Visitasi Penyatuan Akpar Muhammadiyah Aceh dan Akfis Muhammadiyah Aceh ke Unmuha

Jumat (6/8), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jendral Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melakukan visitasi mengenai penyatuan Akademi Pariwisata (Akpar) Muhammadiyah Aceh dan Akademi Fisioterapi (Akfis) Muhammadiyah Aceh ke Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha).

Bertempat di gedung biro rektorat Unmuha ruang rapat lantai 2, acara ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan BPH Unmuha, rektor dan wakil rektor, serta seluruh kepala unit di lingkungan Unmuha. Sementara itu tim asesor Kemenristekdikti berjumlah sembilan orang dengan dipimpin oleh Ir. Ridwan, M.Sc (Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi).

Penilaian kelayakan penyatuan Akpar Muhammadiyah Aceh dan Akfis Muhammadiyah Aceh ke Unmuha ini dinilai dari tiga aspek yaitu aspek hukum, aspek keuangan, dan aspek umum/fasilitas. Kemudian terdapat 13 poin yang menjadi tinjauan utama, di antaranya legalitas badan penyelenggara, rekomendasi LLdikti setempat, laporan keuangan badan penyelenggara selama 3 tahun, estimasi arus kas selama 5 tahun ke depan, rancangan penjaminan mutu internal, denah lokasi dan bangunan serta sarana-prasarana, dan beberapa poin lainnya.

Rektor Unmuha, Dr Muharrir Asy’ari Lc MAg, mengungkapkan bahwa mereka sudah mempersiapkan penyatuan ini dengan sebaik-baiknya. “Namun bila ada hal yang belum bagus kami mohon masukan untuk pengembangan yang lebih baik bagi kampus Unmuha ke depan,” ujarnya dalam sambutan. Direktur Akfis Muhammadiyah Aceh, Mainita, SH, MH.Kes, berharap dengan disetujuinya usulan penggabungan ini semua pihak dapat saling memberikan manfaat baik untuk lembaga maupun lainnya.

Universitas Muhammadiyah Aceh Seminarkan 10 Tahun Tsunami Aceh

Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang, menggelar seminar internasional tentang tsunami. Kegiatan itu dipusatkan di Grand Aceh Hotel II, Lamdom, Aceh Besar, 11-12 Desember 2014. Seminar itu bertajuk “Call for Papers Recovery and Resileincy Tsunami Aceh Based on Any Perspective”.

Dekan Fakultas Psikologi Unmuha Aceh, Barmawi MSi, selaku ketua panitia seminar, kepada Serambi, Kamis (11/12) menyebutkan, seminar tersebut bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat Aceh khususnya, tentang berbagai riset yang telah dilakukan oleh pihak luar tentang tsunami di Aceh.

“Banyak hal yang harus kita pelajari dari tsunami, bukan hanya persoalan kesedihan saja, tapi ada berbagai ilmu bencana yang bisa kita kaji dari kejadian tersebut,” kata Barmawi didampingi Dr Ramli Gadeng MPd, Ketua LPPMP Unmuha.

Dalam seminar itu, sejumlah pemakalah akan mengisi materi tentang beberapa aspek kajian hasil riset tsunami 2004 silam. Aspek tersebut meliputi bidang psikologi, sosial budaya, pemulihan trauma, penggulanagan bancana, dan beberapa bidang terkait lainnya yang dinaggap penting untuk diketahui masyarakat Aceh.

Pemateri yang dihadirkan dalam seminar itu berasal dari Universiti Sain Malaysia (USM), Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Unsyiah, UIN Ar-Raniry, dan Unmuha. “Hasil kajian ini juga akan dipublis menjadi sebuah jurnal nantinya,” ujar Barmawi.

Barmawi menyebutkan, seminar atau pertemuan ilmiah itu ke depan akan digilir di beberapa negara. Untuk kali ini, Aceh mendapat kehormatan karena terkait hasil riset tsunami dan juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun tsunami Aceh. Seminar tersebut diikuti 140 peserta.(sb)

Sumber : www.unmuha.ac.id