Diktilitbang Gelar Workshop Model Pengembangan Kampus Islami

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah menggelar Workshop Pengembangan Kampus Islami pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Hotel Lynn Yogyakarta pada Ahad (17/12).

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari Majelis Diktilitbang, Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan Kader, 50 perwakilan PTM dan internal UMY.

Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengatakan, tugas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), harus turut serta menjadi bagian dari gerakan islam amar makruf nahi munkar guna mewujudkan Islam sebenar-benarnya sebagaimana maksud dan tujuan Muhammadiyah.

“Oleh karena itu, dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi, PTM tidak hanya berfungsi sebagai institusi akademik, melainkan juga institusi kepanjangan tangan dakwah Muhammadiyah. Terutama dakwah kepada civitas akademik yang terdiri dari dosen, karyawan, mahasiswa dan masyarakat sekitar,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan acara.

Lincolin melanjutkan, maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini yakni menyamakan dan mencari titik temu pada pokok-pokok pikiran fundamental pada model pengembangan kampus islami, merumuskan model dan bentuk nilai-nilai islam dalam pengembangan kampus islami dan menyiapkan konsep yang berisi sistem model pengembangan kampus islami.

“Dalam pelaksanannya, memang beberapa PTM sudah melakukan konsep kampus islami dengan bentuk beragam, model dan mekanisme variatif. Namun, terlepas dari kelebihan dan kekurangan masing-masing PTM, tetap harus dilakukan perbaikan dan pengembangan PTM agar tetap dalam koridor islami sebagaimana karakter Muhammadiyah,” tambahnya.

Terkait strategi penyelenggaraan kampus islami ini, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah akan menyampaikan kebijakan standar pendidikan Muhammadiyah dan melakukan survei kepada pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa PTM mengenai keinginan dan kebutuhan untuk mengembangkan kampus islami.

“Setelah ini, harapan dan targetnya yakni menumbuhkan kesamaan persepsi para pengelola PTM dalam menyelenggarakan kampus islami dan menghasilkan rumusan model dan bentuk kampus islami,” tutupnya. (nisa)