Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), untuk pertama kalinya menggelar kegiatan berskala internasional. Acara bertajuk The International Conference of Pharmaceutical care (ICPC) ini akan dilangsungkan di ruang teater UMM Dome, Sabtu (19/04).

Dekan Fikes UMM, Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, mengatakan setelah terakreditasi B, Farmasi dipacu untuk membuat berbagai terobosan. Selain melengkapi peralatan baru untuk laboratorium, interaksi sesama ilmuwan farmasi juga dilakukan untuk memperkuat determinasi akademik dan profesional prodi ini.

“Konferensi ini menandai Dies Natalis Farmasi yang ke-8 dan Milad UMM ke-50. Salah satu tujuannya, untuk membangun komunikasi sesama ahli farmasi dari berbagai negara,” kata Yoyok.

Untuk melaksanakan ICPC 2014 ini, UMM menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai panitia mitra (join committee). Acara dirangkai dengan berbagai sesi menarik yang memungkinkan peserta berinteraksi secara akademik dan profesional.

“Sebenarnya persiapan konferensi Internasional ini telah kami kerjakan sejak November 2013, di tengah kepadatan kuliah dan praktikum prodi farmasi, kami berusaha untuk memberikan kesan terbaik bagi peserta konferensi.” Ujar Nailis Syifa, ketua panitia ICPC 2014.

Ketua Panitia, Nailis Syifa, menerangkan pada Plenary Session akan menghadirkan pakar dalam bidang farmasi klinis dan farmasi komunitas dari dalam dan luar negeri. Partisipan dalam sesi ini adalah mahasiswa, akademisi dan praktisi farmasi dari Indonesia. Tercatat berbagai institusi pendidikan tinggi farmasi yang akan ikut serta adalah UNUD, UNJANI, UNSOED, UNEJ, dan UNISSULA. Tak ketinggalan, beberapa rumah sakit dari berbagai daerah seperti RS Dr Moerdjito, RS Premier Surabaya, RS Darmo Surabaya, RS Telogorejo, RS Aisyiyah Jombang, RSU Darmayu Ponorogo, dan RS Mitra Bangsa Pati. Selain itu, juga terdapat beberapa industri farmasi yang juga turut berpartisipasi antara lain perwakilan dari PT Boehringer Ingelheim, PT Merck, PT Roi Surya Prima Pharma, dan PT Mina Karya Husada.

Sementara itu, Oral Presentation and Poster Session diikuti oleh para peneliti yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia dan mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia. Antara lain dari Jerman, Spanyol, Libya, Belanda dan Malaysia.

Ditambahkan, Nailis, pembicara yang hadir antara lain Prof. Dr Syed Azhar Syed Sulaiman dari Universiti Sains Malaysia, Prof. Bob Wilffert dari University of Groningen Belanda, Dra. Liza Pristianty, MSi, MM, Apt, dekan Farmasi Unair, serta moderator Dr. Dyah Aryani Perwitasari, Apt., M. Si., Ph. D dekan Farmasi UAD.

Azhar akan menyampaikan topik patients’ safety. Dosen lulusan Michigan University ini adalah peraih anugerah pendidik farmasi terbaik se-Asia Pasifik versi Ishidate Award. Sedangkan Willfert  bicara tentang “Individualization of Therapy, Implication in Clinical Practice”. Profesor dalam bidang farmakoterapi dan farmasi klinis ini merupakan kepala bidang Pharmacotherapy & Pharmaceutical Care di universitasnya.  Sedangkan Liza menyampaikan materi “The application of Good Pharmacy Practice in Indonesia”  (Penerapan Praktik Kefarmasian yang Baik di Indonesia). (nas)

Sumber : www.umm.ac.id

UMM Selenggarakan Konferensi Internasional Farmasi

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *