FEB UMJ Jadi Tuan Rumah Hari Bermuhammadiyah IV

FEB UMJ Jadi Tuan Rumah Hari Bermuhammadiyah IV

FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Hari Bermuhammadiyah (HBM) IV sejak Sabtu (21/1) lalu. Kegiatan ini terselenggara dengan tujuan untuk menguatkan ekonomi umat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ. FEB bekerja sama dengan kurang lebih 100 UMKM di Tangerang Selatan. Dalam kegiatan ini ada pula bagi-bagi voucher belanja makanan senilai Rp40.000,00.

Dalam kegiatan ini hadir beberapa pihak, di antaranya pimpinan dan sivitas akademika UMJ; perwakilan Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia; Wakil Ketua DPR-RI, Rachmad Gobel; Direktur Utama PT KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah; dan Deputi Direktur Bank Indonesia, Rita Nawangsari. Kemudian, hadir pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Abdul Mu’ti MEd di Masjid At-Takwa UMJ.

Kegiatan ini akan penuh dengan penandatanganan kerja sama MoU UMJ dengan beberapa perusahaan, di antaranya Asuransi Takaful hingga KAI Logistics. Ihrom Bayu Aji ST AAIK Dipl Insurance AIIS CRMP QIP, Direktur Utama Takaful Umum (Asuransi Umum), mengatakan bahwa MoU ini bisa menjadi kesempatan UMJ untuk magang. “Sekaligus bisa membantu UMJ melindungi aset dari risiko yang bisa timbul,” ujarnya.

Kemudian, Rektor UMJ, Ma’mun Murod, mengatakan dalam sambutannya bahwa setiap fakulas memiliki tantangan di gelaran HBM setelah FEB UMJ. “Ini menjadi tantangan bagi fakultas UMJ yang menjadi tuan rumah HBM. Kira-kira nanti konsep dan kreativitas apa yang akan mereka tampilkan. Para alumni mereka pun perlu hadir untuk membantu suksesnya acara,” ujarnya. Sebab, Rita Nawangsari sendiri merupakan alumni FEB UMJ.

Kemudian, Rita menyampaikan bahwa alumni lulusan ekonomi bisnis tetap perlu memberdayakan umat. “Caranya bisa dengan meningkatkan kemampuan dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat,” tegasnya.

Sebanyak 15 Mahasiswa UMJ Peroleh Pendanaan Tugas Akhir

Sebanyak 15 Mahasiswa UMJ Peroleh Pendanaan Tugas Akhir

Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerima beasiswa pada Jumat (13/1) lalu. Beasiswa tersebut merupakan Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi (BARISTA) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bentuk beasiswa tersebut dalam bentuk Uang Kuliah Tunggal (UKT). Serah terima beasiswa tersebut yakni di Ruang Rapat Lt 3, Gedung Civilization Centre, UMJ.

Kepala Koordinator Program Beasiswa BARISTA BRIN, Nofyan Safri S SosI mengatakan bahwa beasiswa ini untuk membayar uang pokok atau uang kuliah, serta dana penelitian. Target dari program beasiswa ini adalah mahasiswa aktif tingkat akhir jenjang Diploma 4 dan Sarjana (S1, S2, S3).

Dr Ir Mutmainah MM, Wakil Rektor II UMJ, mengatakan harapannya agar penerima beasiswa dapat menyelesaikan penelitian tepat waktu. Hal ini menjadi bentuk pertanggungjawaban mereka atas beasiswa tersebut. “Beasiswa ini menjadi bentuk kepercayaan yang mewujudkan rasa percaya pemerintah kepada institusi UMJ,” tegasnya.

Sebanyak 15 mahasiswa penerima beasiswa tersebut terdiri atas satu Program Doktor Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI); sepuluh Program Sarjana Faperta Prodi Agroteknologi; dan empat Program Sarjana Prodi Manajemen dan Akuntansi.

