Tegal, (19/06) Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah M. Adam Jerusalem, MT, PhD, melantik dr. Arief Darmawan, MMR selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Tegal melalui daring. Turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 6 Jawa Tengah Prof. DR. Ir. M. Zainuri DEA, Senat STIKES Muh Tegal, H. Arief Azman, SE dan Prof Dr H Masrukhi M.Pd selaku PWM Jawa Tengah Serta BPH STIKES Muh Tegal.
Dalam amanat Ketua STIKes Muhammadiyah Tegal dr Arief Darmawan, MMR menyampaikan yakin terhadap prodi S-1 Farmasi yang dapat berkembang di Kabupaten Tegal. “Kami yakin S-1 Farmasi dapat menjadi lokomotif baru bagi Muhammadiyah Kabupaten Tegal,” paparnya. Beberapa prioritas yang akan dikerjakan dalam empat tahun ke depan diantaranya Peningkatan Kerjasama dan Kolaborasi Persyarikatan Pembinaan dalam pengelolaan PT yakni Pembinaan dalam bentuk bantuan Sumber daya insani, dan Pembinaan dalam bentuk pembiayaan. Berikutnya yaitu terkait pembenahan Lokomotif yang sehat (Good Corporate Governance) yang diwujudkan dengan pengembangan tata Kelola perguruan tinggi yang transparan dan akuntabel dan pengembangan Sumber daya insasi (Dosen dan tenaga pendidik). “Berikutnya dapat diwujudkan dengan meningkatkan kepercayaan warga Muhammadiyah dan masyarakat Tegal melalui akreditasi dan publikasi ilmiah,” paparnya.
Usai dilantik, dr Arief melantik wakil Ketua 1 Yaitu Hendra Apriyadi.M.Pd, dan Wakil Ketua 2 Samsul Bahri, MM. Hendra Apriyadi menyampaikan kesadaran masyarakat Tegal akan pentingnya pendidikan mulai meningkat. “Meningkatnya kesadaran masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya akan pentingnya pendidikan ditangkap oleh Muhammadiyah Kabupaten Tegal, sebagai potensi untuk meningkatkan SDM umat islam,” imbuhnya. Potensi itu, jelas Hendra, tentu harus juga diimbangi dengan membangun perguruan tinggi bermutu dan mampu mencetak mahasiswa yang unggul dan berprestasi. “Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah kualifikasi yang memiliki keahlian dan skill bidang entrepreneurship dengan latar belakang pendidikan dari semua bidang ilmu yang berkompeten dan dari perguruan tinggi yang mempunyai kredibilitas di masyarakat,” ungkapnya.