“Beberapa kali rektor kami sudah melakukan kunjungan kesini (UMM), dan kami direkomendasikan untuk studi banding. Apalagi kami lihat UMM memiliki unit bisnis yang luar biasa. Sehingga kami berharap dapat belajar pengelolaan unit bisnis untuk mendukung pembelajaran, kemahasiswaan dan lain-lainnya,” kata Ardiansyah yang juga merupakan Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Riau.

Menurut Kepala Biro Administrasi Umum, Dr Muslimin Machmud MSi, dalam pengelolaan perguruan tinggi UMM, unit bisnis merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang proses akademik. “Faktor pendanaan memang sangat penting. Tapi tentunya, selain itu banyak hal lain yang harus ditata, diperbaiki, sehingga akan memberi nilai khusus bagi akreditasi,” terang Muslimin.

Terdapat 15 unit bisnis yang dimiliki UMM. Kesemuanya itu, lanjut Muslimin, dalam rangka menopang aktivitas akademik di UMM. “Jadi ibaratnya, ketika Doktor Ardiansyah menulis desertasi, maka tulisan utamanya adalah akademik. Yang bisnis ini adalah catatan kaki yang memberikan penjelasan juga penegasan terhadap tulisan utamanya itu,” kata dosen Ilmu Komunikasi UMM ini.

Muslimin selanjutnya menjelaskan tentang tugas, fungsi, serta alur kerja berdasarkan standar yang telah ditentukan dari masing-masing unit dan badan tersebut.

Sementara itu sekretaris Humas UMM Rina Wahyu Setyaningrum memberikan pemaparan tentang peran dan fungsi Humas UMM. “Ada empat bagian yang menjadi tugas utama Humas di UMM yaitu media relations, cipta visual, protokoler dan kerjasama,”ujar dosen Prodi Bahasa Inggris ini.(acs/han)

Sumber : www.umm.ac.id

Mahasiswa Dibekali Ilmu Technopreneur

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menerima 1.500 mahasiswa baru pada tahun ajaran tahun 2015. Jumlah tersebut cukup meningkat dibandingkan tahun lalu. “Sebanyak 1.500 mahasiswa baru ini tersebar pada tujuh fakultas yang ada,” ujar Wakil Rektor I UMRI dr. H. Taswin Yacob, Sp.S pada Tribun, Senin (6/7). Jumlah mahasiswa ini, lanjut Wakil Rektor I, sesuai dengan ketersediaan ruangan di UMRI.

Dengan jumlah sekitar 1.500 mahasiswa tiap angkatan, empat tahun kedepan akan terdapat enam ribu mahasiswa aktif. Hingga saat ini, UMRI baru memiliki empat ribu mahasiswa dari tujuh fakultas yang ada. Diakui Warek I Taswin Yacob, Fakultas Ekonomi menjadi favorit saat ini. Sekitar 20 persen mahasiswa baru, memilih program studi di fakultas ini.

“Ekonomi favorit karena alumni jurusan fakultas ini banyak diterima kerja. Mungkin ini jadi patokan bagi mahasiswa baru”, katanya.

Berbeda dengan penguruan tinggi lainnya, UMRI memiliki program technopreneur yang dikenalkan langsung pada mahasiswa. Program unggulan ini upaya menghasilkan sarjana yang punya jiwa bisnis. Diakui Warek I  Taswin Yacob, technopreneur ini menjadi andalan dan salah satu alasan alumni banyak diterima di perusahaan.

Tidak saja di ekonomi, technopreneur ini juga diberikan pada mahasiswa fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Riau. Di seluruh fakultas diajarkan mata kuliah technopreneur. “Kita ciptakan alumni yang mampu menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan”, katanya.

Disamping dikenalkan melalui mata kuliah, secara berkala di UMRI juga mendatangkan motivator usaha. Jiwa usaha ini juga dikenalkan melalui praktek.

Selain ada Kuliah kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Riau juga menyediakan program Mahasiswa Wirausaha (PMW). PMW merupakan pilihan bagi mahasiswa semester tujuh yang ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman wirausaha. Bila KKN berlangsung sebulan, PMW dilaksanakan selama tiga bulan.

“Tahun ini mahasiswa masih memiliki ikut KKN atau PMW. Bila PMW, melatih mahasiswa berwirausaha”, kata Wakil Rektor I Taswin Yacob.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) M Ridha menambahkan, PMW dihadirkan sebagai Kampus Entrepreneurship. Sejak masih kuliah mahasiswa diajak menggali potensi mereka sebagai wirausaha. Dengan digeluti sejak dini, diharapkan ketika lulus mereka tetap bisa melanjutkan usaha yang sudah dirintis. “Artinya setelah kuliah, mereka tidak lagi mencari kerja”, katanya. Diikuti mahasiswa semester tujuh, Agustus ini 207 mahasiswa yang memilih PMW sebagai pengganti KKN. Jumlah ini, lanjut Ridha, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Perbandingan dengan pemilih KKN pun berimbang.

Sumber : Universitas Muhammadiyah Riau

Rektor UMRI bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I

Disela Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya ke Pekanbaru (6/5/2015), Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Dr. Mubarak berkesempatan menemui Ibu Menteri. Pertemuan Rektor dengan Ibu Menteri di Ruang VIP Bandara SSK Pekanbaru dimaksudkan untuk menyampaikan keinginan UMRI meminta Ibu Menteri sebagai Keynotespeaker utama dalam rencana Seminar Nasional.

Tema Seminar Nasional yang akan ditaja UMRI adalah “Pendidikan Vokasi Sebagai Langkah Cerdas Untuk Mengatasi Kerusakan Lingkungan Hidup & Perubahan Iklim”. Tujuan akhir dari seminar ini adalah merancang pembukaan program studi vokasi dibidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim di Universitas Muhammadiyah Riau.

Usulan Rektor UMRI kepada Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan disampaikan sebagai bentuk kepedulian UMRI terhadap perlindungan lingkungan hidup di Indonesia. Dari hasil pertemuan singkat itu, Ibu menteri secara lisan telah menyetujui rencana kegiatan tersebut dan selanjutnya meminta UMRI untuk mengatur teknis pelaksanaan dalam bentuk waktu dan tempat pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan Ibu menteri. Tentunya keberhasilan pelaksanaan kegiatan seminar nasional tersebut dan kedatangan ibu menteri Lingkungan hidup dan kehutanan sangat diharapkan oleh Sivitas Akademika UMRI.

Kunjungan Ibu Siti Nurbaya dalam kapasitasnya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke Provinsi Riau dimaksudkan untuk melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Daerah Riau serta perwakilan kabupaten/kota. Rapat yang dilakukan terkait moratorium penggunaan lahan gambut di Provinsi Riau. Pertemuan tersebut dilakukan hanya beberapa jam di Bandara VIP Bandara SSK Pekanbaru.Ibu Menteri tiba pada hari Rabu (6/5/2015) pukul 12.30 WIB Pada pukul 16.00 Menteri berangkat kembali ke Jakarta. (Humas)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Riau