6 Orang Alumni UM Tasikmalaya Berangkat ke Taiwan

Kabar gembira kembali hadir di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) dengan lolosnya 6 orang alumni UMTAS dalam seleksi Short-Term Elder Care Training Program di National Taipei University of Nursing and Health Science di Taiwan. Selasa, 23 Rajab 1439 H/10 April 2018 pukul 10.00 dilakukan Pelepasan Peserta yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Dekan FIKes beserta jajarannya, serta dosen dan mahasiswa UMTAS. Pelepasan yang berlangsung di Graha UMTAS tersebut bertambah khidmad dengan hadirnya orang tua para mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Taiwan tersebut. Mereka adalah Anisa Setyawati, S. Kep. Ners (lulusan 2017), Asep Nursamsi, A. Md. Kep. (lulusan 2016), Dede Pipin, S. Kep. Ners (lulusan 2017), Gani, A. Md. Kep (lulusan 2016), Nur Aziz Ajharrahmat, S. Kep. Ners (lulusan 2017), dan Maya Nurfitria Ningrum, S. Kep. Ners (lulusan 2017). Ke-6 orang tersebut akan berada di sana selama 10 bulan terhitung sejak Maret 2018 hingga Januari 2019.

Nur Aziz Ajharrahmat, S. Kep. Ners., memberikan sambutan mewakili mahasiswa yang lolos seleksi tersebut. Pertama, ia mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kesempatan yang diberikan Allah kepadanya. “Alhamdulillah, atas doa dan dukungan orang tua-lah saat ini kami ada di sini. Dan, saya terharu, karena diantara sekian pidato saya, ini adalah pidato pertama saya di depan ibu saya,” ujarnya. Aziz juga menghaturkan terimakasih kepada UMTAS -yang menjadi tempat pengabdian- atas kesempatan yang diberikan. “Mohon doanya, semoga kami disehatkan, dilancarkan, diberikan kesuksesan, selesai pendidikan di sana (Taiwan -red) mendapatkan ilmu yang dapat mengharumkan UMTAS,” tambahnya. Aziz juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa agar semakin tekun dalam belajar meraih ilmu, menghormati dosen sebagaimana menghormati orang tua, karena syariatnya ilmu sampai kepada mahasiswa melalui ikhtiar dan doa orang tua serta kerja para dosen sebagai orang tua kedua yang mendidik dengan sepenuh hati. “Di program ini, kami menjejaki langkah pertama, dan kalian adalah langkah berikutnya,” pungkasnya.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UMTAS, Saryomo, M. Si., mengucapkan selamat kepada peserta yang lolos seleksi. “Saya terharu. Semua mahasiswa itu anak saya. Semoga kalian mendapatkan ilmu dan pengalaman yang diridhoi Allah. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan berbakti kepada orang tua. Manfaatkan ilmu kalian untuk kesejahteraan umat manusia,” katanya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar belajar dengan sungguh-sungguh, termasuk belajar Bahasa Inggris, supaya visi UMTAS untuk menjadi kampus yang unggul, islami, dan terkemuka dapat tercapai.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Rektor UMTAS, Dr. Ahmad Qonit AD, MA. “Selamat kepada anda yang berangkat. Hasil yang kalian rasakan saat ini adalah pertemuan antara kerja keras dan potensi dengan kesempatan yang Allah berikan. Support dan doa dari orang tua kita juga sangat penting memberikan andil dalam pencapaian kalian,” tuturnya. Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh sivitas akademika UMTAS, khususnya FIKes, atas sinergi dalam proses pembelajaran selama ini.
Rektor menjelaskan, bahwa capaian ini bukan proses yang tiba-tiba, melainkan telah melalui sebuah proses yang panjang. “UMTAS telah bekerjasama dengan NTUNHS (National Taipei University of Nursing and Health Science) sejak tahun 2015. MoU tersebut beranjak dari visi dan misi UMTAS untuk menjadi kampus yang Unggul, Islami dan Terkemuka, sebagai bentuk ikhtiar UMTAS demi memberi yang terbaik kepada mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas sehingga tercipta SDM yang baik,” jabarnya.

Total ada 8 orang dari Tasikmalaya yang berangkat ke Taiwan, 6 dari UMTAS, 2 dari STIKES BTH. “Kalau dari PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah), Universitas Muhammadiyah Semarang telah memberangkatkan 23 mahasiswa ke NTUNHS dalam program yang sama. Memang, kerja sama antara Muhammadiyah dengan Taiwan sudah sangat luas. Beberapa waktu lalu NTUNHS merayakan ulang tahun dan mengundang 25 rektor PTM di Indonesia yang bekerja sama dengannya, full ditanggung semuanya mulai dari transportasi akomodasi dan fasilitas selama satu minggu. Termasuk kita juga diundang. Namun karena waktunya yang bentrok dengan akreditasi FIKes, waktu itu kita tidak menghadiri undangan itu,” jelas rektor.

