UMP Tambah Prodi Berakreditasi A

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menambah enam prodi berakreditasi A. Akreditasi ini didapat dari dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Keenam prodi tersebut adalah Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Manajemen, dan Akuntansi. Hasil ini merupakan upaya UMP dalam meningkatkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).

UMP saat ini memiliki lebih dari 43 program studi dan 11 fakultas. UMP juga memiliki 5 program profesi. “Untuk Program Profesi, terdapat Profesi Apoteker, Profesi Ners, Profesi Dokter, Profesi Kebidanan, dan Profesi Pendidikan Guru,” ujar Dr Jebul, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja sama UMP.

Dijelaskan oleh Dr Jebul, UMP telah dilengkapi berbagai fasilitas demi menunjang kegiatan pembelajaran. Seluruh lokal perkuliahan ber-AC, ber-LCD, dan memiliki broadband internet 16 kali standar akreditasi. Berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa juga tersedia untuk menyalurkan minat dan bakat. Tak hanya itu, sejumlah program ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti, pertukaran mahasiswa ke luar negeri, beasiswa belajar bahasa Arab selama 2 tahu, Beasiswa Erasmus, Program KKN ke luar negeri, dan masih ada beberapa lagi.

Majelis Diktilitbang dan Majelis Dikdasmen Bersinergi Wujudkan Sekolah Unggul

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bersama Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah melakukan pembahasan pendirian “Sekolah Premium” yaitu sekolah yang unggul dalam akademik maupun keagamaan pada Sabtu (16/12) di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan ini untuk kerja sama Majelis Diktilitbang dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengatakan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah selalu bergerak untuk mengantar pendidikan Muhammadiyah agar bisa mempertahankan eksistensinya di bidang apapun.

“Kami undang dan kumpulkan sekolah-sekolah Muhammadiyah pilihan untuk berkumpul dan mengorbitkan institusi pendidikan demi menjadikan lembaga yang unggul secara kualitas dan pelayanan, yang kami rancang dengan usulan nama “sekolah premium,” ujarnya.

Menurutnya, sekolah pilihan itu akan bersanding dan membentuk kerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah setempat, dengan alasan-alasan yang akan dipertimbangkan.

Ada 8 PTM yang ditunjuk oleh Majelis Diktilitbang, yakni UHAMKA, UMM, UM Makassar, UM Gorontalo, UM Lampung, UM Metro, UM Bengkulu, UM Riau dan STKIP Muhammadiyah Kotabumi.

“Ada dua pendekatan penyelenggaraan sekolah premium ini yaitu, pertama, mendorong dan memfasilitasi sekolah yang sudah ada. Kedua, membangun sekolah baru yang memadai dan berlevel premium,” tambahnya.

Kemudian Bhaedowi, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengatakan, dari beberapa perwakilan wilayah Muhammadiyah se-Indonesia banyak yang berharap besar untuk menetaskan pendidikan yang branded, berkeunggulan dan memiliki ciri khas.

“Kami juga berharap bisa membentuk sekolah yang punya nilai deferansiasi dan marketable. Deferensiasi yang berbasis pada keunggulan dan benar-benar ditopang oleh komitmen yang kokoh yang diimbangi dengan manajemen dan sumber daya manusia yang kompeten,” katanya.

Harapannya, dengan ditunjuknya beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk ikut bekerjasama melakukan pembinaan secara sinergis ini, bisa mendorong peningkatan kualitas sekolah-sekolah Muhammadiyah supaya dapat meraih prestasi unggul baik secara akademik maupun non akademik. (nisa)