Tingkatkan Kualitas PTM, Diktilitbang Sosialisasikan SAPTO

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang)  Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terus berupaya meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam berbagai aspek, diantaranya yaitu dalam peningkatan akreditasi, dan juga peningkatan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) melalui program Audit Mutu Internal (AMI).

Diakhir bulan Mei tahun 2017 ini Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) akan melakukan perubahan sistem akreditasi, yang sebelumnya dilakuan secara manual, berubah menjadi sistem online atau disebut dengan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO).

Guna mengikuti seluruh aturan yang dibuat oleh pemerintah, khususnya oleh BAN PT, Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan Workshop Nasional SAPTO dan Pelatihan Auditor AMI Bagi PTM. “Dikti menjemput bola, meskipun sistem akreditasi ini belum dilakukan, namun Dikti telah mengambil langkah untuk melakukan sosialisasi SAPTO kepada PTM-PTM,” ucap Lincolin Arsyad, Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah saat membuka Workshop pada Senin (24/4) bertempat di Hotel Horison Yogyakarta.

Dalam worksop dan sosialisasi tersebut Diktilitbang PP Muhammadiyah turut mengajak kerjasama BAN PT.

Lincolin berharap kepada peserta setelah kembali ke PTMnya masing-masing dapat mempersiapkan reakreditasi berikutnya dengan memahami sitem SAPTO tersebut. “Sekarang dalam sistem manual terdapat 7 borang atau kriteria, sedangkan dalam SAPTO tersebut akan ada 10 borang atau kriteria, tantangannya akan semakin berat, sehingga diharapkan masing-masing PTM dapat mempersiapkannya dengan baik,” harapnya.

Selain itu, Lincolin juga berharap PTM jangan hanya menjadi pelengkap penderita. “Dikti tidak hanya ingin PTM hanya sebagai pelengkap saja, namun PTM harus menjadi contoh dan memiliki high impact,” tegas Lincolin.

Selain memahami SAPTO, dalam workshop yang dilakukan pada tanggal 24 hingga 26 April 2017 tersebut masing-masing PTM juga diberikan pemahaman mengenai SPMI. “Tidak semua PTM memiliki asesor, sehingga diharapkan PTM-PTM yang kecil tersebut dapat melakukan audit yang dapat dibantu oleh asesor eksternal,” ujar Lincolin.

PTM juga diharap dapat memahami perubahan regulasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mewujudkan PTM yang kuat, berdaya saing, dan berkemajuan. “SPMI akan terus dikembangkan Dikti kepada PTM-PTM, jika masing-masing PTM telah memiliki SPMI yang bagus maka sistem akreditasi apa pun dapat dilakukan dengan baik,” pungkas Lincolin.

Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan Workshop dan Sosialisasi tersebut dengan membagi PTM atas tiga wilayah regional. Regional satu terdiri dari wilayah DIY dan Jawa Tengah, regional dua terdiri dari wilayah Sumatera, Kalimantan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, sedangkan regional tiga yaitu Wilayah Indonesia Timur. (adam)

https://goo.gl/b4qDts