Prof Dyah Mutiarin, Guru Besar Ilmu Pemerintahan Perempuan Pertama UMY

Prof Dyah Mutiarin, Guru Besar Ilmu Pemerintahan Perempuan Pertama UMY

“Perempuan merupakan subjek yang sangat penting baik itu di dalam keluarga, di lingkungan kerja, maupun di masyarakat. Sehingga perempuan harus dapat menunjukkan kemampuannya untuk maju, mandiri, dan berada di posisi yang setara dengan laki-laki”. Begitu pungkas Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si., dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang baru saja meraih gelar Guru Besar dalam bidang Ilmu Pemerintahan sekaligus menjadi Guru Besar Perempuan pertama yang dimiliki UMY. Pemaparan itu cukup mematahkan stigma masyarakat terhadap peran perempuan. Bagi dyah, perempuan memang harus bisa dan memiliki posisi yang penting di dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam membentuk masa depan universitas.

Ketertarikannya terhadap ilmu pemerintahan mengantarkan dyah untuk melakukan beberapa penelitian tentang Pemerintahan dan Kebijakan Publik. Lebih detail, penelitian yang dilakukan oleh Kepala Lembaga Riset dan Inovasi UMY ini berfokus kepada manajemen pemerintahan dan inovasi kebijakan publik yang ada di dalam pemerintahan. Menurutnya pula, pemerintahan yang adaptif, inovatif, responsible (pemerintahan cergas/agile government), sangat diperlukan dalam mengelola kebijakan publik, terlebih di masa pandemi ini. “Contohnya yaitu dalam menangani pandemi Covid-19 ini, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah membuat kebijakan, namun kebijakan tersebut sering mengalami perubahan, kemudian juga melakukan inovasi kebijakan dari pengalaman di lapangan, tentunya hal ini memerlukan model birokrasi yang cergas (giat/gesit/cekatan, red) dalam sebuah pemerintahan. Namun demikian birokrasi yang cergas ini juga memerlukan penguatan pelibatan masyarakat untuk mengontrol kebijakan tersebut,” jelasnya dilansir dari website UMY (5/11).

Dyah berharap gelar Guru Besar yang diraihnya serta status sebagai Guru Besar perempuan pertama di UMY dapat menjadi motivasi bagi dosen lainnya. “Saya juga berharap agar universitas dapat terus mendukung sumber dayanya untuk terus berkembang,” pungkasnya. [] UMY/Diktilitbang

Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis dalam Webinar

Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis dalam Webinar

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan Dialog Kepemimpinan Perguruan Tinggi pada Rabu (3/11). Webinar kali ini bertajuk “Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis: Pengalaman UII dan UMY”. Prof Dr Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia dan Dr Gunawan Budiyanto MP IPM, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi narasumber dalam webinar kali ini.

Sebelum memasuki inti kegiatan, Wakil Ketua Majelis, Prof Dr H Chairil Anwar menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir. “Harapannya, para pimpinan yang hadir dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menimba ilmu dan mendengarkan cerita-cerita positif dari para narasumber,” ujar Prof Chairil Anwar.

Selanjutnya, Prof Fathul Wahid membuka presentasinya dengan paparan tentang rencana strategis UII sepanjang 2018-2022, yakni digitalisasi universitas. Adanya pandemik Covid-19 menjadikan penerapan rencana strategi ini lebih cepat dan kemudian berubah. “Sebelum pandemi, kita menjaga kualitas akademik dan keberlangsungan organisasi. Tetapi, ketika pandemi, kami menurunkan prioritas pada kedua aspek tersebut. Kami memprioritaskan keselamatan jiwa dan keberlangsungan akademik,” ujar Prof Fathul Wahid. Pada saat itu pula, UII memiliki fokus mitigasi keselamatan, mitigasi risiko operasi, dan mitigasi risiko finansial terhadap adanya penyebaran Covid-19.