Kemudian, jumlah pembiayaan beasiswa BRIN dalam Program BARISTA ini melalui pembayaran UKT maksimal dua semester maksimal Rp5.000.000,00 per semester melalui rekening perguruan tinggi; dana bantuan riset untuk D-IV dan S1 sebesar Rp9.600.000,00 dalam dua semester; atau dana bantuan riset untuk S3 sebesar Rp10.000.000,00 dalam dua semester.

Pelatihan Kehumasan UM Jakarta Dorong Partisipasi Tendik

Pelatihan Kehumasan UM Jakarta Dorong Partisipasi Tendik

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Pelatihan Kehumasan pada Senin (26/12) lalu. Pelatihan ini menyasar tenaga kependidikan UMJ dan terlaksana di Aulaa FIP UMJ. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah MSi, hadir dalam pelatihan ini sebagai narasumber. Seluruh humas UMJ, baik tingkat universitas maupun fakultas, peserta undangan, dan Tim Humas Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi turut hadir.

Kepala Kantor Sekretaris Universitas UMJ, Tria Patrianti SSos MIKom dan Wakil Rektor II, Dr Ir Mutmainah MM membuka kegiatan. Tria, dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan kehumasan mengajarkan bagaimana tenaga kependidikan universitas akan dapat mencapai indeks keberhasilan. “Ini menjadi tujuan utama pelatihan ini terlaksana. Harapannya semua peserta bisa mengimplementasikannya,” ujarnya.

Nasrullah memaparkan dalam Pelatihan Kehumasan tentang sistem pengelolan dan dokumentasi kampus, terutama dalam menghadapi dunia digital dan media sosial. “Rumus penting humas adalah membuat internal publik bangga, dan membuat eksternal publik kagum,” tuturnya. Selain itu, ia juga menjelaskan bagaimana cara membangun media relations dalam memanfaakan media sosial sebagai alat promosi.

Selanjutnya, Nasrullah memaparkan rumus atas sebuah produk, yaitu 3P yang merupakan singkatan dari push, pull, dan pass. “Push merupakan bagaimana cara mendorong produk pada pasar. Pull adalah cara menarik pelanggan menandatangai produk. Dan, pass, adalah membuat pelanggan datang kembali,” tegasnya. Pada akhir pelatihan, Mutmainah mengatakan bahwa tenaga kependidikan perlu membentuk citra positif baik dengan lembaga-lembaga. “Juga, semua perlu mampu berkolaborasi, mendukung, dan menguatkan,” ujarnya.

UM Jakarta Sabet Medali Emas

UM Jakarta Sabet Medali Emas

UM Jakarta berhasil menyabet medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS 2022). Para meraih medali emas terdiri atas Dita Nuralisa, Lidya de Vega, dan Widya Rayi Fadhilah Lail. Mereka menerima sambutan para pimpinan UM Jakarta, yakni Wakil Rektor IV UMJ, Dr Septa Candra SH MH; Wakil Dekan III FIP UMJ, Azmi Al Bahij MSi; dan Ketua Prodi Pendidikan Olahraga, Dr Doby Putro Parlindungan MPd di Lt 3 Gedung Civilization Center.

UMJ juga memberikan apresiasi kepada ketiga mahasiswa tersebut berupa beasiswa dan uang saku. Septa menjelaskan bahwa latar belakang hal ini adalah kebijakan rektor terkait mahasiswa yang berprestasi. “Ada kebijakan beasiswa untuk ajang tingkat nasional. Di samping itu juga ada pembinaan sebagai bentuk apresiasi dan rasa syukur UMJ atas raihan yang telah mereka peroleh,” ujarnya.

Septa mengungkapkan bahwa UM Jakarta akan terus memberikan dukungan jika ada mahasiswa yang turut andil dalam ajang nasional sebagaimana prestasi medali pada kegiatan POMNAS terlaksana pada 18–25 November 2022 di Sumatera Barat ini. 

