60 Mahasiswa Magister Keperawatan UMY Siap Praktik Klinik di 5 Negara

Sebanyak 60 mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan akan melakukan praktik klinik yang tersebar di 5 negara. Ke-59 mahasiswa tersebut terbagi ke dalam lima kelompok sesuai penempatan negaranya. Memasuki tahun keenam ini, sebanyak 15 mahasiswa akan melakukan praktik di Guang Xi Medical University China, 20 orang di Angeles University Foundation dan Cebu Normal University Filiphina, 5 orang di Changhua Christian Hospital Taiwan, 10 orang di International Islamic University Malaysia dan 10 di Ubon Ratchathani University Thailand.

Hal tersebut dikatakan oleh Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D selaku Kepala Program studi Magister Keperawatan dalam sambutannya pada acara “Pelepasan International Experience Nursing Education and Medical Surgical Nursing Practice” pada Rabu (5/10) di Ruang Amphiteater lt.4 gedung Pascasarjana UMY. Ini juga merupakan kelanjutan dari Magister Keperawatan UMY yang telah sukses memberangkatkan mahasiswanya ke empat negara pada tahun sebelumnya.

Fitri melanjutkan, bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan skill para mahasiswa sehingga bermanfaat bagi profesi perawat. “Program ini memang sudah ada di kurikulum sejak awal berdirinya Magister Keperawatan. Kita kembangkan menjadi tidak hanya fokus pada satu negara, melainkan lebih dari satu negara. Untuk tahun ini kita mengirimkan ke 5 negara. Kami mencoba berkontribusi dalam pengembangan skill mahasiswa untuk bisa mencari pengalaman di luar negeri. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan andil dalam profesi keperawatan,”tuturnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa program ini lahir atas kesadaran akan globalisasi yang harus dikuti. “Sudah saatnya kita sadar akan globalisasi yang telah ada di depan mata. Seperti sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an. Iqro’ yang berarti membaca, yang bisa kita tarik ke bahasa umum yaitu membaca untuk belajar. Semangat itulah yang menginisiasi program ini agar kita bisa terus belajar, terus menggali pengalaman bahkan sampai ke luar negeri,”paparnya.

Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A yang hadir dan melepas secara resmi ke 60 mahasiswa tersebut turut mengapresiasi langkah yang dicapai Program studi Magister Keperawatan. “Saya mengapresiasi langkah yang telah dilakukan. Suatu terobosan yang baik bagi program yang sudah berjalan selama 6 tahun ini. M Kep juga merupakan satu-satunya program studi magister yang mewajibkan mahasiswanya untuk praktik di luar negeri, “ungkapnya.

Prof. Bambang berharap selama sebulan di sana, para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar dan setelah kembalinya dari sana dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat. “Kami berharap selama sebulan tersebut adik-adik mahasiswa sekalian dapat benar-benar mempelajari budaya di sana. Semoga tiba di sana dengan selamat, bisa mengemban tugas dan kembali dengan selamat pula sehingga memberi manfaat,” tutupnya. (bagas)

Sumber : www.umy.ac.id

SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN FIK UNMUH PONOROGO

Ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Unmuh Ponorogo terlihat memadati gedung Sasana Praja Pemkab Ponorogo. Pemandangan tersebut rupanya merupakan bagian dari kegiatan Seminar Nasional yang diadakan oleh FIK pada hari Sabtu 27/09 lalu. Selain menghadirkan Dekan FIK sebagai pembicara, seorang tokoh penting juga dihadirkan secara khusus sebagai Keynote Speaker pada seminar tersebut beliau adalah Bp. Muhammad Hadi, S.Kep.,M.Kep Ketua Umum AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia) Pusat.

Kedua pembicara mengupas materi seputar Tantangan dan Peluang ASEAN Community 2015 terhadap Dunia Pendidikan Keperawatan di Indonesia. Siti Munawaroh, S.Kep.Ners.,M.Kep Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Unmuh Ponorogo berharap dengan diadakannya seminar tersebut mahasiswa dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan masyarakat dunia melalui ASEAN Community ini. Sebagaimana diketahui bersama ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) akan meningkatkan nilai kompetitif negara-negara ASEAN untuk menyediakan produk berkualitas tinggi. Produk dengan kualitas tinggi akan secara otomatis menekan produk yang berkualitas rendah sehingga cepat atau lambat produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen. “Penting bagi kita untuk segera mempersiapkan SDM, selain itu strategi yang tepat guna tentu saja menjadi salah satu prasyarat agar kita mampu menghadapi setiap tantangan yang ada”, jelasnya.

Terlebih lagi masih menurut Dekan FIK tersebut perubahan pola pikir juga perlu dilakukan. Lulusan prodi keperawatan tidak boleh hanya berkutat pada salah satu bidang pekerjaan saja. Artinya jika setiap lulusan memiliki cara pandang yang sama terhadap bidang profesi yang akan digeluti maka kesempatan dan peluang pada bidang tersebut justru akan menjadi semakin kecil.

“Berfikir kreatif dan tidak ragu melakukan hal baru itulah salah satu kunci untuk dapat bersaing dengan kompetitor di era global seperti sekarang ini, sehingga pada akhirnya dapat kita jelang kesuksesan seperti yang diharapkan”, ujarnya.

Suber : www.umpo.ac.id