Berikutnya, Dr Gunawan Budiyanto menyampaikan strategi kepemimpinan UMY dalam masa pandemi Covid-19, yakni mencapai tujuan menjaga keberlanjutan (sustainability). Aspek keberlanjutan tersebut meliputi bidang akademik, SDM, keuangan, kemahasiswaan, dan kerja sama baik nasional maupun internasional. “Aktivitas kampus harus tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan prima. UMY juga tidak lupa untuk tetap mengejar posisi dan pasar yang lebih baik dalam konteks pembukaan mahasiswa baru,” jelasnya.

Kegiatan selanjutnya adalah kesempatan berdiskusi. Sebab, sesuai perkataan M Adam Jerusalem ST SH MT PhD selaku Wakil Sekretaris Majelis yang menjadi moderator kali ini, dialog kepemimpinan yang terselenggara secara daring ini menjadi upaya Majelis Diktilitbang dalam melaksanakan program leadership training sebagai wujud peningkatan akselerasi PTMA.

Penelitian tentang Perbankan Syariah Dosen UMY Peroleh Prestasi

Penelitian Dosen UMY tentang Perbankan Syariah Raih Prestasi

Tenaga didik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi dalam bidang penelitian. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, Dr Dimas Bagus Wiranatakusuma SE MEc dan Nurlaili Sukmawati merebut juara 2 Kategori Umum dalam Lomba Call for Paper Karya Riset Ilmiah (KARISMA) pada Kamis (28/10) lalu. Otoritas Jasa Keuangan Institute (OJKI) menjadi penyelenggara perlombaan ini.

Keduanya mengangkat isu tentang mitigasi risiko pada beberapa akad di bank syariah di Indonesia. Penelitian ini, dilansir oleh situs resmi UMY, bertujuan agar menjaga kesehatan perbankan syariah dengan menawarkan ambang batas ideal. Keduanya memaparkan bahwa bank syariah memiliki peran penting dalam menggerakan ekonomi nasional melalui pembiayaan. Hal itu sangat menentukan kinerja operasional dari perbankan syariah. “Pembiayaan merupakan sebuah aktiva produktif yang rentan terhadap risiko, sehingga hal ini dapat mengganggu kinerja operasional bank syariah,” ungkap D Bagus Wiranatakusuma dalam wawancara dengan Humas UMY pada Jumat (29/10).

Tema penelitian ini adalah “Analisis Mengukur Portofolio Optimal pada Akad Perbankan Syariah di Indonesia”. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bank syariah, khususnya adalah bank umum syariah dan unit usaha syariah, mudharabah, musharakah, murabahah, dan istishna. Rentang studi dalam penelitian yakni tahun 2004 hingga 2020 dengan data berbasis bulanan.

Terdapat beberapa aspek dalam indikator penilaian. Pertama, aspek relevanitas dengan tema. Kedua, aspek konten yang memiliki dampak bagi pengembangan sektor jasa keuangan di Indonesia. Ketiga, orinsinalitas tulisan. Keduanya berharap agar penelitian ini dapat berkontribusi bagi aspek kebijakan dan tataran praktik dalam operasional bank syariah di Indonesia. “Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi mengenai bagaimana cara agar perbankan tetap dalam kondisi yang sehat dalam berbagai kondisi ekonomi melalui penetapan ambang batas optimal (optimal threshold),” pungkas Dimas.

Totalnya ada 30 jumlah karya tulis ilmiah dengan topik Regtech, 42 topik Manajemen Risiko, dan 28 topik Suptech

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia

Ilmuwan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi bagian dari total 58 ilmuwan Indonesia yang masuk ke dalam Top 2% World Ranking Scientist pada Rabu (20/10) lalu. Dilansir oleh Tempo, pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientist merupakan nama-nama ilmuwan yang termasuk ke dalam daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Data ini merupakan publikasi Stanford University dan Elsevier BV secara tahunan. Prof John Ionnidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack merupakan peneliti yang melakukan pemeringkatan ini. Publikasi ilmiah tersebut berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators.

