Dr. Sofyan Anif, M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menjadi keynote speaker dalam seminar internasional antar bangsa. Seminar ini tentang Bahasa Melayu berlangsung di Fatoni University (FTU) Thailand, (24-25/11/18).

Seminar internasional ini mengangkat tema tentang ‘Seminar Antarbangsa, Memartabatkan Bahasa Melayu/Indonesia ASEAN’. Kegiatan ini membahas tentang kekuatan dan seluk beluk bahasa Melayu/Indonesia

Dalam paparannya, seperti yang dikutip dari www.ums.ac.id, Dr. Sofyan Anif, M.Si, menjelaskan Indonesia dan beberapa negara anggota ASEAN memiliki kesamaan misi bagaimana agar Bahasa Melayu/Indonesia bisa menjadi bahasa internasional. (Dani Kurniawan)

Program studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong, menggelar Training Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Obstetrik dan Neonatus (PPGNDON). Kegiatan ini berlangsung di kampus setempat, selama empat hari (21-24/11/18).

Kegiatan ini, dilansir dari www.stikesmuhgombong.ac.id diikuti sebanyak 90 bidan, yang terdiri atas alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong, maupun bidan praktik di rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Kebumen

Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari Pro Emergency Team. Selama empat hari, para bidan peserta training mendapatkan berbagai materi baik teori maupun praktik. (Dani Kurniawan)

 

Tim peneliti dosen Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berhasil memperoleh Grand Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) dari LPDP (Lembaga Penjamin Dana Pendidikan, Kementrian Keuangan (Kemenkeu) pada 2018.

Dana riset yang diperoleh  tim riset UNISA, dikutip dari www.unisayogya.ac.id sebesar 907.650.000  akan digunakan dalam jangka waktu dua tahun. Sementara itu, peneliti dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta  terdiri atas Dr. Askuri sebagai ketua peneliti, dengan anggota peneliti Muhammad Salisul Khakim, M.Sc dan Nur Faidati,M. A.

Tujuan dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO), guna meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi. (Dani Kurniawan)

 

Muhammad Rifai adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Muhammdiyah (UM) Metro, berasal dari keluarga tidak mampu. Akan tetapi, semangat belajarnya begitu tinggi sehingga berbagai pekerjaan pernah dilakoninya demi kelangsungan studinya.

Rifai mahasiswa bidik misi, seperti yang dikutip dalam www.muhammadiyah.or.id pernah menjadi buruh tani di daerah Bengkulu. Kemudian pernah menjadi pemandu wisata. Biasanya pekerjaan itu dilakukan saat liburan.

Berkat kerja kerasnya, akhirnya ia mendapatkan apa yang diinginkan. Muhammad Rifai berhasil menjadi seorang sarjana pada wisuda pada kamis (22/11/18) di UM Metro. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mencapai  3.90. Ini sebuah prestasi yang luar biasa. (Dani Kurniawan).

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Terdidik (PIK-M), Universitas Muhammadiyah Parepare, mengikuti sosialisasi tentang  Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Dinas Pengendalian dan Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare, (25/11/18)

Kegiatan ini, dilansir dari www.umpar.ac.id, diselenggarakan Forum GenRe Sulawesi Selatan bersama Duta GenRe Indonesia. Sedangkan, peserta berasal dari seluruh pelajar dan mahasiswa Se-Kota Parepare dan salah satunya juga dari UKM PIK-M GENETIK UM Parepare.

Andi Khaidir,  Ketua Umum UKM PIK-M GENETIK UM Parepare, menyampaikan kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi mahasiswa PIK dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas. (Dani Kurniawan)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi lokasi dilaksanakannya Muktamar Pemuda Muhammadiyah (PM) ke-XVII, mulai tanggal 25-28 November 2018. Kegiatan ini dihadiri sekitar 6000 orang yang terdiri dari 1000 orang peserta muktamar dan 5000 penggembira muktamar.

Dalam sambutan pembukaan muktamar, Dr.H. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa pemuda muhammadiyah harus menjaga jati organisasi di tengah dinamika saat ini.

“Pemuda Muhammadiyah harus terus bergerak dalam rangka memajukan umat dan bangsa dengan spirit kegembiraan,”tandasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan nilai-nilai dasar Islam jangan sampai jadikan hanya dijadikan retorika. Bagi muhammadiyah nilai-nilai Islam harus diamalkan, sejalan antara perkataan dan perbuatan. (Dani Kurniawan)

Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pengelola Asrama Muhammadiyah (ASLAMA) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisiyah (PTMA) se-Indonesia berlangsung di Hotel Getz Semarang, dari tanggal 23-25 November 2018.

Dalam sambutannya, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D, dikutip dari www.unismus.ac.id, mengatakan kami berharap asrama akan  melahirkan kader-kader bangsa yang tangguh. Pengurus asrama harus menyiapkan kurikulum dan pengelolaan yang baik.

Lebih lanjut, ia menyampaikan  pengelolaan Asrama PTMA harus meniru  pengelolaan asrama di luar negeri.”Asrama dapat dijadikan tempat penyemaian pemimpin-pemimpin Indonesia dan bisa menjadi tempat  untuk pengembangan nilai-nilai positif termasuk nilai-nilai nasionalisme,” tandasnya.

Selain dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang tampak hadir dalam Munas ASLAMA ada perwakilan  dari Majelis Tabliq PP Muhammadiyah, MPK PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah. Sedangkan, peserta kegiatan berjumlah 57  orang yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Direktur dan Pembantu Direktur Asrama Mahasiswa PTMA se-Indonesia. (Dani Kurniawan)

 

Wisuda ke-90 Periode IV, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang berjumlah 1.396 orang digelar pada sabtu (24/11/18), di kampus setempat. Turut hadir dalam wisuda kali ini, Prof. Dr. H.A Malik Fadjar M.Si, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia dan Prof. Dr. H. Chairil Anwar dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Pada sambutannya, dilansir dari www.umm.ac.id Prof. Dr. H.A Malik Fadjar M.Si, berharap kepada para wisudawan dan wisudawati agar mampu menjadi wakil-wakil yang bisa menebar akhlak, budi pekerti, dan moral di Indonesia.

“Melalui wisuda ini,  kami berharap para wisudawan mampu menjadi wakil dari dakwah Muhammadiyah dalam menyebar kebajikan,”tandasnya. (Dani Kurniawan)