Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi salah satu kampus yang mecintai lingkungan.

Perguruan Tinggi milik Persarikatan Muhammadiyah ini, tengah menghutankan 15 Ha lahan, enam Ha diantaranya khusus area edupark berada di Jalan Adisucipto, Solo.

Area yang tengah digarap saat sekarang, adalah kawasan edupark. Areal yang digarap ini, menurut Rektor Prof Dr Bambang Setiaji, tak begitu luas.
”Hanya sekitar enam Ha. Kawasan ini menjadi semacam laboratorium,” kata dia dalam sambutan Milad ke-55 UMS, di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, akhir pekan lalu.

Hutan area edupark, kata Prof Bambang, dipersembahkan untuk tempat rekreasi, santai, dan jogging masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.

Penghutanan area tersebut, kata rektor, dimaksudkan untuk mendidik mahasiswa sebagai calon pemimpin dan pelayan masyarakat.

Agar mereka memiliki wawasan hutan dan lingkungan. ”Kerusakan hutan sangat parah, seperti yang terlihat di Pulau Jawa dan kawasan batubara di Kalimantan,” jelas rektor.

Dengan hadirnya para pemimpin yang memiliki wawasan jangka panjang, sambung rektor, kerusakan hutan bisa dicegah. ”Dan, kita berlomba dengan waktu, ketamakan, dan kerakusan,” jelasnya.

Prof Bambang optimistis, kalangan civitas academika UMS bakal tumbuh dan berkembang akan mencintai hutan dan lingkungan.

Ia berpandangan, kesadaran itu musti ditanamkan sejak dini dan mulai dilakukan dari lingkungan kampus, sebagai kelompok akademik dan masyarakat terdidik.

Menurut Prof Bambang, perkembangan Kampus UMS cukup pesat. Kini, Kampus Pabelan dihuni 26 ribu mahasiswa aktif, dan jumlah tenaga dosen tetap tercatat 530 orang.

UMS juga memiliki banyak peneliti. Untuk itu, UMS memperoleh block grant dana penelitian sebagai peneliti mandiri. Hanya ada empat perguruan tinggi swasta di Indonesia pada kategori ini.

Salah satu riset UMS adalah, mobil nasional. Sayangnya, dengan diluncurkannya mobil murah akhir-akhir ini, justru dikhawatirkan mematikan mobil nasional karya anak bangsa. Seperti, mobil Esemka.

Dalam percaturan global, UMS terus mengembangkan kerja sama. Sekarang ada empat program double degeree yaitu teknik mesin dan teknik sipil dengan dua universitas di Kuala Lumpur, program studi dengan Australia dan sebagainya.

Di samping itu, mahasiswa asing dari negara sedang berkembang. Terutama dari Asia selatan, Afrika dan Timur Tengah, mulai mencapai jumlah yang signifikan di UMS.

Untuk itu, dikembangkan 17 Program Studi (Prodi) yang menyelenggarakan kuliah dalam bahasa Inggris, dan satu Prodi dengan bahasa Arab, ungkapnya.

Sumber : REPUBLIKA.Co.ID

UMS Hijaukan ‘Edupark’

You May Also Like

One thought on “UMS Hijaukan ‘Edupark’

  1. I simply want to mention I’m newbie to weblog and truly savored you’re web page. More than likely I’m want to bookmark your website . You actually come with beneficial article content. Cheers for revealing your web site.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *