Mahasiswa PBA IAIM Sinjai Latih Kaligrafi Santri Ponpes

Minggu (4/10), Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIM Sinjai melatih santri Ponpes Darul Hikmah Lenggo-lenggo untuk memiliki keahlian kaligrafi. Kegiatan ini dalam rangka merealisasikan MoA antara Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIM Sinjai Dengan Ponpes Darul Hikmah Lenggo-lenggo yang telah ditandatangani pada 7 September 2020.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (Himdiba), Zulfikar, menuturkan adanya kegiatan ini untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas santri melalui kaligrafi. “Setidaknya para santri Ponpes Lenggo-lenggo bisa menguasai kaligrafi dengan memahami salah satu khot,” tambahnya.

Zulfikar berharap ke depannya skill santri dapat terus terasah dengan pelatihan yang rutin diberikan.

Unmuha Gelar Pelatihan Pemandu Wisata

Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Dr Aslam Nur, MA, membuka acara Pelatihan Pemandu Wisata di Ruang Aula Gedung New Zealand Kampus Unmuha, Senin (21/9). Sejumlah 25 orang berlatar belakang pendidikan SMA menjadi peserta dalam kegiatan ini. Acara pelatihan terselenggara atas kerja sama antara Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud dengan Fakultas Vokasi Unmuha.

Dekan Fakultas Vokasi Unmuha, Dr H Aliamin, SE, MSi Ak, CA mengatakan bahwa Pelatihan Pemandu Wisata bertujuan untuk melatih pemuda/i Aceh menjadi pemandu wisata handal yang menguasai lokasi wisata, budaya, cinderamata, dan kuliner Aceh. “Peserta juga dilatih untuk mampu dan memahami beberapa bahasa wisatawan Asia Tenggara, serta mampu mengatur jadwal perjalanan wisata,” tambah Aliamin

Pelatihan berlangsung selama 14 hari (21 September s.d 10 Oktober 2020). Setelah pelatihan selesai, peserta akan mengikuti magang di beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Aceh yang bergerak di bidang pemandu wisata selama 1 (satu) bulan. Para peserta diharapkan mendapatkan kontrak kerja di DUDI tersebut usai melaksanakan magang.

UM Pontianak dan KADIN Kalbar Gelar Penyuluhan dan Pelatihan

Dalam rangka mengimplementasikan MoU di program pemberdayaan masyarakat umum, UM Pontianak dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar penyuluhan dan pelatihan bertemakan “Aplikasi Teknologi Pascapanen Perikanan Menggunakan Lemari Pengasap Ikan Portable Sebagai Peluang Alternatif Usaha Pengurus PCM Pontianak Tenggara dan Kelompok Masyarakat UMKM Lainnya terdampak Covid-19”, Minggu (20/9). Penyuluhan dan pelatihan ini merupakan kegiatan PKM Dosen atas nama Eka Indah Raharjo dan Dedi Hariyanto yang mendapatkan hibah pengabdian internal LPPM UM Pontianak berbasis Muhammadiyah (MPM PWM Kalbar). Sebanyak 32 peserta dari empat kelompok masyarakat mengikuti kegiatan yang digelar di UM Pontianak ini.

Ketua Tim Dosen Pengabdi, Eka Indah Raharjo mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kelompok masyarakat dan memberi peluang usaha bagi masyarakat untuk menghadapi pandemi yang tengah terjadi. Pada kesempatan yang sama, Eka yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Industri Perikanan KADIN Kalbar memberikan alat ciptaannya yang pernah mendapat juara dalam lomba Cipta Karya Inovasi Teknologi Kota Pontianak dan telah terdaftarkan di HAKI/PATEN melalui KemenristekBRIN RI. “Semoga transfer teknologi tepat guna dan praktis ke kelompok masyarakat dapat diadopsi dengan baik dan berkelanjutan guna meningkatkan ekonomi di masa new normal,” harap Eka.

Kegiatan ini juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Dr. Doddy Irawan, ST.,M.Eng, Zainul Arifin yang mewakili Ketua umum KADIN Kalbar, Joni Isnaini,Sekretaris PDM Kota Pontianak, Rikza Tamrin SAg, dan Eddy S mewakili Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak.

KKN STKIP Muh Kuningan Gelar Pelatihan Budidaya Sayuran Hidroponik

Mahasiswa KKN STKIP Muh Kuningan menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik di Desa Sakerta Timur Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan usaha tani serta pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura.