Ketua Tim Monev, Doby, mengatakan bahwa para mahasiswa akan menerima pembekalan kesiapan untuk ajang internasional. “Karena akan ada POM ASEAN, kami mempersiapkan mereka untuk ikut andil dalam turnamen tersebut,” ujarnya. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim Bola Voli Provinsi DKI Jakarta mengaku sangat senang dan terharu atas kemenangan ini. DKI Jakarta yang telah berhasil menyabet medali emas tahun lalu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. “Sebab mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan,” ujar Dita dari wawancara Humas UMJ pada Senin (5/12) lalu.

POMNAS merupakan kegiatan rutin per dua tahun dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/Balai Pengembangan Talenta Indonesia melalui organisasi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI). Pada tahun 2022, POMNAS XVII diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat mempertandingkan 14 cabang olahraga yang terdiri dari games (permainan), bela diri, dan konsentrasi.

Mahasiswa UMJ Beri Penyuluhan Terkait Hepatitis

Mahasiswa UMJ Beri Penyuluhan Terkait Hepatitis

Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memberi penyuluhan pada Ahad (13/11) lalu. Dosen sekaligus dokter spesialis yang mendampingi mereka memberikan penyuluhan mengenai Hepatitis Akut. Mereka juga memberikan layanan pemeriksaan serta pengobatan gratis di Pondok Pesantren Al-Fathonah Cirebon.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa FKK UMJ kali ini bertema: “Penyuluhan Hepatitis Akut dan Skrining Kesehatan sebagai Upaya Memutuskan Mata Rantai Penularan dan Meningkatkan Status Kesehatan Guru dan Murid di Pondok Pesantren Al-Fathonah Cirebon”.

Tim Pengabdian Masyarakat terdiri dari 4 dokter spesialis yaitu Dr. dr. Tri Ariguntar, Sp.PK yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ; Dr. dr. Rahmini Shabariah, Sp.PA; dr. Tri Wahyuni, Sp.PK; Dr. dr. Lailan Safina Nasution, M.Si.Med; dan 1 orang Dosen Kesehatan Masyarakat Dr. Nurfadhillah, SKM.,MKM; serta 3 orang Mahasiswa Kedokteran UMJ, Fida Alia Shabrina, Eveline Alya Raushan Dhamir, Ibrahim; ditambah 5 orang tenaga kependidikan FKK UMJ.

Dokter Tri Ariguntar menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat adalah program rutin. Pada kesempatan ini tema mengenai Hepatitis terpilih. “Jangan sampai informasi hepatitis yang sampai kepada masyarakat tidak akurat. Untuk itu perlu adanya penyuluhan kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penularan Hepatitis Akut yang kasusnya masih sangat tinggi di Indonesia,” ujarnya.

Sambutan positif dari ketua yayasan Pondok Pesantren Al-Fathonah yang diwakili oleh Amir Ibrahim SE dan Kepala Desa Kudukeras yang diwakili oleh Endi Kuswandi, serta juga guru dan murid, seluruh peserta hadir dengan menyimak penyuluhan yang dipaparkan oleh tim pengabdian masyarakat FKK UMJ terlebih membahas mengenai Hepatitis Akut. Lebih dari 100 orang menghadiri penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan di Pondok pesantren Al-Fathonah di Desa Kudukeras, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.

Kuliah Umum UM Jakarta Bahas Perlindungan Konsumen

Kuliah Umum UM Jakarta Bahas Perlindungan Konsumen

Universitas Muhammadiyah (UM) Jakarta menyelenggarakan Kuliah Umum tentang BPKN RI dan perlindungan konsumen pada Selasa (27/9) lalu. Kuliah umum UM Jakarta ini bertajuk “Peran Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) dalam Perlindungan Konsumen di Indonesia”. Dalam kegiatan ini hadir beberapa pihak, di antaranya Ketua Komisi Advokasi BPKN RI, Dr Rolas B Sitinjak SH MH; Dekan FH UMJ, Dr Dwi Putri Cahyawati SH MH dan jajarannya; dan kurang lebih seratus sivitas akademika FH UMJ. Hal ini bertujuan untuk memastikan perlindungan konsumen sebagai konsekuensi bagian dari sumber daya manusia yang cakap hukum.

