“107 tahun telah berlalu dan Muhammadiyah tetap selalu berkiprah untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Usaha mencerdaskan tidak mengenal kata berhenti, ribuan sekolah, 20 ribu taman kanak-kanak Bustanul Athfal, 166 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), dan seluruh AUM adalah bagian gerakan mencerdaskan bangsa,” papar Prof Haedar Nashir dalam pidatonya pada Milad Muhammadiyah ke 107 di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (18/11).
Mengangkat tema Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, perhelatan ini turut dihadiri oleh Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Pembangunan, Kemanusiaan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, Gubernur DIY yaitu Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Rektor UMY Ir Gunawan Budianto, dan tamu undangan.
Dalam sambutannyam, Prof Haedar Nashir juga mengajak untuk melihat sejarah mengenai perjuangan KH Ahmad Dahlan sebagai seorang pembaharu yang mampu menangkap tafsir Al-Manar dan mengkontekskannya dengan zaman. “Dari situlah lahir gerakan pendidikan, pelayanan kesehatan, sosial, gerakan Al-Maun dan banyak program yang dibawa melalui dakwah dan tajdid yang membawa pembaharuan dalam kehidupan masyarakat.”
Diakhir ia berharap selama perjalanan 107 tahun Muhammadiyah tetap bersinar menyinari zaman dan membawa kecerdasaan pada umat. Milad Muhammadiyah ke 107 juga bertepatan dengan Milad 100 tahun TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal. Dalam rangkaian acara turut diadakan Launching Muhammadiyah Online University, Launching Sistem Iuran Anggota, serta Launching Motif Batik dan Lagu Muktamar Muhammadiyah ke-48.