Secara keseluruhan, nama-nama ilmuwan di dunia yang termasuk ke dalam daftar yakni sebanyak 159.648 orang. Kesemua namanya terpilih dengan faktor jumlah nama yang paling banyak menjadi kutipan dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia. Oleh karena itu, masuknya mereka ke dalam daftar tersebut menjadikan mereka ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia.

Pada tahun 2020 lalu, ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang termasuk dalam Top 2% World Ranking Scientist sejumlah 40 orang. Oleh karena itu, bertambahnya angka menajdi sebanyak 58 orang merupakan sebuah kenaikan. Apalagi, di antara 58 orang tersebut, dua orang di antaranya merupakan ilmuwan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah (PTMA).

Pertama, Agus Setyo Muntohar yang merupakan dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kedua, Tole Sutikno yang merupakan seorang dosen Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hal ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi PTMA, terutama kedua ilmuwan UMY dan UAD tersebut.

Berikut ini adalah nama-nama keseluruh 58 orang ilmuwan Indonesia yang termasuk ke dalam Top 2% World Ranking Scientist. 

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia
Ilmuwan UMY (27) dan UAD (45) masuk dalam Top 2% World Ranking Scientist.
milad ke-40 umy

Konser Amal Mahasiswa Jadi Puncak Perayaan Milad ke-40 UMY

Konser Amal Mahasiswa 2021 dengan mengusung tema ‘UMY Kangen’ di di Lantai Dasar Masjid KH. Ahmad Dahlan, Selasa (6/4) malam, menjadi puncak kemeriahan atas perayaan Milad ke-40 UM Yogyakarta (UMY). Mahasiswa dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMY menjadi pengisi acara, yang sekaligus sebagai ajang penggalangan dana.

Bekerja sama dengan Lazismu, UMY berinisiatif menggalang dana yang nantinya akan disumbangkan ke sejumlah wilayah di Indonesia yang terdampak bencana. “Terkait dengan Konser Amal ini, UMY ingin memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana baik yang terjadi beberapa bulan lalu, maupun yang terjadi beberapa hari lalu. Semoga ini menjadi amal baik kita semua,” tegas Prof. Dr. Hilman Lathief Ph.D Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY.

Secara simbolis, UMY menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 103.500.000 yang diserahkan kepada Lazismu untuk membantu saudara-saudara yang terdampak bencana. Namun begitu, penggalangan dana dalam rangka milad ke-40 UMY ini akan tetap dibuka hingga Senin 12 April 2021.

Sementara itu, pengumuman pemenang lomba yang sudah dilakukan sejak 01-27 Maret lalu, juga menjadi salah satu rangkaian acara di malam Konser Amal Mahasiswa UMY 2021. Menurut data panitia, antusiasme peserta yang sebagian besar dari mahasiswa sangat besar, seperti diantaranya lomba membuat video kreatif diikuti 46 peserta, dengan mendapat jumlah view sebanyak 127.642, lomba foto dan foto twibbon ada 92 foto dengan total like 26.923, lomba tiktok dengan jumlah 17 video, dan memiliki jumlah penonton 6.570.093, serta lomba menulis yang diikuti 298 tulisan yang telah dimuat di media online.

Menurut Hilman, kegiatan yang telah dilakukan memberikan dampak positif bagi perkembangan UMY, karena semakin banyak orang mengenal kampus Muda Mendunia ini. “Lomba-lomba tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, karena lebih banyak mengikutsertakan mahasiswa. Kreatifitas mahasiswa telah melahirkan banyaknya jumlah penonton video dari perlombaan yang ada, artinya UMY semakin banyak dikenal oleh masyarakat berkat kegiatan ini,” imbuhnya.(Hbb)

Sumber : Humas UMY

UMKM Expo UMY

UMKM EXPO UMY 2021, Bentuk Dukungan Kampus Pada Bisnis DIY

UMKM EXPO UMY 2021 jadi puncak kegiatan KKN yang dilaksanakan selama 4 hari mulai Sabtu (13/02) hingga Selasa (16/02). Acara yang diadakan secara virtual atau daring (dalam jaringan) ini melalui platform Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube ini menghadirkan Dr. Gunawan Budiyanto, MP IPM., Rektor UMY, Drs. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta H. Herry Zudianto, SE., Akt., MM., Ketua Jaringan Saudagar Muhammadiyah, sebagai narasumber talkshow.

