Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD) menggelar Internasional Seminar and Conference on Halal Industry (ICONHADY) 2020 bertajuk “Halal Pharmacy and Comestic in International Perspective” di Auditorium Syafruddin Prawiranegara, ITB-AD Kampus Ciputat dibuka pada Selasa (18/2) dan akan berakhir Rabu (19/2).
Dr Mukhaer Pakkana menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran umat muslim terhadap mengkonsumsi produk dan jasa yang sesuai dengan syariah. Ia melanjutkan, selain industri makanan dan pariwisata, label halal juga telah disematkan pada industri farmasi. “Obat-obatan halal ini diproduksi dengan mematuhi hukum Syariah, bahkan terdapat kejelasan dari bahan bakunya yang tidak mengandung sesuatu yang diharamkan,” paparnya yang juga sebagai Ketua Rektor ITB AD.
Kegiatan ini diadakan oleh ITB-AD bekerjasama Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halal (LPHKH) PP Muhammadiyah. Selain seminar dan konferensi, akan dilaksanakan pula workshop penulisan artikel ilmiah serta call for paper dari hasil riset berbagai peneliti dan universitas, baik dalam negeri dan luar negeri.
Ia berharap melalui kegiatan ini literasi dan kesadaran terhadap produk halal semakin tinggi. Serta, political will dari pemerintah harus kuat. “Saat ini, Indonesia tidak berada dalam radar produk halal global. Justru negara-negara yang tidak mayoritas muslim yang menjadi pelopor produk dan Industri halal. Seperti, Singapura, Thailand, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Brasil, dan lain-lain. Indonesia hanya sebagai konsumen produk halal global. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif dari masyarakat. ITB-AD dan Muhammadiyah ingin menjadi pelopor,” tutupnya.