bertepatan dengan ulang tahun Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (IMABSI) seluruh indonesia yang ke-11 pada (06/05), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sastra Indonesia (Himadiksatria) mengadakan aksi “Gerakan Cinta Basaha dan Sastra Indonesia” yang dilaksanakan di Depan Laboratuium Terpadu Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) dan di Bundaran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), aksi tersebut berlangsung dari pukul tiga sore hingga petang berupa pembacaan puisi dan orasi berlangsung ramai.
Aksi yang menggalakan Gerakan Cinta Bahasa dan sastra Indonesia ini berlangsung atas himbauan Sekjen pusat IMABSI kepada seluruh anggota IMABSI di seluruh Indonesia. “Aksi ini merupakan himbauan dari sekjen pusat IMABSI kepada seluruh anggota IMABSI di seluruh indonesia agar menyelenggarakan aksi serentak pada 6 mei bertepatan dengan ulang tahun IMABSI ke-11,” ungkap koordinator lapangan (korlap) Itsnan Fauzan.
Tidak hanya itu, lewat aksi yang diselenggarakan Himadiksatria, orator sekaligus bersosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMP untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. “kami berinisiatif untuk tidak hanya membacakan puisi saja tapi kami juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa UMP untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar misalnya menggunaan kata sekedar menjadi sekadar, tergantung menjadi bergantung dan masih banyak lagi,”ungkap Itsnan.
Tema yang dingkat dalam pembacaan puisi beraneka ragam. Dari nasionalisme, kedaulatan rakyat, hingga romantisme mahasiswa diera revormasi 1998. Walaupun dengan tema yang beraneka ragam para orator memfokuskan untuk masalah nasionalisme. Seperti yang terdapat pada teks sumpah pemuda “Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” Himadiksatria berupaya untuk mengalakan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. “Disini kami tidak hanya berbicara bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, tapi juga bagaimana menaggapi budaya dengan benar. Karena dari dulu nasionalisme hanya berkutat dengan tanah air dan bangsa. Padahal bahasa juga sebagai alat pemersatu bangsa,” tandasnya.(Nur)
Sumber : UMP