Menurut Dr. Aris Slamet Widodo, SP., M.Sc., Kepala Divisi KKN, Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, dalam acara pembukaan UMKM EXPO 2021, penyelenggaraan expo dengan tema Kreatifitas Lokal Menuju Pasar Global ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mulai dari pengemasan hingga pemasaran. “Harapan kami juga, dengan diadakannya expo ini dapat meningkatkan pemasaran karena dapat menjadi ajang promosi. Juga memperluas jaringan perdagangan karena diikuti oleh ratusan UMKM dari DIY dan Jawa Tengah. Expo ini merupakan tempat yang baik dan tepat untuk bersilaturahmi,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto, MP., IPM dalam sambutannya mengungkapkan bahwa para pelaku UMKM ini merupakan pejuang ekonomi bahkan pada kondisi terburuk seperti pada tahun 1998 lalu saat terjadi krisis moneter. “Tangan dingin para mahasiswa UMY yang terus bergerak untuk melakukan pengabdian di tengah pandemi, merupakan sebuah hal yang membanggakan. Dan, mari bersama-sama kita membuktikan kepada bangsa ini bahwa para pejuang UMKM dapat memberikan sesuatu yang membanggakan bagi bangsa,” imbuh Gunawan.

Sumber : Humas UMY

UMY Fasilitasi Guru SD Kembangkan Podcast Edukasi

UMY Fasilitasi Guru SD Kembangkan Podcast Edukasi

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan workshop produksi podcast untuk media ajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (4/2). 

“Workshop dilakukan dengan model training for trainer kepada para guru di SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari. Tujuannya, setelah mengikuti workshop para peserta bisa menularkan ilmunya kepada guru-guru yang lain, baik dari lingkungan internal sekolah maupun dari sekolah-sekolah yang lain di Gunungkidul,” jelas Fajar Junaedi, ketua tim pengabdian UMY.

Selain Fajar, tim UMY  terdiri dari Filosa Gita Sukmono, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY, dan Agung Hermawan, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY.

Selama mengikuti workshop, para guru mendapatkan modul yang bisa digunakan untuk mengajari para guru yang lain baik di lingkungan internal sekolah, maupun sekolah. Fajar menambahkan bahwa keberadaan podcast bisa menambah aset digital sekolah yang akan bermanfaat baik dalam kondisi pandemi maupun kondisi normal. Dengan mengembangkan konsep ini, SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain, bukan hanya di Gunungkidul, namun juga di Yogyakarta dan sekitarnta.

Workshop ini dipilih dengan latar belakang bahwa podcast bisa dikembangkan sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Karakter podcast yang auditif, menarik minat generasi muda, dan mudah diproduksi menjadi keunggulan. Namun sayangnya, belum banyak sekolah yang mengembangkan konsep ini sebagai media pembelajaran. 

Selama proses workshop, para peserta langsung diajak melakukan praktek pembuatan podcast materi pembelajaran. Para guru langsung memiliki akun yang akan terus dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Para guru antusias mengikuti workshop, terutama ketika mengenal manfaat dan proses produksi yang mudah. Bahkan tercetus ide agar dikembangkan sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler. Belum ada sekolah yang memiliki ekstrakurikuler podcast. Jika SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler, maka bisa menjadi sekolah pertama yang mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler.