Kegiatan tersebut terlaksana secara hybrid via Zoom Meeting dan di Ruang Peradilan Semu FH UMJ. Dr. Dwi Putri Cahyawati, SH., MH. selaku Dekan FH UMJ, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kuliah Umum ini untuk mengetahui peran BPKN RI dalam memberikan perlindungan yang berkeadilan pada masyarakat. “Mudah-mudah dengan hadirnya Pak Rolas, saudara akan banyak mendapatkan masukan tentang, apa itu BPKN RI? Mengapa harus ada BPKN RI? Lalu, bagaimana sebenarnya implementasi BPKN RI dalam memberikan perlindungan yang berkeadilan pada masyarakat? Karena tuntutan masyarakat adalah mengetahui pengaduan dan penyelesaian persoalannya itu ke mana. Selanjutnya, saudara juga dapat mengetahui siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan perlindungan konsumen,” jelas Dwi.

Komisi Advokasi BPKN RI, Dr. Rolas B. Sitinjak, SH., MH. sebagai narasumber, menyampaikan materinya dimulai dari filosofis serta sejarah perlindungan konsumen dan BPKN RI. Rolas juga memaparkan perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha untuk memberikan perlindungan konsumen. Menurutnya ada enam poin yaitu dari sisi standar, informasi, cara menjual, cedera janji, dan iklan, yang kesemuanya ada dalam Pasal 8-18 UUPK. Selain itu, Rolas juga memberikan contoh kasus Ibu Zubaedah selaku konsumen, yang harus kehilangan rumahnya karena oknum dari pelaku usaha. Ia berpesan, “Seharusnya itu (kasus Ibu Zubaedah) tidak perlu terjadi. Negara harus hadir memastikan konsumen mendapatkan perlindungan,” tutur Rolas.

Pelatihan Kewirausahaan UM Jakarta Berdayakan UMKM Desa Hambaro

Pelatihan Kewirausahaan UM Jakarta Berdayakan UMKM Desa Hambaro

Universitas Muhammadiyah Jakarta menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan UMJ pada Jumat (19/8) lalu. Pelatihan ini mengusung program Pengembangan Usaha Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal dengan konsep sociopreneur. Penyelenggara kegiatan ini adalah Kelompok Program Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). PPK Ormawa merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial (HMKS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMJ. Lokasi kegiatan ini yakni di Desa Hambaro, Nanggung, Kabupaten Bogor. Para peserta pelatihan kewirausahaan yakni para pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Tim PPK Ormawa, dengan ketua Akbar Mukti Laksana di bawah bimbingan Muhammad Sahrul SSos MSi sebagai Kaprodi Kesejahteraan Sosial memang memiliki komitmen tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan potensi UMKM Desa Hambaro. Tema dari program ini adalah Penguatan Kapasitas dan Pemetaan Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya Masyarakat.

Program ini menghadirkan pembicara Dr Endang Rudiatin MSi, Ketua Muhammadiyah Center of Entrepreneurship & Business Incubator Association. Latar belakang kegiatan ini adalah untuk mendorong masyarakat Desa Hambaro dalam mengembangkan potensi UMKM dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan nilai budaya. “Ini sudah ada kemauan dan potensi alamnya sangat mendukung. Kemudian perlu ada bantuan Pemerintah Daerah ataupun UMJ sebagai perguruan tinggi untuk membantu bagaimana mereka bisa mengelola usahanya dengan baik,” ungkap Endang.

