Stikes Muhammadiyah Palembang resmi berubah bentuk menjadi Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi (IKest) Muhammadiyah Palembang, Selasa (01/12). Diadakan secara daring, prosesi ini juga dihadiri ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Waket Diktilitbang PPM, Kepala LLDIKTI wilayah 2, Ketua PWM, Rektor UM Palembang dan para undangan.
Heri Shatriadi selaku Rektor mengungkapkan IKest Muh Palembang merupakan pengembangan bentuk dari STIKES Muh Palembang yang telah tekareditasi B dengan 9 Prodi. “Jumlah mahasiswa kami secara keseluruhan saat ini adalah 1753 orang dengan jumlah dosen 70 orang,” paparnya. Ia melanjutkan Ikest Muh Palembang menekankan perlunya dukungan penguatan sistem inovasi yakni melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemanfaatannya melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). “Saat ini kami juga tengah merencanakan pembangunan kampus baru yang berada pada luas lahan 13.000 m2 di Kabupaten Banyuasin,” paparnya.
Dalam sambutannya Prof Edy Suandi Hamid selaku Waket Majelis Diktilitbang PPM mengucapkan selamat atas diresmikannya Ikest. “Semoga perubahan bentuk ini akan menimbulkan akselerasi perkembangan kasus ini selanjutnya. Mudah-mudahan kampus ini dapat menjadi perguruan tinggi yang Islami, Unggul, Berdaya saing,
serta dapat melahirkan insan yang kompeten dalam bidangnya serta menimbulkan kemanfaatan bagi masyarakat,” paparnya.
Prof Haedar Nashir juga turut mengucapkan perubahan bentuk akan menjadi pendorong dan inovasi sekaligus pertanggung jawaban rektor dan segala sivitas akademika agar perubahan ini bukan hanya formalitas berubah bentuk namun menuju pada peningkatan kualitas menjadi PTMA yang unggul dan berkemajuan. “Hadirnya Ikest akan menjadi kompetisi dengan seluruh PT di Sumatera Selatan sehingga ini dapat menjadi peluang agar betul betul menjadi PT yang berkemajuan,” paparnya. Prof Haedar juga berharap agar semakin meningkat daya kompetisinya dan menantang ‘Aisyiyah wilayah Sumatera Selatan agar bisa segera melahirkan UNISA Sumatera Selatan. “Jika ‘Aisyiyah bergerak secara bersama-sama maka tidak ada yang tidak mungkin, karena Allah akan memberikan pertolongan kepada kita yang bersungguh-sungguh.” tutupnya. []APR