Wisudawan Umtas Hendaknya Implementasikan Nilai-Nilai Keislaman

Kamis (17/10), Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) melaksanakan wisuda serta angkat sumpah dan Janji Ahli Madya Kebidanan, Ahli Madya Keperawatan, dan Ners Tahun Akademik 2018/2019 di Graha Umtas. Diikuti oleh 256 wisudawan, kegiatan ini dihadiri oleh Majelis Diktilitbang Muhammadiyah, PWM Jawa Barat, LL Dikti Wilayah IV, PDM Kota Tasikmalaya beserta organisasi otonom, perbankan, perhotelan, dan juga unsur muspida.

Dr Ahmad Qonit AD, MA selaku Rektor Umtas berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan kemanusiaan yang berbanding lurus dengan produktivitas solusi yang dapat dipersembahkan bagi kemaslahatan masyarakat. Ia juga menambahkan mengenai pentingnya ridha Allah. “Ridha Allah itu tergantung kepada ridha kedua orang tua. Maka dari itu saya ingatkan dan amanatkan agar Anda senantiasa tidak menyakiti mereka, tetapi senantiasa menggembirakan mereka dengan cara yang baik,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Sub Bagian Akademik LL Dikti Wilayah IV, Agus Supriatna, M. Si. mewakili Kepala LL Dikti Wilayah IV memberikan apresiasi dengan mengucapkan selamat atas dilantiknya wisudawan Umtas. Ia juga menyampaikan bahwa lulusan Umtas harus peka terhadap era disrupsi yang menuntut digitalisasi dalam segala bidang. “Wisudawan Umtas hendaknya adaptif dalam segala menyikapi perubahan sehingga dapat berterima di masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Dr. M. Samsudin, M. Pd., menekankan kepada para wisudawan perihal implementasi akhlak Islami yang melekat dalam diri mereka yang disemai melalui pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan. “Ciri khas lulusan PTM adalah profesional di bidangnya sekaligus memiliki akhlak yang baik. Lulusan Umtas hendaknya dapat membumikan nilai-nilai yang telah didapat dari kampus ke tengah-tengah masyarakat di era disrupsi ini,” paparnya.  (nu)

Umtas Gelar Road Show Pelayanan Kesehatan Remaja di Kota Tasikmalaya

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Umtas mengajak Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Tasikmalaya dalam program Pemberdayaan Perempuan dan Pelayanan Kesehatan Remaja di Kota Tasikmalaya. Ini merupakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang diloloskan oleh Kemenristekdikti setelah diusulkan oleh Ida Rosidawati, M.Kep. Program dijalankan sejak Agustus lalu bersama Neni Sholihat, M.Psi.

“Kami mengajak PDNA Kota Tasikmalaya karena mereka adalah organisasi puteri Muhammadiyah yang peduli terhadap perempuan. Mereka juga memiliki program Pelayanan Remaja Sehat Milik NA (Pashmina) yang sangat pas dengan program ini. Selain itu mahasiswa Umtas yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKM) Care kami ajak juga karena program yang kami usulkan beririsan dengan program kerja mereka,” ungkap Ida.

Road show dilaksanakan di lima Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Tasikmalaya, yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 6, dan SMA Negeri 8. Objek sasaran kegiatan merupakan kelas XII SMA. Hal ini dikarenakan anak kelas XII sedang berapa pada masa transisi kanak-kanak menuju dewasa. “Masa topan badai. Mereka mengalami perkembangan emosional dan psikososial sebagai bagian dari perkembangan identitas diri. Remaja mulai mencari identitas dan mempertanyakan ‘siapa saya sekarang’, sekaligus ‘siapa saya di masa depan.’ Jika hal ini gagal, maka mereka akan terkena krisis identitas,” jelas Neni Sholihat.

Kegiatan layanan kesehatan ini terdiri dari tujuh pos layanan meliputi, pos pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu), pos pemeriksaan indeks massa tubuh/IMT, pemeriksaan hemoglobin (HB), pos konseling kesehatan reproduksi, pos konseling psikologi, pos layanan makanan bergizi, serta pos Edu. Pelayanan kesehatan remaja diagendakan selesai pada tanggal 12 September 2019.

