Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Workshop Peningkatan Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah (PTA) pada tanggal 28 hingga 30 September 2017 di Hotel Tjokro Style Yogyakarta.
Sebagai informasi, peserta yang hadir dalam workshop ini adalah 108 orang dari 55 PTMA yang belum masuk klaster.
Khudzaifah Dimyati, anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengatakan bahwa saat ini dari 175 PTMA, yang sudah memiliki klaster yakni 84 PTMA.
“Oleh karena itu, dengan adanya workshop ini diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada PTMA di daerah-daerah agar bisa mendorong PTMA untuk minimal bisa masuk klaster binaan,” ucap Dimyati ketika ditemui pada pembukaan workshop Kamis (28/9).
Kemudian Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengatakan bahwa agenda ini juga didasari oleh nilai Catur Dharma PTMA yakni penelitian dan pengabdian.
Menurutnya, saat ini pihak pemerintah melalui Kemenristekdikti mulai fokus pada LPPM.
“Saat ini PTMA yang sudah mampu menjalankan LPPM dengan baik yakni UM Malang, UM Magelang, UM Metro, UM Surakarta dan Universitas Ahmad Dahlan, semoga PTMA yang lain bisa segera menyusul,” ujarnya.
Lebih lanjut Chairil mengungkapkan bahwa usaha untuk meningkatkan penelitian ini juga akan mendorong peningkatan nilai publikasi Indonesia. Saat ini di wilayah Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat ke-empat. Sehingga melalui workshop ini diharapkan dapat menjadi awal pengetahuan untuk bisa turut serta melakukan penelitian untuk kemudian bisa dipublikasi.
“Setiap prodi dapat mengembangkan penelitian dan penelitian bisa dibuat sebuah karya tulis untuk kemudian dijadikan publikasi. Sehingga para tenaga pendidik di PTMA diharapkan bisa melakukan penelitian,” pungkas Chairil. (nisa)