Wahyu, peserta kegiatan pelatihan kewirausahaan, mengatakan masyarakat Desa Hambaro memiliki banyak potensi. Namun masyarakat tidak memiliki pemahaman untuk mengembangkan usaha mikronya. Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan pelatihan oleh mahasiswa PPK Ormawa HMKS UMJ. “Sebetulnya warga masyarakat Hambaro memiliki banyak potensi. Namun, mereka bingung untuk bagaimana memulainya. Dengan adanya mahasiswa UMJ, sudah sangat membantu untuk membangkitkan potensi yang ada di wilayah ini, dengan beraneka ragam usaha makanan yang dimiliki terutama jenis keripik antara lain pisang, terong, pepaya, singkong dan lainnya,” jelas Wahyu.

Webinar UMJ Garis Bawahi Pentingnya Pelayanan Terbaik bagi Perawat

Webinar UMJ Garis Bawahi Pentingnya Pelayanan Terbaik bagi Perawat

Universitas Muhammadiyah Jakarta menyelenggarakan webinar nasional UMJ pada Rabu (10/8). Webinar nasional tersebut terselenggarakan berdasarkan inisiatif Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UMJ. Dekan FIK UMJ, Miciko Umeda SKp MBiomed memberikan materi webinar yang bertajuk “Diseminasi Evidence-Based Nursing Practice“. Kegiatan ini terselenggara karena FIK menilai bahwa perlu pembelajaran layanan dasar untuk bagaimana memberi pelayanan terbaik.

Sebanyak lebih dari 200 peserta hadir dalam webinar ini. Webinar ini juga menghadirkan keynote speaker, Ninik Yunitri, M.Kep, Sp.Kep.J, Ns, S.Kep yang juga dosen Program Studi Magister Ilmu Keperawatan FIK UMJ.

Ninik menyampaikan Evidence Based Practice (EBP) memiliki dampak kepada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan seperti; kualitas perawatan yang baik, mengurangi biaya perawatan kesehatan, mengurangi lingkup geografis dalam pemberian perawatan, meningkatkan pemberdayaan klinis, dan memenuhi kepuasan publik mengenai informasi.

Lebih lanjut, Ninik menjelaskan menurut penelitian bahwa 20-30% pasien tidak menerima perawatan sesuai dengan bukti ilmiah. Tidak hanya itu, lebih dari 20% perawatan yang ada tidak perlu atau berpotensi membahayakan pasien. “Evidence dari riset berdampak ketika terimplementasi. Jadi kita harus sama-sama mulai menerapkan kepada tatanan pelayanan dan pendidikan. Tujuannya untuk meningkatkan hasil-hasil penyerapan itu (EBP). Kemudian, kita memberi pengalaman klinis ke dalam lingkungan klinik sehingga perawat bisa memberikan masukan terbaiknya,” ujar Ninik.

Pada kesempatan yang sama, di webinar UMJ ini, Miciko menyampaikan harapannya bahwa perlu adanya capaian pembelajaran EBP untuk melihat dasar dalam memberikan pelayanan sehingga mendapatkan mutu yang terbaik. Hal itu juga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam perkembangan pelayananan intervensi kesehatan. “Perlu adanya capaian pembelajaran yaitu tentang EBP untuk melihat dasar dalam memberikan pelayanan terbaik dan terdepan, sehingga mendapatkan hal yang sangat baik dan bermutu. Tetapi, bisa juga mengembangkan ilmu pengetahuan,” tutup Miciko. (FZ/KSU)

Pengukuhan Guru Besar FIP UMJ Pertama Terlaksana

Pengukuhan Guru Besar FIP UMJ Pertama Terlaksana

UM Jakarta melaksanakan pengukuhan Guru Besar Prof Herwina Bahar pada Rabu (29/6). Prof Herwina yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Asmaul Husna dalam Penguatan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini”. Prof Herwina menjadi guru besar pertama yang lahir dari Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ melalui pengintegrasian pembelajaran berbasis asmaul husna

Baginya, proses pendidikan anak sejak dini sangat penting, terutama dalam hal pendidikan karakter. Oleh karena itu, pengenalan asmaul husna dapat memberi peluang bagi anak untuk mengenal Allah Swt lebih dekat melalui nama dan sifat-sifat-Nya. “Asmaul husna adalah alternatif yang tepat bagi anak. Hal ini berguna untuk meningkatkan kecerdasan kognitif melalui konsep tema yang dikembangkan. Juga, dapat menanamkan nilai-nilai keagungan Allah Swt untuk menyentuh aspek agama dan moral melalui kecerdasan spiritualnya,” ucapnya.

