Kewirausahaan di Indonesia masih minim dibandingkan dengan negara-negara asing lainnya. Faktor-faktor ini disebabkan karena kurangnya pendidikan entrepreneur alias kewirausahaan, walaupun beberapa kampus mempunyai jurusan seperti bisnis manajemen.
Direktur Utama (Dirut) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan, pendidikan entrepreneur sangat diperlukan, mengingat wirausaha di Indonesia masih minim sekali.
“Yang sebetulnya diperlukan itu adalah pendidikan entrepreneur, karena Indonesia semestinya sekarang ini ada 12 juta entrepreneur, tapi sekarang tidak sampai dua juta, itu jadi masalah. Jadi, masih ada 10 juta lebih entrepreneur yang diperlukan bangsa ini untuk menutupi kebutuhan entrepreneur di Indonesia,” ujarnya saat berkunjung ke Redaksi Okezone, belum lama ini.
Selain itu, terkait dengan sistem pendidikan di Indonesia, Ismed tidak khawatir dengan sistem pendidikan yang terbilang kalah dengan negara lain, karena mahasiswa-mahasiswa Indonesia unggul-unggul.
“Salah satunya seperti acara penyerahan Profesor Dahlan Iskan dari Malaysia, yang terbukti ada 85 mahasiswa asal Indonesia di Universitas Perlis Malaysia (UniMAP) unggul-unggul,” ucapnya.
Lebih lanjut, mahasiswa-mahasiswa Indonesia juga tidak hanya berprestasi di negaranya saja, tetapi prestasi di dunia global pun diraihnya.
“Jadi, saya tidak khawatir dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kita, seperti anak-anak kita yang menang di Olimpiade Sains Internasional yang meliputi Matematika, Fisika, Kimia. Mereka hebat-hebat meraih juara dunia,” pungkasnya. (ade)
Sumber : Rachmad Faisal Harahap – Okezone