Sania Umazatul Amsa mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) usung metode mengurangi rasa takut dan cemas di masyarakat dengan nama Electronic House Call berbasis Telemedicine. Gagasan ini berhasil meraih juara pertama di ajang Pimanas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang diselenggarakan Prodi Keperawatan Poltekkes Semarang awal November 2020.
Ide ini berangkat dari keprihatinannya terhadap kecemasan dan ketakutan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit. “Rasa cemas dan takut dikarenakan Covid-19 dapat menyebabkan angka kematian yang meningkat, sebab seseorang yang berpenyakit jantung bisa terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan,” papar mahasiswi semester 5 Program Studi Keperawatan.
Ia melanjutkan, temuan ini merupakan metode pelayanan kesehatan kunjungan rumah yang menggunakan teknologi dan internet untuk menjaga kondisi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. “Pasien yang harus melakukan kontrol rutin ke rumah sakit setiap bulannya namun takut terpapar virus, tidak mengharuskan pasien untuk datang ke rumah sakit,” ujarnya.
Metode ini membutuhkan laptop yang terinstal software, internet dan monitor vital sign. Sebelum melakukan konsultasi melalui video call, pasien harus melakukan kontrak waktu dengan petugas kesehatan karena pasien tidak dapat langsung melakukan video call untuk mencegah kelebihan sistem perawatan. Namun, apabila dalam keadaan darurat pasien dapat menghubungi langsung mendapatkan sistem pelayanan 24 jam yang langsung terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat.
Nurlailatul Masruroh selaku Ketua Program Studi Keperawatan FIKES UMM turut mengapresiasi inovasi dari mahasiswanya. “Sistem ini sangatlah futuristik dan merupakan solusi dalam jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Saya kira harusnya setiap rumah sakit harus sudah memikirkan hal ini guna mengurangi dampak kecacatan dan kematian yang semakin tinggi,” tutupnya.