Prof Herwina dalam acara pengukuhan tersebut berteori bahwa anak dapat mudah mengeksplorasi pikirannya dengan asmaul husna. Bahkan, Prof Herwina mengatakan kembali bahwa mereka bisa menunjukkan secara langsung keunggulan dari sifat-sifat Allah Swt. Dalam kehidupan mereka sehari-hari, asmaul husna akan melekat dalam kepribadiannya, sehingga anak akan meniru sifat-sifat Allah. Oleh karena itu, secara otomatis, pendidikan karakter anak akan terbentuk dengan efektif. “Hal ini akan terinternalisasi ke dalam individu anak. Jadi, asmaul husna menjadi basis yang bisa dikembangkan dalam membentuk karakter anak usia dini,” tandasnya.

Webinar UMJ Teguhkan Demokrasi dalam Lensa Politik Indonesia

Webinar UMJ Teguhkan Demokrasi dalam Lensa Politik Indonesia

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar webinar pada Kamis (30/6) lalu. Webinar ini bertemakan “Reformasi Partai Politik, Meneguhkan Kembali Perannya sebagai Pilar Demokrasi”. Magister Ilmu Politik (MIPOL) FISIP UMJ menjadi penyelenggara dalam webinar ini. Webinar ini menghadirkan beberapa narasumber yang terdiri atas akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Di antaranya, pertama, Habib Aboe Bakar Al Habsyi SE, Sejken PKS 2020-2025. Kedua, Zulfikar Arse Sadikin SIP MSi, anggota DPR RI Fraksi Golkar. Ketiga, Chusnul Mar’iyah PhD, dosen Magister Ilmu Politik UMJ. Keempat, Iqbal Hafsari SPd, mahasiswa magister Ilmu Politik UMJ.

Tema tersebut terpilih setelah melihat kondisi politik Indonesia. Dr Asep Setiawan MA, Ketua Prodi Magister Ilmu Politik menjelaskan fungsi partai politik. “Partai politik menjadi bagian dari infrastruktur yang dapat menghadirkan kader-kader tangguh, berwawasan global, dan visioner. Masyarakat jadi dapat merasakan kehadirannya,” ujarnya. Kemudian, Habib Aboe Bakar mengawali diskusi dengan mengingatkan kembali alasan terbentuknya partai politik. “Partai politik memainkan peran yang sangat penting dalam sistem politik, yakni sebagai penghubung antara pemerintah dengan warga negara,” ujarnya.

Aboe Bakar mengkritisi peran parpol yang tidak dapat memainkan peran yang sebenarnya. Hal ini juga dibenarkan oleh Chusnul Mar’iyah PhD. Chusnul mempertanyakan posisi parpol sebagai respons atas pernyataan Aboe Bakar yang menilai bahwa parpol berperan penting sebagai jembatan (channeling) antara rakyat dan pemerintah. Kemudian, Zulfikar Arse Sadikin mengatakan bahwa fungsi parpol yang tidak berjalan ini merupakan dampak dari beberapa faktor, yakni modernisasi perpecahan elite dan intervensi negara. “Yang perlu kita lakukan adalah mengembalikan partai pada aspek modernisasi. Jadi parpol bukan hanya infrastruktur, tapi juga suprastruktur,” tegas Zulfikar. Kemudian, Iqbal Hafsari SPd turut menyampaikan terkait dengan problem parpol.