Kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, ditandai dengan berdirinya berbagai amal usaha pendidikan termasuk ratusan perguruan tinggi yang saat ini tersebar di seluruh tanah air. Aset, alumni, jejaring, dan prestasi yang diraih saat ini bermula dari sebuah rintisan bersejarah di tengah pergolakan Republik yang saat itu masih sangat muda. Gagasan pendirian pendidikan tinggi, diprakarsai dalam usia ke 43 tahun persyarikatan, tepatnya pada 18 Nopember 1955. Di saat itulah, didirikan Fakultas Falsafah dan Hukum di Padangpanjang yang kelak menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Pergolakan politik, membuat rintisan awal ini mengalami kendala sangat berarti dan membuat fakultas tersebut terhenti 3 tahun kemudian. Langkah antisipatif pun dijalankan. Konferensi Majelis Pengajaran di Jakarta tahun 1956, memutuskan Fakultas Hukum dan Falsafat di Padangpanjang ini dipindah ke Jakarta, dengan nama baru Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), diresmikan pada 18 Nopember 1957. Pada 1958, PTPG Muhammadiyah diubah menjadi Fakultas Keguruan dalam Ilmu Pendidikan (FKIP), berada di bawah lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Kelak di kemudian hari, baik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat maupun UMJ terus berkembang dan menjadi cikal bakal berdirinya perguruan tinggi Muhammadiyah di berbagai daerah, misalnya, UMSU, UHAMKA, UMS. Dan UAD. Pada tahun 1957 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dirintis atas prakarsa beberapa tokoh dan ulama Muhammadiyah. Cikal bakal UMSU bermula dari Fakultas Falsafah dan Hukum Islam Muhammadiyah (FAFHIM) yang kemudian berkembang menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sumatera Utara pada 1968, dengan tiga Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah (FIAD), dan Fakultas Syariah. Pada awalnya FIP UMSU merupakan cabang/kelas jauh dari FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), memisahkan diri dan berdiri sendiri pada 1974. FIAD merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, kemudian berdiri sendiri menjadi Fakultas Ushuluddin.
UHAMKA adalah pengembangan dari IKIP Muhammadiyah Jakarta. awalnya adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), yang diresmikan pada 18 November 1957. Pada awal berdirinya PTPG memiliki satu Jurusan yaitu Jurusan Ilmu Mendidik, dengan mahasiswa 17 orang. Pada 1958 PTPG berubah menjadi FKIP yang menginduk kepada UM Jakarta. Pada tahun itu juga, FKIP dipercaya oleh Jawatan Pendidikan Agama, Kementerian Agama untuk mendidik pegawainya agar menjadi guru PGA yang bermutu. Pada 1965, FKIP UMJ berdiri sendiri dengan nama IKIP Muhammadiyah Jakarta. IKIP-MJ perlu dikembangkan, maka upaya yang ditempuh adalah mengkonversi IKIP-MJ menjadi Universitas.
Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan pengembangan IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta yang berdiri pada 18 September 1958, mengelola 3 Jurusan: Pendidikan Umum, Ekonomi Umum dan PAI. Tahun 1965, memisahkan diri menjadi IKIP Muhammadiyah Surakarta. Pada 24 Oktober 1981 atas prakarsa Drs. HM Djazman Alkindi, IKIP Muhammadiyah Surakarta berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta (ijin Mendikbud RI No. 0330/0/1981) dengan fakultas: FKIP, Ekonomi, Hukum, Teknik dan FAI.
IKIP Muhammadiyah Yogyakarta yang merupakan pengembangan FKIP Muhammadiyah Cabang Jakarta, didirikan pada 18 November 1960. IKIP Muhammadiyah merupakan kelanjutan Kursus B1 dengan Jurusan Ilmu Mendidik, Civic Hukum dan Ekonomi. Pada 19 Desember 1994 terbit SK Mendikbud RI, No. 102/O/1994 yang menetapkan IKIP Muhammadiyah Yogyakarta menjadi Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Pada 1963 didirikan Fakultas Hukum dan Filsafat Muhammadiyah yang merupakan embrio Universitas Muhammadiyah Palembang. Perkuliahan dilakukan di Masjid Muhammadiyah Bukit Kecil Palembang. Pada 1965 FHFM berubah nama menjadi Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan (FHIK) Muhammadiyah Cabang UM Jakarta. Pada 28 Januari 1967 FHIK berubah nama menjadi STIH Muhammadiyah. Pada 1979 ide mendirikan Universitas Muhammadiyah di kota Palembang muncul kembali. Berdasarkan SK Yayasan PTM Sumatera Selatan No. 010/YPTM/79 tanggal 15 Juni 1979/20 Rajab 1399, Universitas Muhammadiyah Palembang resmi dibuka dengan 3 Fakultas: Teknik, Pertanian dan FKIP. Pada 1980 dikeluarkan Piagam Pendirian oleh PP Muhammadiyah (SK No. 032/ III-SMS.79/80).
