Tingginya angka kejadian Luka di Indonesia yang semakin mendorong institusi Kesehatan khususnya keperawatan untuk terus berupaya dan berinovasi dalam menambah lulusan perawat luka guna dalam penanganan kasus luka yang terus meningkat.
STIK Muhammadiyah Pontianak merupakan satu satunya institusi keperawatan di Indonesia yang memiliki keunggukan dalam bidang Luka. Oleh sebab itu, tahun 2019 ini STIK Muhammadiyah Pontianak mewisuda 8 perawat luka yang diselenggarakan pada Jumat (1/2/19) di ruang Amphi Teater lantai 6 Gd. KH. Ahmad Dahlan STIK Muhammadiyah Pontianak.
Salah satu peserta wisuda, Novit Haris Setiawan mengatakan terdapat 4 kesan dalam pelatihan ini yaitu mengerti, bisa, dan berani.
Kemudian haris juga menyampaikan pesan yaitu pelatihan seperti ini tidak dilakukan hanya 1 kali saja namun bisa dilakukan 2 atau 3 kali.
Di tempat yang sama, Presiden InWOCNA yang diwakili oleh ketua InWOCNA Povinsi Kalbar Alam Mastar Harahap mengatakan bangga dan bahagia atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau juga berpesan ilmu yang diperoleh harus di aplikasikan dan harus sesuai prosedur dalam melakukan perawatan luka mengingat kasus kasus luka sangat tinggi.
Turut hadir dalam wisuda kali ini, ketua Program Studi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Presiden Indonesian Wound, Ostomy and Continance (InWOCNA), Badan Pembina Harian STIK Muhammadiyah Pontianak, dan seluruh dosen civitas STIK Muhammadiyah Pontianak. (Wira Prakasa Nurdia)