Peduli Anak Autism Spectrum Disordes

Berawal dari hasil penelitian tentang kebutuhan kemandirian Toilet Training  Buang Air Kecil (BAK) bagi anak Autism Spectrum Disordes (ASD). Dosen Keperawatan Anak STIK Muhammadiyah Pontianak, Ns. Lilis Lestari, M.Kep lakukan kegiatan pelatihan bagi orang tua yang memiliki anak ASD usia dini, Senin (17/02).

Bersama rekannya, Lilis Lestari rutin bekerja sama dengan Sekolah Autis Kalbar. Lilis mengungkapkan pentingnya memandirikan anak ASD dalam toilet training karena hal ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi guna meningkatkan kualitas hidup anak dimasa yang akan datang. Lebih lanjut Lilis mengungkapkan intervensi dini terkait latihan buang air kecil dapat berdampak positif terhadap kemandirian anak dimasa yang akan datang.

“Selama ini, kita mungkin terbiasa menganggap anak ASD tidak mampu mandiri, padahal yang dibutuhkan anak ASD adalah rasa yakin dan optimis yang ditunjukan pengasuh utama, bisa orang tua, terapis atau guru dalam melatih anak untuk lebih mandiri,” tegasnya.

Najmuddin selaku Kepala Sekolah Autis Kalbar mengharapkan kegiatan ini rutin untuk diadakan khususnya penyuluhan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus (Autisme). “Kegiatan ini juga sebagai bentuk support atau dukungan kita bagi orang tua yang memiliki anak Autisme, kita mengabdi untuk negeri melalui kegiatan seperti ini” tutupnya.

 

 

Tanggulangi Kabut Asap, STIK Muh Pontianak Dirikan Rumah Oksigen

Menanggapi kabut asap yang semakin parah di daerah Kalimantan khususnya wilayah Kota Pontianak,  STIK Muhammadiyah Pontianak bersama MDMC Kalimantan Barat mendirikan Rumah Oksigen. Dalam waktu cepat Rumah Oksigen sudah banyak dipenuhi masyarakat untuk meminta bantuan terkait dengan masalah pernapasan.

Di rumah oksigen tersedia tabung oksigen, masker dan alat-alat yang dapat memberikan pertolongan pertama. Tersedia juga tenaga yang bertugas menjaga rumah oksigen diantaranya tenaga dosen, staf dan mahasiswa.

Rumah oksigen ini beroperasi selama 24 Jam sampai dengan kondisi asap dirasakan tidak membahayakan lagi. “Pendirian Rumah Oksigen adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat dan dakwah kepada masyarakat,” papar Amilyadi, S.Ag.,M.Si melalui press release yang kami terima.