Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan Sosialisasi Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 & Klinik Pendampingan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta, Selasa (05/11). Dibuka langsung oleh Ketua Majelis Diktilitbang PPM Prof Lincolin Arsyad, kegiatan ini diikuti 100 peserta dari PTMA seluruh Indonesia.
Diadakan selama tiga hari, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan PTMA yang unggul dengan menerapkan budaya mutu secara continuous improvement. Dalam sambutannya Prof Lincolin Arsyad memaparkan semangat penerapan SPMI ini perlu ditingkatkan. “Masalah teknis itu bisa dipelajari, namun spirit dan semangat untuk maju itu harus ditingkatkan untuk meningkatkan budaya akademik kita pula.”
Prof Lincolin Arsyad mengibaratkan, SPMI berjalan secara bersamaan dengan peningkatan akreditasi. Akreditasi bukan hanya tanggung jawab dari perseorangan atau jabatan tertentu saja. “Tanggung jawab akreditasi melibatkan seluruh sivitas akademika, dan semangatnya harus dijaga.” Ia melanjutkan, tiga kantor yang harus dipantau oleh rektor PTMA, yaitu kantor admisi yang berhubungan dengan naik dan turun jumlah pendaftar. Kedua, kantor penjaminan mutu, memantau mutu dan kualitas PTMA, dan ketiga yaitu Kantor Urusan Internasional (KUI) terkait kerja sama dan kegiatan yang berhubungan dengan internasional.
Prof Edy Suandi Hamid memaparkan, penerapan SPMI membutuhkan adanya pemimpin yang peduli yaitu pemimpin yang berkomitmen dan mempunyai intergritas. “Leader itu harus berikan contoh, punya akademik dan pendidikan yang bagus, harus memberikan uswatun hasanah,” tegasnya. Ia juga melanjutkan, penguatan SPMI merupakan kesadaran pada publik. “PTMA tidak hanya sekedar banyak mahasiswa yang mendaftar atau lulus. Namun PTMA juga harus mencerahkan dan dibutuhkan oleh publik,” lanjutnya.
Prof Lincolin Arsyad berpesan penerapan SPMI harus dibangun dengan kesadaran bersama untuk meningkatkan budaya akademik melalui penerapan SPMI dengan sebaik-baiknya. “Jika SPMI dapat berjalan dengan baik, insyaAllah SPME juga menjadi mudah,”tutupnya.