Tiga mahasiswa pendidikan biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya berhasil menciptakan alat pendeteksi air zamzam palsu yang dinamakan Bola Koca Asep. Ketiga mahasiswa ini bernama Mita Sri Ambarwati, Agnes Anjani, dan Aris Ahmad Ismail.
Alat pendeteksi ini berbentuk bolpen yang berisikan antiseptik alami hasil campuran kunyit, sirih, dan lidah buaya. Campuran bahan-bahan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang dapat menghambat bakteri dan menjadi dasar untuk mendeteksi keaslian air zamzam.
Pendeteksian dilakukan dengan meneteskan langsung di air zam-zam. Hasil menunjukkan jika air zamzam asli maka air akan tetap bening. Sedangkan air zamzam palsu atau air zamzam campuran akan berubah warna menjadi keruh. Hal ini terjadi karena air zamzam mengandung garam magnesium dan kalsium tinggi. Jika tercampur dengan antiseptic, air zamzam asli justru menjadi netral. Selain itu air zamzam juga mempunyai kondensifitas listrik yang cukup tinggi.
Rencananya hasil ini akan dipatenkan dan diproduksi secara luas agar bisa bermanfaat bagi banyak orang.