Memperbincangkan Muhammadiyah sebagai gerakan diibaratkan berbicara mengenai Islam sebagai asas dan nilai fundamental serta cita-cita luhur yang diperjuangkan Muhammadiyah. Begitu papar Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. pada pembukaan kuliah umum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Senin (04/10).
Prof Haedar menyebutkan Islam mengandung arti pasrah tunduk, selamat, damai, dan suci. Arti pasrah yaitu secara naluri dan fitrah seorang muslim itu tunduk pada Allah SWT. Islam mengandung makna selamat yaitu setiap muslim dan belajar Islam dapat menjadi orang yang selamat dalam berbagai kehidupan didunia dan akhirat. Islam berarti kedamaian yaitu ketika belajar, meyakini, dan mengamalkan Islam berarti sedang mengamalkan nilai-nilai yang membawa kepada kehidupan yang selamat baik dunia maupun akhirat. Islam bermakna suci atau bersih yaitu mengamalkan nilai yang bersih dan hidup yang suci baik pada hati juga pikiran. Empat nilai dalam beragama dan berislam adalah ketundukan, keselamatan, kedamaian, dan kesucian. Empat nilai ini harus menjadi ruh alam pikiran dan orientasi tindakan dalam kehidupan dengan dasar Islam.
Islam juga mengandung nilai akidah yaitu tauhid dan mengesakan Allah. Dengan nilai akidah seseorang akan memiliki prinsip dalam kehidupan, sehingga siapapun yang beragama Islam, jelas pijakan hidupnya, tidak larut pada keindahan dunia dan tidak akan meninggalkan dunia atau menjadi anti dunia. Disitulah pentingnya akidah yang dapat menjadi pondasi seseorang dalam kehidupan beragama. “Sehingga kita harus yakin dengan agama kita tanpa harus menyalahkan agama lain,” tegasnya. Kedua, nilai ibadah yaitu senantiasa melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah. Dengan mengikuti apa yang sudah dicontohkan Rasulullah. Ketiga, yaitu nilai akhlak yaitu cara, jiwa, dan model dalam berperilaku. Keempat, yaitu nilai muamalah duniawi yaitu urusan yang berkaitan dengan hubungan sesama dan lingkungan alam semesta.
Prof Haedar juga berpesan agar mahasiswa baru PTMA menjadi pribadi yang cinta untuk belajar. Dari buaian sampai mati mahasiswa harus terus belajar, belajar ilmu, agama, kehidupan, serta menjadi orang yang mandiri dalam belajar. “Dosen, pimpinan PTMA, hanyalah fasilitator, kunci kesuksesan belajar ada pada Anda sendiri. Anda harus menjadi orang yang dapat mengasah kecerdasan, menguasai ilmu dan teknologi, dan menjadi orang yang profesional,” pungkasnya. Terlebih bangsa ini masih tertinggal dalam hal daya saing, sehingga mahasiswa dituntut agar dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan menjadi anak bangsa yang berkualitas diatas rata-rata. Mahasiswa hari ini adalah pemimpin di masa depan, maka jangan lengah, abai, dan bersenang-senang selama kuliah. Gigih, tangguh, dan bersungguh-sungguh harus menjadi karakter untuk sukses dalam studi. “Harapan saya semoga selama berkuliah di PTMA, mahasiswa mampu menjadikan diri sebagai insan yang taat beragama, berakhlak mulia, cerdas berilmu, mandiri berkeahlian, dan menjadi pribadi yang bermanfaat dan menebar rahmat bagi semesta alam,” pungkasnya.