Universitas Muhammadiyah Ponorogo bersama Rumah Harapan Karangpatihan mendapatkan kepercayaan untuk melakukan program kolaborasi dengan Coventry University Inggris berjudul ‘Co-Designing E-Commerce Method of Batik Ciprat in Karangpatihan Village’. Program tersebut didanai British Council  berdasarkan skema Developing Inclusive and Creative Economies Digital Programme Research and Development Fund (DICE Digital R&D Fund).

Dilansir melalui website UMPO Senin (25/01), program DICE Digital R&D Fund adalah program global dengan menempatkan kreativitas, eksperimen, desain, tujuan sosial, penelitian tindakan, dan hubungan internasional. DICE menyelaraskan dengan program, organisasi dan upaya lain yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan ekonomi global yang inklusif, berkelanjutan, dan kreatif.

Rochmat Aldy Purnomo salah satu anggota tim menjelaskan program ini akan melaksanakan beberapa kegiatan kreatif seperti pembuatan batik ciprat dan promosi, pemasaran produk kreatif, edukasi literasi tentang batik, dan program e-commerce bertema “Kebangkitan Batik Ciprat dari Komunitas Disabilitas Melalui E-Commerce diantaranya Alibaba.com, amazon.com, bukalapak.com, tokopedia.com untuk platform e-commerce”.

“Dengan dukungan dari DICE R&D Fund, kami berharap produk batik ciprat semakin terkenal dan dapat berkembang di sisi pemasaran digital dan koneksi antara seniman, pengusaha, pembuat kebijakan, perantara, investor, penyandang dana, dan peneliti. Dimana hal itu dapat mengembangkan ekonomi kreatif yang inklusif sesuai dengan konsep SDGs dan tujuan DICE R&D Fund itu sendiri”, tegas Aldy.

Adapun Tim Indonesia yang dipercayakan pada UMPO dan Rumah Harapan Karangpatihan juga beranggotakan Muhibbudin Fadhli sebagai Co-Investigator, dan tim dari Rumah Harapan Karangpatihan, antara lain Eko Mulyadi, Samuji, Yuliana dan para relawan.

UMPO Angkat Batik Ciprat Lewat Program British Council

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *