Efi Anis Saati, Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi beras analog berprotein tinggi. Ia bereksprimen dengan beras analog yang terbuat dari tepung tapioka, tepung kedelai, bayam hijau dan merah.
“Balita itu punya beberapa permasalahan pada masa pertumbuhan salah satunya tentang kurangnya kalori protein. Untuk itu kami menciptakan beras analog yang kaya akan protein yang dihasilkan dari kacang-kacangan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari situs Muhammadiyah, Kamis, (22/11/18).
Beras analog yang diberi label Elviza ini memiliki keunggulan yaitu aktioksidan yang tinggi. Antioksidan sendiri merupakan senyawa yang dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh manusia. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi balita pada masa pertumbuhan. (Wira Prakasa Nurdia)