Umtas Gelar Pelatihan Perakitan Elektronika Dasar

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya menggelar Penutupan Pelatihan Perakitan Elektronika Dasar pada Ahad (01/9). Pelatihan yang bertempat di Laboratorium Teknik Umtas tersebut dilangsungkan dengan menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Kota Tasikmalaya dan PKBM Ar-Ridho. Kegiatan yang dilangsungkan selama Juli-September 2019 tersebut diikuti oleh 20 orang peserta.

Ketua pelaksana kegiatan, M. Aris Munandar, M.T. menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali masyarakat dengan konsep dan keterampilan dasar berwirausaha.“Kami mengajari mereka dari nol hingga packaging-nya. Jadi, kami tidak melepas mereka setelah mereka selesai merakit. Tetapi mengajarkan juga cara membuat kemasan yang menarik sehingga produk bisa diedarkan di pasaran,” ujarnya.

Kegiatan ini, menurut Aris, merupakan tindak lanjut dari proposal pengabdian masyarakat yang diajukan oleh dosen-dosen FT Umtas yang lolos hibah Kemenristekdikti program Kemitraan Masyarakat untuk pendanaan tahun 2019. Timnya terdiri dari tiga orang, yaitu ia sendiri sebagai ketua, Shofiatul Ula, M. Eng., dan Aceng Sambas, MT sebagai anggota. Sementara itu pengisi materi pelatihan tidak hanya mereka, tapi juga dosen-dosen lain yang memang ahli di bidangnya.

Ke depannya, ia berencana untuk melakukan pelatihan dengan konten yang berbeda. Jika kali ini target sasarannya adalah PKBM, maka pelatihan berikutnya bisa saja menyasar MGMP, sehingga sebagai binaan dosen FT Umtas, MGMP tersebut dapat meneruskan ilmunya kepada para peserta didik. “Dengan begitu, kesempatan untuk menjadi technopreneur di masa depan akan semakin terbuka lebar,” pungkasnya.

6 Orang Alumni UM Tasikmalaya Berangkat ke Taiwan

Kabar gembira kembali hadir di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) dengan lolosnya 6 orang alumni UMTAS dalam seleksi Short-Term Elder Care Training Program di National Taipei University of Nursing and Health Science di Taiwan. Selasa, 23 Rajab 1439 H/10 April 2018 pukul 10.00 dilakukan Pelepasan Peserta yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Dekan FIKes beserta jajarannya, serta dosen dan mahasiswa UMTAS. Pelepasan yang berlangsung di Graha UMTAS tersebut bertambah khidmad dengan hadirnya orang tua para mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Taiwan tersebut. Mereka adalah Anisa Setyawati, S. Kep. Ners (lulusan 2017), Asep Nursamsi, A. Md. Kep. (lulusan 2016), Dede Pipin, S. Kep. Ners (lulusan 2017), Gani, A. Md. Kep (lulusan 2016), Nur Aziz Ajharrahmat, S. Kep. Ners (lulusan 2017), dan Maya Nurfitria Ningrum, S. Kep. Ners (lulusan 2017). Ke-6 orang tersebut akan berada di sana selama 10 bulan terhitung sejak Maret 2018 hingga Januari 2019.