Unismuh Makassar didirikan oleh PWM Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai hasil karya Panitia Pendiri yang dibentuk pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-24 di Kabupaten Watan Soppeng pada tanggal 5 September 1962, dengan satu fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan. Pada 1966-1967, Unismuh Makassar memindahkan pusatnya ke Makassar menempati gedung Sekolah China yang ditutup oleh Pemerintah pada tahun 1966.
Disusul oleh, Universitas Muhammadiyah Magelang yang berdiri pada 31 Agustus 1964. Sementara itu FKIP Universitas Muhammadiyah Cabang Jakarta di Purworejo lahir pada 24 September 1964. Kelak fakultas ini berdiri sendiri menjadi IKIP Muhammadiyah Purworejo dan akhirnya menjadi Universitas Muhammadiyah Purworejo. Pada tahun yang sama, Universitas Muhammadiyah Malang berdiri pada 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan PDM Malang. Pada awalnya UMM merupakan cabang dari UM Jakarta. Pada 1 Juli 1968 UMM resmi menjadi Universitas yang berdiri sendiri, diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang. Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Purwokerto terbentuk dari embrio IKIP Muhammadiyah Purwokerto, yang merupakan perkembangan lanjut dari IKIP Muhammadiyah Surakarta Cabang Purwokerto didirikan pada 5 April 1965.
Dari Padangpanjang, Sumatera barat, satu demi satu perguruan tinggi Muhammadiyah berdiri. Jakarta, Medan, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Magelang, Purworejo, Malang, Purwokerto, dan disusul daerah-daerah lainnya. Jejaring yang dikembangkan persyarikatan terbukti efektif dalam membangun kerjasama perintisan perguruan tinggi di berbagai daerah. Pergolakan tak menghentikan semangat dan kerjasama pimpinan dan warga persyarikatan untuk mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada tahun 1970 berdiri Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang awalnya Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS) IKIP Muhammadiyah Jakarta Cabang Bengkulu. 1 Juni 1973 menjadi STKIP Bengkulu, dan pada 31 Agustus 1991, diresmikan menjadi Universitas Bengkulu. Hingga saat ini tidak kurang dari 7 fakultas dan 21 program studi diselenggarakan di UMB.
Pada dekade delapanpuluhan didirikan Universitas Muhammadiyah Gresik, Unmuh Mataram, UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Unmuh Jember, Universitas Muhammadiyah Al Amin Sorong, Unmuh Palu, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Pada dekade 1990 Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Pare-pare, Universitas Muhammadiyah Semarang. Memasuki tahun 2000 didirikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Buton, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (2008). Terlihat pada dua dekade ini berdirinya beberapa universitas di kawasan Timur Indonesia yang cukup menonjol secara kuantitatif.
Para perintis dan penggerak persyarikatan yang telah mengabdikan dirinya dalam mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi Muhammadiyah sangatlah penting perannya. Pengantar ini tidak dapat menyebutkannya satu per-satu. Prestasi amal usaha PTM yang akan menjadi monument abadi bagi dedikasi dan kerja keras mereka. Pasang surut dan konflik terjadi di tubuh PTM, namun bahtera besar pendidikan ini terus berdiri di garda depan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
ayo… kita terus menjaga kesatuan, jalin kerja sama, demi kebesaran perguruan tinggi muhammadiyah untuk umat
ass kami dari konveksi di bandung yang bergerak di bidang spesialis produksi jas almamater.
jika berkenan silahkan pesan jas almamater di workshop kami
terimakasih wass