Kepala SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Joko Kiswanto, menyatakan bahwa workshop produksi media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi guru. “Di masa pandemi, sekolah harus segera beradaptasi dalam pemanfaatan media digital, salah satunya adalah para guru aktif memproduksi konten podcast untuk para siswa. Termasuk juga sekolah mengembangkan produksi media pembelajaran multimedia,” jelas Joko. [] Sumber : Dosen Ilmu Komunikasi UMY

Guru Besar UMY

Guru Besar UMY Ditunjuk Sebagai Ketua Komisi Yudisial RI Periode 2021-2023

Kamis (21/01)  tujuh nama anggota Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia Periode 2021-2023 dilantik oleh Presiden Joko widodo.  Prof. Dr. Mukti Fajar ND,SH.,M.Hum, Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terpilih menjadi Ketua Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia Periode 2021-2023 melalui hasil voting anggota Komisi Yudisial yang diadakan pada hari Senin 18 Januari 2021

Dihubungi oleh Humas UMY pada hari yang sama, Prof. Mukti menyampaikan motivasi dorongan untuk menjadi komisioner KY periode 2021-2023 ini adalah ingin terjun langsung ke dalam praktik dunia hukum dengan maksud untuk ikut memperbaiki, membenahi serta memberikan sumbangsih dalam sistem peradilan hukum yang ada di Indonesia.

“Ada beberapa motivasi, mengapa saya bersedia diamanahi sebagai Ketua Komisi Yudisial pada Periode 2021-2023 ini, pertama karena saya melihat adanya gap antara ilmu hukum yang saya ajarkan di kelas dengan praktik di lapangan, sehingga masih banyak hal yang belum memenuhi rasa keadilan masyarakat. Sehingga menyebabkan lembaga peradilan kurang mendapatkan kepercayaan publik,” papar Prof. Mukti yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Rektor UMY.

Selain itu juga, Prof. Mukti menjelaskan bahwa pentingnya terjun langsung untuk melihat fakta-fakta empiris permasalahan dari beberapa fenomena persoalan sistem peradilan di Indonesia. Sekaligus mencoba berkontribusi ikut menyelesaikan problematika hukum yang terjadi di Indonesia. “Ini menjadi tugas moral seorang akademisi, selain mengajarkan teori-teori di kelas atau forum akademik, juga harus terlibat dalam memberikan solusi berbagai persoalan praktik hukum yang belum ideal”. Sebagai kader Muhammadiyah Prof Mukti menegaskan “Kerja nyata ini adalah bagian dari amar ma’ruf nahi mungkar khususnya di bidang hukum untuk berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan Hukum di Indonesia,” tambahnya.

Terkait misi dalam satu periode ke depan pada Komisi Yudisial Republik Indonesia, Prof. Mukti menjelaskan bahwa tugas Ketua KY adalah menjalankan komitmen dari ke-7 komisioner Komisi Yudisial dalam dua hal yang bersifat internal dan juga eksternal.

Problem internal yang menjadi target para komisioner yang beliau pimpin adalah membenahi tatakelola organisasi melalui reformasi birokrasi agar Komisi Yudisial dapat secara optimal melayani masyarakat para pencari keadilan. Sedangkan di bidang eksternal mencoba untuk menjalin sinergi dengan Mahkamah Agung. “Kolaborasi tersebut sangat diperlukan untuk melakukan tugas pengawasan bersama, dimana Komisi Yudisial sebagai pengawas eksternal dan Mahkamah Agung pengawas internal Hakim,” demikian jelasnya. “Namun kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya seperti Kementrian dan DPR, khususnya Komisi III untuk berdiskusi dan membahas permasalahan hukum yang berkembang juga diperlukan, agar melahirkan ide-ide dan pencerahan sebagai strategi Komisi Yudisial dalam melaksanakan tugasnnya,” tambahnya.

