Kalau kamu terlambat dalam mengambil keputusan untuk peluang bisnis berarti kamu akan kaya ketika kamu tua. Dengan begitu mahasiswa PTMA harus open minded dan terbuka untuk belajar hal-hal baru dan membuka cakrawala bahwa banyak peluang berbisnis yang dapat diakses dan dipelajari. Begitu papar Muhammad Sayuti, Ph.D pada workshop Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengenai Implementasi Merdeka Belajar dengan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekspor Agribisnis Tanaman Hias. Webinar pada Sabtu, (02/10) ini dihadiri Irfan Nugroho dari Institut Pelita Desa dan Cici Melita Rahmawati Mahasiswi Eksportir Tanaman Hias selaku narasumber.
Selaku eksportir tanaman, Cici Melita menyebutkan awal mula ide ini tercipta karena keingintahuannya terhadap bisnis yang melibatkan pemberdayaan masyarakat. “Pilihan saya untuk mengembangkan bisnis tanaman hias karena tanaman hias salah satu pembuka yang dapat masuk di semua kalangan termasuk dari kalangan milenial,” paparnya. Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan saat ini baru menguasai 0,1% pasar global yang dapat dibudidayakan oleh masyarakat. Business Model yang ia dan tim kembangkan yaitu Tengkulak Sholeh dengan model social enterprise. Bukan hanya memikirkan bagaimana bisnis ini berjalan namun juga kebermanfaatan dan dampak pada masyarakat. “Kami juga melakukan pendampingan masyarakat, setelah itu support permodalan, dan menjadi ujung tombak dari semua yang dilakukan,” paparnya. Strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya digital marketing, mengikuti International Expo, dan membentuk jaringan agen di luar negeri.
Irfan menambahkan jika mahasiswa perguruan tinggi khususnya PTMA yang diterjunkan untuk pengabdian masyarakat seperti KKN, mahasiswa juga dapat diberikan peluang untuk mengembangkan bisnis pula. Sehingga jika mahasiswa dapat memgembangkan bisnis tersebut maka mereka dapat berperan sebagai pembudidaya yang juga dapat memperoleh untung dari bisnis. Mahasiswa dapat memperoleh keuntungan serupa dan menjadi pendamping masyarakat. Dengan sebelumnya mendapat pelatihan menjadi Community Leader. “Ini yang sedang kami lakukan dan kami kembangkan menjadi konsep merdeka belajar. Sehingga kita bisa bekerja sama dengan Universitas manapun untuk pengembangan bisnis nantinya,” paparnya. []Diktilitbang