Euis Sugihartini, salah satu mahasiswi KKN, memaparkan dengan mayoritas peserta merupakan penggerak PKK, diharapakan ilmu yang didapat dibagikan ke masyarakat sekitar. Lebih lanjut Euis menjelaskan bahwa teknologi budidaya hidroponik ini memanfaatkan halaman yang sempit. “Sehingga nantinya ibu-ibu PKK bisa memanfaatkan halaman rumah sebagai sumber pangan. Minimal lingkup keluarga tanpa peptisida, dengan tenaman hidroponik baik itu sayur-sayuran, tanaman buah, tanaman obat, hingga tanaman hias menggunakan bahan media yang mudah didapat,” ujar Euis.

Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan, Budi, M.Pd, turut hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut. “Insyaallah STKIP Muhammadiyah Kuningan akan selalu ada untuk berkolaborasi dengan masyarakat Sakerta Timur dalam rangka budidaya sayuran secara hidroponik skala rumah tangga,” tutup Budi, M.Pd.

UM Purworejo Gelar Pelatihan Peningkatan Akses Pendidikan

Sabtu (14/3), mengusung tema “Kiat dan Strategi Meraih Kesempatan Belajar di Perguruan Tinggi”, UM Purworejo bekerja sama dengan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan Anak (Sosdukkbpppa) Kabupaten Purworejo menggelar pelatihan peningkatan akses pendidikan bagi keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Dikuti oleh 200 warga, kegiatan yang dilaksanakan di kampus 3 UM Purworejo ini dihadiri oleh Koordinator Wilayah PKH Jawa Tengah Arif Rahman dan Kepala Bidang Asistensi, PPK, dan NNS, Dinsosdukkbpppa Kabupaten Purworejo, Sigit Joko Purnomo, S.IP.

Rektor UM Purworejo, Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag, mengungkapkan dirinya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi anak-anak keluarga PKH untuk melanjutkan kuliah. Dalam mendukung program tersebut, UM Purworejo memberikan banyak peluang beasiswa seperti Beasiswa LAZISMU, Beasiswa Kader, Beasiswa Prestasi Olahraga, Seni, dan Sains, serta beasiswa lainnya. Tak hanya itu, terdapat juga peluang pendanaan untuk sejumlah program seperti PKM dan Program Kompetisi Wirausaha atau Bisnis.

Sementara itu WR II Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Budi Setiawan, M.Si menyampaikan tentang kemajuan teknologi yang memunculkan lapangan pekerjaan baru. Dr. Budi juga berpesan kepada peserta agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya agar dapat memaksimalkan diri dalam berkarya.

STIKES Muh Sidrap Siapkan Prodi Profesi Bidan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Sidrap menyelanggarakan workshop kurikulum pendidikan profesi bidan (21/2). Tepat sehari sebelumnya, STIKES Muh Sidrap melaksanakan pelatihan preceptor bagi para pengelola dan bidan-bidan di rumah sakit yang akan menjadi tempat praktik program studi pendidikan profesi bidan di STIKES Muh Sidrap.

Bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (AIPKEMA), kegiatan ini diikuti oleh 85 peserta dari berbagai institusi. Ketua AIPKEMA Dr Mufdillah, M.Sc, salah satu narasumber mendorong STIKES Muh Sidrap untuk menjadi center of excellence.

Workshop dan pelatihan ini merupakan persiapan pelaksanaan Prodi Pendidikan Profesi Bidan di STIKES Muh Sidrap. “Kegiatan ini juga salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan bidan dalam melaksanakan tugas mereka,” ujar drg. Bambang Roesmono selaku Ketua STIKES Muh Sidrap.

Peduli Anak Autism Spectrum Disordes

Berawal dari hasil penelitian tentang kebutuhan kemandirian Toilet Training  Buang Air Kecil (BAK) bagi anak Autism Spectrum Disordes (ASD). Dosen Keperawatan Anak STIK Muhammadiyah Pontianak, Ns. Lilis Lestari, M.Kep lakukan kegiatan pelatihan bagi orang tua yang memiliki anak ASD usia dini, Senin (17/02).

Bersama rekannya, Lilis Lestari rutin bekerja sama dengan Sekolah Autis Kalbar. Lilis mengungkapkan pentingnya memandirikan anak ASD dalam toilet training karena hal ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi guna meningkatkan kualitas hidup anak dimasa yang akan datang. Lebih lanjut Lilis mengungkapkan intervensi dini terkait latihan buang air kecil dapat berdampak positif terhadap kemandirian anak dimasa yang akan datang.

“Selama ini, kita mungkin terbiasa menganggap anak ASD tidak mampu mandiri, padahal yang dibutuhkan anak ASD adalah rasa yakin dan optimis yang ditunjukan pengasuh utama, bisa orang tua, terapis atau guru dalam melatih anak untuk lebih mandiri,” tegasnya.

