Isral Naska, dosen tetap PBA FAI Universitas Muhammadiyah Sumbar berhasil bergabung dalam 7TH ILEM International Summer School. Kegiatan ini diadakan Scientific Studies Association (ILEM), Presidency for Turks Abroad and Related Communities (YTB), Istanbul University, International League of Academicians (ILM), Islamic Cooperation of Youth Forum (ICYF) dilaksanakan pada 5 – 9 Juli 2021. Dalam kondisi normal, peserta diundang ke Istanbul, Turki. Kegiatan ini menjadi wadah bagi peserta dan scholar lain dari berbagai dunia mendiskusikan ide-ide mereka. Pandemi memaksa ILEM tahun ini dilaksanakan secara daring.
Isral Naska berhasil menembus ILEM tahun ini melalui paper yang berjudul “Arabic in Strengthening Religious Identity: a Lesson from the History of Minangkabau Social Transformation.” Paper itu ditulis untuk memenuhi tema ILEM tahun ini, yaitu “Muslim Identity in the Modern Word: Facts, Threats and Prospects.” Ada dua tahap seleksi yang harus dilalui untuk diterima menjadi peserta ILEM, yaitu penulisan extended abstrak dan penulisan full paper. “Total waktu untuk menjalani keduanya sekitar 5-6 bulan” tutur Isral.
Isral mengaku bahwa mengikuti ILEM adalah target pribadinya sejak lama. “Dua tahun lalu saya gagal di tahap full paper, Alhamdulillah tahun ini berhasil,” akunya. Ditanya tentang tema yang ia angkat, Isral menerangkan bahwa banyak hal dari sejarah Islam di Minangkabau dapat dielaborasi lebih lanjut untuk diketahui dan didiskusikan oleh dunia ilmu pengetahuan. “Kali ini saya menganalisa sejarah Minangkabau menggunakan teori transformasi sosial yang diusulkan Sewll Jr untuk menunjukkan bahwa Bahasa Arab klasik adalah hal yang esensial dalam pembentukan identitas religious masyarakat Muslim,” terang Isral lebih lanjut.
Selain itu, ia juga merasa sangat senang dapat sekali lagi membawa nama UM Sumbar di sebuah even internasional. Ia berharap agar hal ini dapat bermanfaat untuk dirinya pribadi sekaligus untuk UM Sumbar, tempat dimana ia mengajar sejak tahun 2012.