UM Purworejo Kembali Gelar Wisuda Drive Thru

Selasa-Rabu (24-25/11), UM Purworejo kembali menggelar wisuda drive thru di halaman kampus barat UM Purworejo. Wisuda ke-63 ini melepas  448 wisudawan dan wisudawati yang terdiri dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) 27 orang, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 57 orang, Pendidikan Ekonomi (P.Eko) 39 orang, Pendidikan Matematika (P.Mat) 85 orang, Pendidikan Fisika (P.Fis) 15 orang, Pendidikan Teknik Otomotif (PTO) 45 orang, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 82 orang, Manajemen 55 orang, Agribisnis 9 orang, Peternakan 2 orang, Teknik Sipil (TS) 20 orang, Psikologi 2 orang, Hukum 6 orang, dan Teknologi Informasi (PSTI) 3 orang.

Diungkapkan oleh Rektor UM Purworejo, Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag bahwa wisuda ke-63 tahun 2020 seharusnya diadakan pada Oktober namun dikarenakan pandemi wisuda baru bisa dilaksanakan pada November. “Wisuda ke-63 ini kami laksanakan secara drive thru, kami berharap tidak mengurangi kekhidmatan dalam acaranya. Apa yang kami lakukan ini semata-mata sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Dr. Rofiq juga mendorong para wisudawan/ti agar dapat mengambil peluang di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Menurutnya, salah satu peluang besar yang semakin terbuka adalah peluang berwirausaha. “Kami berharap, para lulusan Universitas Muhammadiyah Purworejo, dapat menangkap peluang ini, dengan modal apa yang telah didapat selama pendidikan, untuk berkreasi dan berinovasi, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru,” pungkasnya.

Wisuda AIS Muh Semarang ke-25, Siapkan Lulusan Unggul

Rabu (2/10), Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang menggelar sidang wisuda ke-25 di Hotel Pandanaran, Semarang. Sebanyak 23 orang dari 49 wisudawan berhasil lulus dengan nilai cumlaude. Direktur AIS Muhammadiyah Semarang, Dra Wellie Sulistijanti MSc, mengapresiasi pencapaian ini. Menurutnya ada peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sambutannya, Wellie juga mejamin kualitas lulusan AIS Muhammadiyah Semarang. Beberapa pembekalan diberikan kepada mahasiswa demi menghasilkan lulusan bermutu tinggi, seperti mewajibkan mahasiswa tinggal di pesantren Al Khawarizmi selama satu tahun dan mengikuti kegiatan praktik mata kuliah setiap semesternya.

“Di pesantren, mahasiswa dibentuk karakter dan kemampuan berbahasa Inggrisnya sehingga bisa dijamin mereka fasih berbahasa Inggris. Ini juga dapat memperkuat ketajaman critical skill sebagai kader dakwah Muhammadiyah. Hal yang tidak kalah penting, kami senantiasa memperkuat dan meningkatkan kualitas interpersonal skill terhadap mahasiswa sebelum lulus. Sehingga alumni tidak canggung dalam bertarung memperebutkan pasar kerja,” paparnya.

Hadir perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Sutrisno, M. Ag. Prof. Sutrisno menyampaikan saat ini seseorang bisa menjadi konglomerat di usia muda, seperti pendiri Google, Bukalapak, atau Gojek. Dari itu, ia meminta AIS Muhammadiyah untuk meningkatkan softskill mahasiswanya. “Mahasiswa AIS Muhammadiyah sangat berpotensi menjadi lulusan yang handal,” ujarnya.