Terkait keberangkatan 6 orang alumni UMTAS ke Taiwan, rektor menanggapinya dengan menyampaikan QS Al-Baqarah: 2, inni jaa’ilun fil ardli khaliifah, sesungguhmya Aku hendak menciptakan khalifah di muka bumi. “Kita disiapkan oleh Allah untuk menjadi pemimpin di muka bumi, jadi ini adalah hal yang lumrah, biasa-biasa saja orang pergi ke luar negeri itu. Bahkan, memang sudah seharusnya mahasiswa memiliki semangat seperti itu, supaya termotivasi untuk terus mengasah potensi,” paparnya.
Sebagai khalifah, pemimpin, tentu kita diberikan beban. Rektor mengutip ayat 287 QS Al-Baqarah bahwa Allah tidak akan membebankan sesuatu di luar batas kemampuan kita. “Segala yang dibebankan Allah kepada kita sejatinya masih dalam kapasitas kita sebagai hambaNya. Jadi, sebenarnya kita bisa jauh lebih hebat dari saat ini jika kita maksimalkan ikhtiar, doa, dan tawakkal kita kepadaNya. Selama ini kita masih gini-gini aja hanya dikarenakan kita malas-malasan, manja-manjaan, tidak ikhtiar dengan serius. Padahal tidak boleh main-main di dalam Islam. Hanya Al-Qur’an yang menyebutkan dalil seperti di atas (Al-Baqarah 287-red), kitab yang lain tidak ada,” ulasnya.
Terakhir, rektor berpesan kepada peserta yang akan berangkat agar serius menata akhlaq. “Akhlaq itu harus 100% baik, tidak boleh 99% baik. Karena, ilmu itu bisa dicari, keahlian bisa dilatih, tetapi dimanapun kalian berada, yang dicari pertama kali adalah akhlaq yang 100% baik,” pungkasnya. [humas umtas]

Pimpinan PTM Kunjungi Tujuh PT di Taiwan

Sebanyak 24 Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, disertai tiga Pimpinan Majelis Diktilitbang PPM, diundang Kementerian Pendidikan Taiwan untuk merintis kerja sama dengan PT Taiwan. Ini diharapkan akan mendorong percepatan internasionalisasi PTM sehingga siap bersaing dengan PT asing, termasuk lulusannya.

“Kami berharap dari kunjungan ini ada kelanjutan dalam bentuk pertukaran dosen dan mahasiswa, kerja sama riset, termasuk pengiriman dosen untuk belajar , pada program tertentu. Misalnya, Ph.D program untuk keperawatan di sini, yang di Indonesia masih sangat langka,” kata Prof Lincolin Arsyad dalam sambutan di Universitas Huangkuang, Kamis (7/12).

Delegasi diterima Rektor University Huangkuang Dr Yueh Guay Huang. Sebelumnya delegasi mengunjungi Yuanpei of Medical Technology University, dan diterima Rektor Chih Cheng Ling. Kunjungan dengan dukungan penuh dari kementerian pendidikan Taiwan ini didampingi juga pimpinan majelis diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Edy Suandi Hamid, dan Dr Sayuti.

Menurut agenda yg dijadwalkan, delegasi PTM selama lima hari akan mengunjungi juga Asia University, Da Yeh University, Cheng Kung University, National Taipei University of nursing and Health Science, dan Sochow University. Pada akhir kunjungan akan ditandatangani MOU antara Majelis Diktilitbang PPM dengan Kementerian Pendidikan Taiwan di Taipei.

Dalam kesempatan itu, PT yang dikunjungi juga menawarkan beasiswa bagi dosen PTM. “Misalnya, mereka menawarkan tadi untuk memberikan pembebasan tuition fee kepada dosen PTM yang akan mengambil Ph.D keperawatan,”ujar Prof Edy Suandi Hamid.

Dengan 173 PTM yang dimiliki dan persaingan ketat PT, menurut Lincolin, PTM harus progresif dan berpikir jauh ke depan. Kita perbanyak kerjasama internasional untuk meningkatkan daya saing. Namun kita tetap selektif memilih mitra di luar negeri,” ujar Prof Lincolin Arsyad.

Dikemukakan, pada era disruptive technology ini maka saling belajar untuk berinovasi menjadi keniscayaan. “Dengan banyak berinteraksi secata akademik dengan perguruan tinggi manca negara yg sudah mempunyai tradisi akademik lebih maju kita mengejar ketertinggalan selama ini,” ujar Prof Lincoin.