Nur Aziz Ajharrahmat, S. Kep. Ners., memberikan sambutan mewakili mahasiswa yang lolos seleksi tersebut. Pertama, ia mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kesempatan yang diberikan Allah kepadanya. “Alhamdulillah, atas doa dan dukungan orang tua-lah saat ini kami ada di sini. Dan, saya terharu, karena diantara sekian pidato saya, ini adalah pidato pertama saya di depan ibu saya,” ujarnya. Aziz juga menghaturkan terimakasih kepada UMTAS -yang menjadi tempat pengabdian- atas kesempatan yang diberikan. “Mohon doanya, semoga kami disehatkan, dilancarkan, diberikan kesuksesan, selesai pendidikan di sana (Taiwan -red) mendapatkan ilmu yang dapat mengharumkan UMTAS,” tambahnya. Aziz juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa agar semakin tekun dalam belajar meraih ilmu, menghormati dosen sebagaimana menghormati orang tua, karena syariatnya ilmu sampai kepada mahasiswa melalui ikhtiar dan doa orang tua serta kerja para dosen sebagai orang tua kedua yang mendidik dengan sepenuh hati. “Di program ini, kami menjejaki langkah pertama, dan kalian adalah langkah berikutnya,” pungkasnya.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UMTAS, Saryomo, M. Si., mengucapkan selamat kepada peserta yang lolos seleksi. “Saya terharu. Semua mahasiswa itu anak saya. Semoga kalian mendapatkan ilmu dan pengalaman yang diridhoi Allah. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan berbakti kepada orang tua. Manfaatkan ilmu kalian untuk kesejahteraan umat manusia,” katanya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar belajar dengan sungguh-sungguh, termasuk belajar Bahasa Inggris, supaya visi UMTAS untuk menjadi kampus yang unggul, islami, dan terkemuka dapat tercapai.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Rektor UMTAS, Dr. Ahmad Qonit AD, MA. “Selamat kepada anda yang berangkat. Hasil yang kalian rasakan saat ini adalah pertemuan antara kerja keras dan potensi dengan kesempatan yang Allah berikan. Support dan doa dari orang tua kita juga sangat penting memberikan andil dalam pencapaian kalian,” tuturnya. Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh sivitas akademika UMTAS, khususnya FIKes, atas sinergi dalam proses pembelajaran selama ini.
Rektor menjelaskan, bahwa capaian ini bukan proses yang tiba-tiba, melainkan telah melalui sebuah proses yang panjang. “UMTAS telah bekerjasama dengan NTUNHS (National Taipei University of Nursing and Health Science) sejak tahun 2015. MoU tersebut beranjak dari visi dan misi UMTAS untuk menjadi kampus yang Unggul, Islami dan Terkemuka, sebagai bentuk ikhtiar UMTAS demi memberi yang terbaik kepada mahasiswa, dosen, karyawan, dan alumni agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas sehingga tercipta SDM yang baik,” jabarnya.

Total ada 8 orang dari Tasikmalaya yang berangkat ke Taiwan, 6 dari UMTAS, 2 dari STIKES BTH. “Kalau dari PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah), Universitas Muhammadiyah Semarang telah memberangkatkan 23 mahasiswa ke NTUNHS dalam program yang sama. Memang, kerja sama antara Muhammadiyah dengan Taiwan sudah sangat luas. Beberapa waktu lalu NTUNHS merayakan ulang tahun dan mengundang 25 rektor PTM di Indonesia yang bekerja sama dengannya, full ditanggung semuanya mulai dari transportasi akomodasi dan fasilitas selama satu minggu. Termasuk kita juga diundang. Namun karena waktunya yang bentrok dengan akreditasi FIKes, waktu itu kita tidak menghadiri undangan itu,” jelas rektor.

Terkait keberangkatan 6 orang alumni UMTAS ke Taiwan, rektor menanggapinya dengan menyampaikan QS Al-Baqarah: 2, inni jaa’ilun fil ardli khaliifah, sesungguhmya Aku hendak menciptakan khalifah di muka bumi. “Kita disiapkan oleh Allah untuk menjadi pemimpin di muka bumi, jadi ini adalah hal yang lumrah, biasa-biasa saja orang pergi ke luar negeri itu. Bahkan, memang sudah seharusnya mahasiswa memiliki semangat seperti itu, supaya termotivasi untuk terus mengasah potensi,” paparnya.
Sebagai khalifah, pemimpin, tentu kita diberikan beban. Rektor mengutip ayat 287 QS Al-Baqarah bahwa Allah tidak akan membebankan sesuatu di luar batas kemampuan kita. “Segala yang dibebankan Allah kepada kita sejatinya masih dalam kapasitas kita sebagai hambaNya. Jadi, sebenarnya kita bisa jauh lebih hebat dari saat ini jika kita maksimalkan ikhtiar, doa, dan tawakkal kita kepadaNya. Selama ini kita masih gini-gini aja hanya dikarenakan kita malas-malasan, manja-manjaan, tidak ikhtiar dengan serius. Padahal tidak boleh main-main di dalam Islam. Hanya Al-Qur’an yang menyebutkan dalil seperti di atas (Al-Baqarah 287-red), kitab yang lain tidak ada,” ulasnya.
Terakhir, rektor berpesan kepada peserta yang akan berangkat agar serius menata akhlaq. “Akhlaq itu harus 100% baik, tidak boleh 99% baik. Karena, ilmu itu bisa dicari, keahlian bisa dilatih, tetapi dimanapun kalian berada, yang dicari pertama kali adalah akhlaq yang 100% baik,” pungkasnya. [humas umtas]