Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam berbagai bidang pembangunan di Indonesia antara lain dapat dilihat dari sisi potensi dan kontribusi yang dimiliki oleh PTM di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. PTM melalui proses pendidikan yang dilakukan semenjak Indonesia belum merdeka sampai awal abad XXI telah mampu menghasilkan Sumber Daya Insani yang memiliki karakteristik – keunggulan yang sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia yang sedang melakukan pembangunan. Sumber Daya Insani yang dihasilkan oleh PTM memiliki karakteristik yang berbeda yakni memiliki integritas –sifat religius- moralitas yang standar, sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.
Berdasarkan data dari Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), tercatat bahwa jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia lebih dari 3200. Jumlah tersebut selalu bertambah seiring dengan pertumbuhan Perguruan Tinggi di kota-kota kabupaten di seluruh Indonesia. Sayangnya, jumlah PTS yang begitu banyak belum diimbangi dengan peningkatan kualitas. PTS Sebagai salah satu pilar pendidikan di Indonesia yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan cita-cita luhur yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah turut mengambil peran dan berkomitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan. Peran dan keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan tersebut ditunjukkan oleh prestasi yang diperoleh beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah diseluruh Indonesia. Sebagai contoh misalnya, diperolehnya Akreditasi Institusi A oleh Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Akreditasi B untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peningkatan kualitas juga dilakukan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan melakukan kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di Luar Negeri. Upaya penguatan jaringan juga dilakukan dengan melakukan pemberian beasiswa untuk jenjang Strata 1 (S1) bagi mahasiswa yang berasal dari Thailand dan juga beasiswa Strata 2 ( S2) bagi mahasiswa yang berasal dari Philipina yang melibatkan lebih dari 13 Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Selain kerja sama luar negeri , sesuai dengan spesifikasi dan program studi yang dimiliki PTM juga sudah melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Penguatan kelembagaan menjadi alternative penting bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Kemandirian sebagai salah satu ciri kuatnya lembaga dapat dilakukan dengan mengupayakan sumber daya manusia yang cukup dan sumberdana yang mewadahi. Oleh karena itu berbagai peluang dan tantangan dalam pengembangan PTM kedepan menjadi salah satu dasar dalam melakukan penguatan kelembagaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Data Jumlah PTM sampai tahun 2013 sebanyak 159 perguruan tinggi, ditambah dengan 13 Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) dan memiliki kurang lebih 5% dari jumlah mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah mahasiswa bagi perguruan tinggi swasta kususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah masih merupakan asset penting bagi kelangsungan PTM. Pasang surut jumlah mahasiswa di suatu PTM sangat berpengaruh pada kelangsungan perguruan tinggi tersebut.Tentu hal itu tidak dapat dibiarkan dan berjalan terlalu lama. Oleh karena itu PTM perlu melakukan upaya-upaya kreatif dengan berpijak pada tugas utamanya yaitu pendidikan. Upaya-upaya kretatif tersebut dilakukan agar PTM memiliki kemandirian baik dari sisi Sumber Daya Manusia maupun dari Sumber Dana Pengelolaan PTM. Meskipun tren mahasiswa baru pada program Strata 1 dan Diploma 3 di Universitas cenderung meningkat, Majelis Dikti mencatat beberapa trend penerimaan mahasiswa baru tahun 2013 di PTM untuk prodi kependidikan dan kesehatan dibeberapa PTM (STKIP, STIKES, AKADEMI KESEHATAN) sudah mulai menurun. Dinamika tersebut tentu perlu menjadi perhatian penting bagi pimpinan dan pengelola PTM agar dilakukan antisipasi dan mencari solusinya. Pada Program Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) peluang yang dimiliki masih sangat luas namun terkendala sedikitnya pilihan program studi yang ditawarkan oleh Pengelola Pasca PTM. Oleh karena itu perlu inisiasi untuk membuka prodi baru dan berbagai kajian yang visioner pada Program Pasca Sarjana.
Mencermati dinamika yang terjadi di aras nasional maupun pada aras regional, global adalah merupakan sebuah keniscayaan untuk melakukan refleksi pemikiran – kajian serius – terkait peran PTM, dalam penguatan ekonomi Indonesia dalam konteks peran strategisnya baik pada peran untuk menghasilkan SDM yang unggul sekaligus memiliki karakter-integritas, maupun kemampuan PTM untuk menghasilkan pemikiran-konsep teori yang dapat dikontribusikan bagi penguatan ekonomi Indonesia. Dalam rangka mencapai misi mulia tersebut PTM perlu memberikan perhatian pada capacity building dan kemampuan memperluas networking dengan berbagai pemangku kepentingan. Memperhatikan pemikiran tersebut Muhammadiyah memandang strategis untuk terus mengembangkan berbagai kerjasama yang bermartabat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya dengan pemerintah Indonesia.
Masih dalam konteks upaya peningkatan kualitas menuju kemandirian di PTM, tahun ajaran 2013/2014 PTM akan dihadapkan pada suasana politik bangsa menghadapi pesta demokrasi. Kampus Muhammadiyah dengan ratusan ribu jumlah mahasiswa merupakan lahan potensial yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkepentingan. Sehingga menjaga kondisi akademis dan menciptakan suasana kondusif menjadi fokus penting bagi pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. PTM menempatkan diri sebagai lembaga akademis dan harus menggunakan prinsip-prinsip akademis dalam mensikapi berbagai kepentingan yang melibatkan PTM. SK PP MUH No 149 tahun 2013 merupakan langkah nyata persyarikatan untuk menjaga amal usaha Muhammadiyah termasuk PTM dari kepentingan pribadi maupun kelompok kususnya menghadapi berbagai tahapan pemilihan umum.
Berdasarkan berbagai kepentingan dan kemungkinan persoalan yang dihadapi itulah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Dikti akan menyelenggarakan RAPAT KOORDINASI NASIONAL PIMPINAN PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH TAHUN 2013 bertempat di Universitas Muhammadiyah Pontianak Kalimantan Barat. Rapat Koordinasi Nasional tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak dalam membangun Keunggulan dan Kemandirian PTM menuju perguruan tinggi yang sehat dan dinamis. Direncanakan kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 4 -6 Desember 2013, dengan menghadirkan nara sumber antara lain Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Gita Irjawan Wirjawan, BBA., MBA., MPA, Menteri Perdagangan RI (Keynote Speech), Prof. Dr. Mansyur Ramli (Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), Prof. Dr. Fasli Jalal (Kepala BKKBN RI) , Rektor UMM, Rektor UMY, Rektor UMSU, Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, SH., M.Hum. (Ketua Asosiasi Pascasarjana PTM
Informasi lebih lengkap terkait dengan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tahun 2013, dapat menghubungi :
Sadiyono : HP 0818 0414 8230
Agus Mulyono : HP 0811 255 392
Eko Sarwono, ST, MT: Hp. 0812 5746 425