Amien Rais Lakukan Tausiah Kebangsaan di UM Banjarmasin

Amien Rais Lakukan Tausiah Kebangsaan di UM Banjarmasin

Amien Rais, mantan Ketua MPR RI melakukan kunjungan safari dakwah dan tausiah kebangsaan ke Kalimantan Selatan, Ahad-Selasa (19-21/2) lalu. Salah satu tempat pelaksanaan safari dakwahnya adalah Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Dalam kunjungannya ke UM Banjarmasin, ia bersilaturahmi dan menyampaikan tausiah. Pelaksanaan tausiah kebangsaan bagi sivitas akademika dan warga Muhammadiyah yakni di Studio Adijani Al-Alabij, Selasa (20/2).

Dalam tausiyah kebangsaan tersebut ia bicara tentang pandangannya terkait kondisi kebangsaan hari ini, khususnya dalam kacamata politik. “Saat ini, saya menyibukkan diri dengan belajar dan banyak membaca. Tapi, kemudian ada panggilan untuk terjun ke dunia politik kembali. Tentu ada waltakun minkum, yaitu umat yang menyeru kepada kebaikan. Amar makruf nahi mungkar, dan itulah orang-orang yang berbahagia, muflihun,” ujarnya. Di samping itulah Amien Rais juga bicara tentang langkahnya ke depan di dalam dunia politik. Menurutnya, perlu ada alternatif dalam bergerak selain dengan people power. Di antaranya adalah jalan yang konstitusional atau demokratis, dengan menghadirkan partai politik.

Lewat partai politik, ujar Amien Rais, dapat membuat blue print tentang bagaimana cara mengatasi kemunduran dan kebangkrutan nasional dengan cara yang masuk akal. “Jadi, kita bicara berdasarkan fakta dan angka. Kita bicara berdasarkan perhitungan yang reasonable dan rasional. Dari situlah, kita pelan-pelan bisa merekonstruksi berbagai macam undang-undang yang sesungguhnya menghancurkan bangsa,” tegasnya. Dalam kegiatan tersebut Amien Rais berdampingan dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Prof Dr H Ahmad Khairuddin MAg.

UM Banjarmasin Siapkan Akreditasi Institusi

PTMA hendaknya jangan menunda hingga waktu menjelang habis untuk akreditasi atau reakreditasi, baik untuk APS maupun APT. “Segera bentuk team dan lakukan simulasi, setelah siap langsung dikirim ke BAN atau LAM. UM Banjarmasin harus segera melakukan itu, karena di luar PTM yang benar-benar baru, hanya UM Banjarmasin yang belum melakukannya,” tegas Prof Edy Suandi Hamid di hadapan pimpinan UMB Senin (25/11) di gedung pusat UMB.

Dikemukakan, PTMA jangan sampai mengorbankan mahasiswa karena grade akreditasi yang rendah, karena itu dapat membatasi alumni yang mencari kerja dan sebagainya. “Di ijazah tertera tingkat akreditasinya. Kalau masih C kan itu sangat rendah, apalagi C-nya tanpa melalui visitasi atau dikenal dengan C anugerah,” ujar Prof Edy.  Menanggapi hal itu Rektor UMB Prof Khairudin menyatakan akan segera melakukan simulasi dan menyelesaikan akreditasi secepatnya. “Tadinya kita melakukan berbagai pertimbangan, sehingga APT belum kami ajukan,” tegas Rektor UM Banjarmasin. []RED

Dosen UMB Terima Beasiswa Huayu Enchiment Language

Ahmad Kailani, dosen UM Banjarmasin berhasil mendapatkan beasiswa Huayu Enchiment Language oleh Kementrian Pendidikan Taiwan.

Berhasil mengalahkan 600 pelamar, dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini berkesempatan belajar Bahasa Mandarin selama 6 bulan di Taiwan.

Kailani menyebutkan, ada 79 pelamar yang diterima. “Beasiswa ini menjadi sarana kami untuk mengenal budaya Taiwan dan mengembangkan jejaring dengan kampus-kampus ahli di Taiwan,”paparnya.