Najmuddin selaku Kepala Sekolah Autis Kalbar mengharapkan kegiatan ini rutin untuk diadakan khususnya penyuluhan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus (Autisme). “Kegiatan ini juga sebagai bentuk support atau dukungan kita bagi orang tua yang memiliki anak Autisme, kita mengabdi untuk negeri melalui kegiatan seperti ini” tutupnya.

 

 

Stikes Muh Gombong Adakan Pelatihan BHD

CDC (Career & Development Center) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong memberikan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau Basic Life Support di Puskesmas Sadang, Sabtu (30/11). Dibuka oleh Kepala Puskesmas Wartika, ST, MM, pelatihan diikuti oleh 50 peserta meliputi, dokter, perawat, bidan dan beberapa tenaga non medis di lingkungan Puskesmas Sadang.

Selama satu hari peserta mendapatkan berbagai materi dasar dari tim dosen Stikes Muh Gombong.  Materi pertama disampaikan oleh trainer Dadi Santoso, MKep mengenai konsep dasar bantuan dasar dan bantuan hidup dasar pada dewasa. Selanjutnya materi bantuan hidup dasar pada anak-anak dan bayi oleh Putra Agina W MKep, kemudian skill bantuan hidup 1 dan skill bantuan hidup dasar 2 yang diberikan dalam bentuk teori dan praktek.

Kepala Puskesmas menyambut baik pelatihan bantuan hidup dasar  dan berharap kegiatan ini dapat menambah ilmu baru bagi tenaga non medis dan sebagai penyegaran bagi tenaga medis di jajarannya.

Sementara itu ketua CDC menyatakan pelatihan ini merupakan perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian & Pengabdian Masyarakat. Lebih lanjut dalam rangka peningkatan kualitas penanganan dan pemberian pertolongan korban gawat darurat yang mengalami henti jantung, maka perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan tentang bantuan hidup dasar.

LPPM Gelar Pelatihan Pembuatan Buku Ajar untuk Dosen UMK

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat  (LPPM) Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) menggelar kegiatan “Pelatihan Buku Ajar dan Buku Referensi” bagi dosen lingkup UMK di ruang teleconference lantai 3 gedung baru UMK, Kamis (21/11/19).

Dalam kesempatan tersebut kepala LPPM UMK, Dr. H. Musadar Mappasomba, S.P., M.P., menjelaskan jika buku tidak hanya memenuhi syarat formal sebagai tenaga edukatif, tetapi lebih dalam lagi dapat menggerakkan dan mewariskan karya-karya amal jariyah. “Buku apabila kita wariskan, dipakai, dan dibaca lalu terjadi penambahan ilmu, perubahan sikap, kemudian bermanfaat, hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang mengalir terus menerus, walaupun jasad kita telah hancur.” Lebih lanjut Musadar menegaskan akan terus mendorong kegiatan ini dengan harapan Dosen-dosen UMK dapat melahirkan karya-karya besar.

Sebagai pemateri, hadir Prof. Dr. Anwar Hafid, M.Pd., dan Drs. Ahid Hidayat, M. Hum. (Penulis dan Kepala Penerbitan UHO). Anwar mengemukakan bahwasanya menulis adalah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh dosen. Secara historis dapat ditemukan pentingnya kedudukan penulis sejak zaman kerajaan khususnya saat perdagangan berkembang, sehingga muncullah profesi penulis. Anwar juga menjelaskan penulis harus mempunyai sikap profesional terutama dalam beberapa hal. “Profesional dalam menetapkan waktu pengerjaaan, sekaligus tenggat waktu (deadline), profesional menyiapkan content atau bahan dengan menghindari perilaku plagiat maupun mengutip ide-ide orang lain tanpa izin pemilik ide, serta profesional dalam menjaga kualitas tulisan,” imbuh Anwar.

Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Dokumen Rencana Induk Pengembangan (RIP) merupakan unsur penting bagi tata kelola dan tata pamong perguruan tinggi, serta mencerminkan cita-cita jangka panjang setiap institusi. Sejauh observasi Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, masih banyak PTM yang belum memiliki dokumen RIP. Sementara bagi PTM yang sudah memiliki dokumen RIP, masih banyak juga yang belum disusun dengan mengikuti kaidah penyusunan yang standar. Oleh karena itu Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan pelatihan bagi pimpinan PTM serta tim penyusun RIP .

Peserta pelatihan adalah perwakilan dari setiap PTM yang bertanggung jawab dalam penyusunan RIP. Acara ini dilakukan selama tiga hari yakni 19 – 21 Januari 2017 di Hotel Sargede Yogyakarta.