Prof. Mukti pun akan berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan tidak untuk mencari sensasional. Ia tidak ingin terbawa arus dengan para pejabat yang gemar dengan asal memberikan pendapat melalui media sosial yang memancing kontroversial sehingga membingungkan masyarakat. ”Sejak awal saya telah berkomitmen untuk bekerja secara profesional sebagai bentuk tugas moral saya sebagai akademisi hingga akhir periode jabatan saya nanti,” ungkapnya.

Sumber : Humas UMY

Tiga Skema KKN UMY Berbasis IT

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) menyelenggarakan seremonial penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY 2021 Berbasis IT secara daring, Sabtu (16/01). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan ekonomi dan proses pembelajaran bagi sekolah yang mengalami keterbatasan jaringan.

Diikuti sebanyak 2.500 mahasiswa program ini akan terdiri dari 3 skema KKN diantaranya KKN Reguler IT, KKN Muhammadiyah Mengajar basis pemberdayaan radio komunitas dan KKN Persyarikatan Muhammadiyah Pemberdayaan Panti Asuhan yang akan dilaksanakan secara daring dan sesuai dengan protokol kesehatan.

Ahmad Syauqi Soeratno selaku Waket Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah menyampaikan tugas mahasiswa KKN adalah memastikan bahwa manfaat dari entrepreneurship akan terus berlangsung, terus membawa kemajuan bagi komunitas yang didampingi oleh mahasiswa KKN berbasis UMKM, juga memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa. “Jadi, sangat penting untuk mendorong masyarakat dalam semangat kewirausahaan,” jelasnya dikutip dalam website resmi UMY.

Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM menyampaikan pandemi bukan menjadi alasan untuk menunda masa studi mahasiswa, oleh karena itu agar studi mahasiswa bisa selesai tepat waktu, KKN tetap dilaksanakan namun dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. “Kita berharap dalam rangka untuk selalu mengedepankan kaidah teologi Surat Al-Maun yang selalu diajarkan KHA. Dahlan untuk selalu jadi penolong, pembaharu bagi masyarakat. Oleh karena itu KKN dilaksanakan dalam beberapa macam mulai dari KKN Muhammadiyah Mengajar, KKN Reguler IT, KKN Pemberdayaan Panti Asuhan,” pungkasnya.

UMY Raih Peringkat 137 Most Sustainable University

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil masuk dalam pemeringkatan UI Green Metric World University Rangking dengan meraih peringkat 137 dari 912 universitas di 85 negara.

Pemeringkatan tersebut fokus kepada penggunaan energi, penggunaan air, pengolahan limbah, transportasi, dan juga infrastruktur. Kriteria yang ada dalam penilaian Green Metric diantaranya Setting and Infrastructure, Energy and Climate Change, Waste Management, Water Management, Transportation, serta Education and Research.

Dilansir melalui website resmi UMY, Kepala Pusat Data dan Informasi Strategis, Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY, Ir. Tony K Hariadi, M.T., IPM., mengungkapkan ada beberapa peningkatan yang diraih salah satunya pada infrastruktur yang telah berkonsep green building. “Tidak hanya itu, saat ini UMY sudah mengupgrade fasilitasnya dengan menggunakan fasilitas yang hemat energi,” jelasnya, Selasa (08/12).

Selain infrastuktur, pengolahan sampah dan limbah UMY juga menjadi pemicu naiknya peringkat. Sedangkan, dari sisi transportasi unggul pada penggunaan kendaraan bermotor di dalam area kampus serta jumlah emisi karbon yang ada. Sementara dari sisi edukasi, penelitian yang berhubungan sustainability sangat mendukung UMY, apalagi ada beberapa konferensi mengenai sustainability yang digelar di UMY.

Toni menyadari, konsep Green Campus belum masuk ke seluruh lini kehidupan UMY. Namun ia berharap konsep ini dapat mulai diterapkan dari hal-hal yang kecil. “Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menerapkan konsep Green Campus, seperti mengurangi penggunaan energi-energi yang tidak diperlukan dan juga meminimalisir penggunaan energi yang tidak terbaharukan,” pungkasnya.